Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pembunuhan Kacab Bank

Hasil Autopsi Jenazah Ilham Pradipta Kacab Bank BUMN Jakarta Pusat Korban Pembunuhan

Hasil autopsi Tim Forensik Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat I Pusdokkes Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur pun sudah diketahui.

Editor: Alpen Martinus
Kolase Tribun Manado/Instagram @hampradipta
AUTOPSI- Otak Pelaku Pembunuhan Ilham Pradipta berhasil ditangkap Polisi (kiri), Muhammad Ilham Pradipta korban pembunuhan (kanan). 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kasus penculikan dan pembunuhan terhadap Kepala Cabang (Kacab) BRI Cempaka Putih, Jakarta Pusat Muhammad Ilham Pradipta (37) masih terus berlanjut.

Hasil autopsi Tim Forensik Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat I Pusdokkes Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur pun sudah diketahui.

Autopsi, atau bedah mayat, adalah pemeriksaan medis terhadap jenazah setelah kematian untuk menentukan penyebab, cara, dan waktu kematian, serta mendeteksi penyakit atau cedera.

Baca juga: Akhirnya Terungkap, Sosok Dalang Pembunuhan Kacab Bank BUMN Ilham Pradipta Berhasil Dibekuk Polisi

Pemeriksaan ini bisa bersifat forensik, untuk tujuan hukum dan investigasi pidana, atau klinis, untuk penelitian medis dan pendidikan. 

Pelaku penculikan Kacab BRI Cempaka Putih, Jakarta Pusat Muhammad Ilham Pradipta (37) yang merupakan debt collector ternyata mendapatkan perintah dari seseorang yang disebut 'Bos' dari Surabaya, Jawa Timur. 

Sosok 'Bos' tersebut diketahui dari salah satu penghuni rumah di kawasan Johar Baru, Jakarta Pusat bernama Berto.

“(Mereka pertama kali datang itu) tanggal 20 Juni 2025, lapor ke rumah (saya),” kata Ketua RT05/RW09 Johar Baru, Jakarta Pusat, Sella saat ditemui pada Minggu(24/8/2025).

“Lapornya, ‘Bu, saya yang menempati rumah ini, disuruh sama bos saya. Bos saya lagi di Surabaya. Dia rumahnya banyak’. Nah, di sini saya yang menempati’,” tambah Sella.

Para pelaku penculikan diketahui menempati rumah berkelir merah jambu di Jalan Johar Baru III, Jakarta Pusat. Sebelum ditempati para penculik, status rumah itu bersengketa.

Pasalnya, ada sebuah spanduk yang sempat terpasang di rumah tersebut sebelum para penculik menempati bangunan satu lantai tersebut.

Gerak-gerik para pelaku diungkapkan Sella sang Ketua RT dan Rizal suami Sella.

Dalam laporan awal, Sella hanya mengetahui ada tiga pria yang akan menempati rumah tersebut. 

Namun, seiring waktu, jumlahnya bertambah menjadi lima orang.

“Dia selalu open kok. Pintu gerbang, pintu rumah selalu terbuka. Terlihat lima orang di sana. Memang dari awal saya sudah minta KTP sama KK. Yang bertanggung jawab di sini siapa? Terus dia bilang, ‘Nanti bu saya sibuk’,” ucap Sella. 

Setelah penangkapan para penculik di rumah tersebut pada Kamis (21/8/2025), Sella baru mengetahui keberadaan seorang perempuan berinisial M serta seorang bayi berusia dua bulan. M disebut sebagai istri dari salah satu penghuni bernama Andre. 

“Sebelumnya kosong hampir setahun. Dulunya warga saya di situ tinggal. Dia KTP dan KK warga saya. Asli Jakarta. Cuma tiba-tiba, ‘Bu, saya pamit, mau pindah. Pas (spanduk sengketa) dicabut, dia (Berto) masuk,” jelas Sella.

Sebelumnya empat pelaku berhasil ditangkap polisi. Mereka masing-masing berinisial AT, RS, RAH, dan RW. Keempat orang tersebut adalah yang bertugas menculik Ilham Pradipta. 

Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Ressa Fiardi Marasabessy menjelaskan AT, RS, RAH diamankan di Jalan Johar Baru III Nomor 42, Jakarta Pusat.

Sedangkan RW ditangkap terpisah di NTT.

"RW hendak melarikan diri," ujar Ressa.

Dia menjelaskan keempat pelaku terlibat dalam penculikan korban. Pembunuhan terhadap Ilham Pradipta berawal saat korban berada di area parkiran Lotte Grosir Pasar Rebo, Jakarta Timur, Rabu (20/8/2025).

Ia diculik sejumlah orang tak dikenal ketika hendak masuk ke mobilnya yang terparkir bersebelahan dengan mobil para pelaku. Kemudian korban dibawa masuk ke dalam mobil para pelaku secara paksa.

Para pelaku diduga menghabisi nyawa korban.

Jenazah korban pada akhirnya ditemukan di sebuah kebun kosong di wilayah Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Saat ditemukan jasad korban dalam posisi telungkup dan sebagian kemejanya terangkat.

Hasil autopsi Tim Forensik Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat I Pusdokkes Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur mengungkap tak ada luka akibat senjata tajam di tubuh korban. 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado, Threads Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved