Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Tonal

Sosok Denna Yanis, Ketua BEM FIB Unsrat yang Peduli tentang Kearifan Budaya Lokal Sulawesi Utara

Ketua BEM FIB Unsrat Denna Villa Putri Yanis menegaskan bahwa budaya lokal tidak boleh hilang meski arus modernisasi terus masuk.

|
Petrick Sasauw/TribunManado.co.id
MAHASISWI - Denna Villa Putri Yanis. Ketua BEM FIB Unsrat. Suarakan kepedulian akan kearifan budaya lokal Sulawesi Utara. Ia menegaskan bahwa budaya lokal tidak boleh hilang meski arus modernisasi terus masuk. 

FIB Unsrat memiliki empat program studi, yaitu Sastra Indonesia, Sastra Inggris, Sastra Jerman dan Ilmu Sejarah. 

Sekilas Tentang Budaya Lokal Sulawesi Utara

Sulawesi Utara memiliki kekayaan budaya yang beragam, tercermin dalam berbagai upacara adat, kesenian dan tradisi.

Beberapa yang terkenal antara lain upacara Tulude, Maengket, dan Tari Cakalele serta musik bambu dan Kolintang.

Selain itu, ada juga upacara adat seperti Mekiwuka, Menondong Lapasi dan Toki Pintu serta berbagai tradisi seperti Mapalus dan Batifar. 

Upacara adat seperti Tulude, tentang perayaan tahun baru suku bangsa Sangihe yang dirayakan pada akhir Januari, sebagai ungkapan syukur dan permohonan berkat. 

Kemudian upacara adat Toki Pintu yang menandai pembukaan pintu gerbang pernikahan, sebagai simbol dimulainya kehidupan baru bagi pasangan. 

Di sektor tarian tradisional ada tari maengket. Tari ini menggambarkan kehidupan petani Minahasa, biasanya ditampilkan dalam penyambutan tamu.

Ada juga tari Cakalele, tarian perang tradisional yang menggambarkan semangat kepahlawanan dan keberanian. 

Tradisi mapalus juga sangat kental hingga saat ini di Sulut, khususnya di Minahasa.

Mapalus adalah sistem gotong royong dalam masyarakat Minahasa, di mana segala sesuatu dikerjakan bersama-sama. 

Kemudian tradisi Batifar. Kebiasaan menyadap air nira dari pohon enau atau aren (di Sulut dikenal dengan nama seho) yang dilakukan oleh laki-laki dewasa. 
Dalam bidang kesenian, yaitu musik Bambu dan Bia serta alat musik Kolintang.

MAIN KOLINTANG - Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Yulius Selvanus menggunakan pakaian adat Minahasa memainkan kolintang dan memabwa banyak lagu saat Silahturahmi Persatuan Kolintang Nasional (Pinkan), di Wisma Negara Bumi Beringin Manado. Alat musik Kolintang menjadi salah satu warisan budaya lokal di Sulut.
MAIN KOLINTANG - Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Yulius Selvanus menggunakan pakaian adat Minahasa memainkan kolintang dan memabwa banyak lagu saat Silahturahmi Persatuan Kolintang Nasional (Pinkan), di Wisma Negara Bumi Beringin Manado. Alat musik Kolintang menjadi salah satu warisan budaya lokal di Sulut. (Dok.Ramoy Markus Luntungan.)

Musik tradisional yang menggunakan alat musik dari bambu, dimainkan oleh kelompok besar. 

Sementara musik Bia, dimainkan dengan menggunakan kerang besar (bia) sebagai alat musik tiup dan menghasilkan bunyi yang unik. 

Ada juga alat musik populer, Kolintang. Alat musik tradisional yang menggunakan alat musik pukul dari kayu, dimainkan oleh kelompok kecil. 

Untuk pakaian adat ada beberapa jenis. Seperti Kohongian, pakaian adat yang digunakan oleh perempuan Minahasa, terdiri dari kebaya putih, kain sarung dan perhiasan.

Halaman
123
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved