Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Profil Tokoh Daerah

Profil Robby Mongisidi, Adik Pahlawan Robert Wolter Mongisidi: Pangkat Terakhir Letkol

Tribunmanado berkesempatan mewawancarai Robby di rumahnya beralamat Jalan Pramuka, Kelurahan Sario, Kota Baru.

Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Rizali Posumah
Tribun Manado/Arthur Rompis
SOSOK - Letkol (Purn) Robby Mongisidi, saat ditemui Tribun Manado di rumahnya beralamat Jalan Pramuka, Kelurahan Sario Kota Baru, Kecamatan Sario, kota Manado, provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Rabu (20/8/2025). Adik kandung Pahlawan Nasional, Robert Wolter Mongisidi. 

Namun keinginan itu urung diwujudkan karena satu alasan. 

Semua berawal pada peristiwa dipindahkannya makam  dari Pemakaman Kristen Pampang Makassar ke Taman Makam Pahlawan Panaikkang, Makassar, 10 November 1950.

Saat itu, ayah Bote, Petrus serta beberapa anggota keluarga--termasuk Robby yang baru berusia 13 tahun--berangkat ke Makassar.

Semuanya berjumlah 14 orang berangkat ke Makassar. 

Mereka diundang khusus untuk upacara pemindahan makam yang digelar tepat di Hari Pahlawan. 

Selain makam Bote, turut dipindahkan makam dari dua Pahlawan Nasional lainnya, pejuang perempuan Emmy Saelan dan Kapten Usman Jafar. 

Pada momen itu, Petrus mengemukakan permintaan jika boleh makam Bote dipindahkan ke Manado

Menjawab permintaan itu, Kepala Dinas Pemeliharaan Pemakaman Tentara Komando Teritorium VII Wirabuana, Lettu Toisutta mengatakan, akan dibahas dalam pertemuan pada 15 November.

Lima hari setelah upacara pemindahan makam. 

Lettu Toisutta tidak lain adalah ayah dari mantan KSAD (2009-2011), mendiang Jenderal TNI George Toisutta. 

Digelarlah pertemuan dimaksud di Markas Teritorium VII Wirabuana, Makassar pada 15 November 1959.

Robert Wolter Mongisidi dikenal luas di Sulsel. Tidak hanya di Makassar tapi hingga ke pedalaman. 

Salah satu bukti lainnya, ketika proses pemakaman sehari setelah dieksekusi Belanda, puluhan ribu orang mengantar jenazahnya ke Pemakaman Kristen Pampang Makassar, 6 September 1950.

"Karena forum, tokoh-tokoh masyarakat Makassar menolak, ya ayah saya tidak ngotot," katanya. 

Profil Robby Mongisidi

Halaman
1234
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved