Renungan Harian Kristen
Renungan Harian Kristen Markus 5:21-34, Rasa yang Berbeda
Dalam kehidupan zaman sekarang begitu mudah seseorg menjadi patah semangat, pasrah, mundur dan minder.
Penulis: Alpen Martinus | Editor: Alpen Martinus
TRIBUNMANADO.CO.ID - Renungan harian Kristen kali ini berjudul rasa yang berbeda.
Bacaan Alkitab diambil dalam Markus 5:21-34.
Renungan diambil dalam moment of inspiration LPMI.
Baca juga: Renungan Harian Kristen Matius 26:47–50, Pura-pura Baik
“Sebab katanya: "Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh.” Markus 5:28
Dalam kehidupan zaman sekarang begitu mudah seseorg menjadi patah semangat, pasrah, mundur dan minder.
Kita sering mendengar kata-kata bernada pesimis "tidak usah lah", "begitu aja lah", "sudah lah", "malas repot ah", dan kata-kata lainnya.
Dalam posisi ini tidak ada lagi rasa (hilang rasa), sehingga menjadi pasrah. Padahal rasa sangat mempengaruhi dalam banyak hal.
Mari kita melihat beberapa poin penting dari bacaan:
• Yesus hanya lewat artinya waktu untuk berjumpa dengan Dia terbatas.
• Ada kerumunan orang (berdesak-desakan), sehingga untuk bisa menyentuh dan berbicara langsung dengan Yesus tentu sulit.
• Perempuan itu baru mendengar berita tentang Yesus, belum pernah bertemu secara langsung, namun ia
langsung percaya bahwa Ia mampu menyembuhkan dia (asal kujamah jubah-Nya).
Pertanyaan pentingnya: dari mana perempuan itu mendapat ide bahwa asal dia menjamah jubah Yesus maka dia akan sembuh?
Seolah-olah sudah ada jaminan disana, meskipun peluang untuk bisa menyentuh jubah Yesus kecil dan sulit.
Namun nyatanya ia berhasil.
Apa yg membuat perempuan itu berhasil?
Padahal dalam kondisi tak berdaya, sudah 12 tahun pendarahan, sudah berusaha berobat kemana-mana tetapi tidak sembuh.
Dalam kondisi yang sangat lemah secara fisik, namun dia mampu menerobos kerumunan orang banyak.
Ia tetap berusaha menggapai Tuhan.
Karena dia memiliki keyakinan yang penuh (power full), niat, tekad dan imannya tulus.
Sehingga, pada saat dia sentuh jubah Tuhan, Yesus langsung berbalik dan berkata "siapa yang pegang jubahKu?"
Yesus merasakan ada sebuah sentuhan yang rasanya lain, berbeda.
Padahal dalam suasana berdesak-desakan sehingga tentu banyak yang menyentuh jubah Yesus.
Tapi dari sekian banyak sentuhan itu, hanya satu yg terasa berbeda dan dirasakan oleh Yesus.
Belajar dari demonstrasi iman ini, pertanyaan pentingnya bagi kita adalah mampukah kita memberi rasa yang berbeda sebagai buah dari iman kita?
Betapa sering dalam hidup kita kehilangan iman, kehilangan harapan, dan menjadi pasrah.
Kadang yang terjadi pada saat keadaan sulit adalah menggerutu seolah-olah Tuhan tidak adil.
Saudara, hanya pada waktu kita memakai kacamata iman, kuasa-Nya yang dahsyat akan menjadi nyata.
Bukan soal kamu siapa, bukan soal apa jabatanmu, bukan soal kamu hebat, tapi soal imanmu seperti apa, itulah yang memberi dampak dan rasa yg berbeda.
Terus bangun hubungan intim dgn Tuhan, jangan asal berkerumun tapi mesti menjamah.
Inspirasi: Apakah pelayanan kita sudah memberi rasa? Atau baru sekedar rutinitas tanpa dampak apa-apa.
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado, Threads Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Renungan Harian Kristen Matius 26:47–50, Pura-pura Baik |
![]() |
---|
Renungan Harian Kristen Yohanes 8: 31-36, Berkibarlah Benderaku |
![]() |
---|
Obor Pemuda GMIM, Renungan Selasa 19 Agustus 2025, Yohanes 8:31, Murid Yesus yang Sejati |
![]() |
---|
Upus Ni Mama, Renungan W/KI GMIM 17-23 Agustus 2025, Yohanes 8:30-36, Kebenaran yang Memerdekakan |
![]() |
---|
Obor Pemuda GMIM, Renungan Senin 18 Agustus 2025, Yohanes 8:30, Menjadi Percaya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.