Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Brimob

Akhirnya Terungkap Alasan Bripda Farhan Kabur Jelang Akad Nikah, Alami Fenomena Aneh Bikin Bingung

Pihak keluarga Sukmawati (24) mengungkap alasan Bripda Farhan, anggota Brimob Polda Gorontalo, kabur saat acara pernikahannya mau digelar.

Editor: Indry Panigoro
Kolase TribunGorontalo.com/ist
BRIMOB VIRAL - Foto pre-wedding Sukmawati-Bripda Farhan. Bripda Farhan alami fenomena aneh jelang akad nikahnya, Sabtu pagi (9/8/2025). 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Fakta baru kasus larinya Bripda Farhan jelang akad nikah Sabtu pagi (9/8/2025) terungkap.

Dari pengakuan Bripda Farhan, ia mengaku alami sesuatu, ingatannya tiba-tiba hilang.

Bripda adalah singkatan dari Brigadir Polisi Dua, yaitu pangkat terendah dalam golongan Bintara di Polri.

Pernikahan yang sedianya digelar Sabtu 9 Agustus 2025, berantakan karena ulah Bripda Farhan.

Bripda Farhan kabur ke ke Palu Sulawesi Tengah.

Jarak antara wilayah Gorontalo dan Sulawesi Tengah adalah sekitar 284,66 kilometer.'

Kini terungkap alasan Bripda Farhan kabur jelang akad nikah.

Pihak keluarga Sukmawati (24) mengungkap alasan Bripda Farhan, anggota Brimob Polda Gorontalo, kabur saat acara pernikahan di Desa Pangadaa, Kecamatan Dungaliyo, Kabupaten Gorontalo.

Zainuddin Husain, sepupu Sukmawati Rahman, menjelaskan bahwa keluarga Farhan telah mendatangi kediaman Sukmawati dengan dimediasi oleh Satuan Brimob Gorontalo.

PERNIKAHAN VIRAL - (Kiri) Foto anggota Brimob Polda Gorontalo Bripda Tri Farhan Mahieu saat foto bersama dengan calon istrinya Sukmawati Rahman dan (Kanan) Sukmawati saat menangis di gedung Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Gorontalo, pada Senin (11/8/2025).
PERNIKAHAN VIRAL - (Kiri) Foto anggota Brimob Polda Gorontalo Bripda Tri Farhan Mahieu saat foto bersama dengan calon istrinya Sukmawati Rahman dan (Kanan) Sukmawati saat menangis di gedung Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Gorontalo, pada Senin (11/8/2025). (Kolase: Kanal YouTube KompasTV)

Alami Fenomena Aneh

Dalam pertemuan itu, Farhan menceritakan alasan ia tidak hadir saat ijab kabul pada Sabtu pagi (9/8/2025).

Menurut Farhan, beberapa hari sebelum pernikahan ia tidak bisa lagi menemukan rumah Sukmawati dan rumahnya sendiri.

"Alasan Farhan saat itu memang tidak masuk akal. Ia mengaku tidak bisa menembus jalan untuk datang ke rumah Sukmawati maupun rumahnya di Paguyaman," kata Zainuddin saat dihubungi TribunGorontalo.com, Selasa (19/8/2025).

Ia menyebut Farhan sering hilang ingatan sehingga sering salah jalan. 

"Setiap mau ke rumahnya atau datang ke rumah Sukmawati, Farhan sering hilang ingatan dan saat ia sadar sudah berada di tempat lain," tambahnya.

Bahkan, Farhan sempat "nyasar" hingga ke Kwandang, Gorontalo Utara, dan Marisa, Pohuwato. 

"Kadang dia sadar sudah ada di Kwandang, kadang di Marisa," terang Zainuddin.

Farhan bahkan menghubungi keluarganya untuk mengambil mobilnya yang ditinggal di Indomaret Popayato karena takut.

Pernyataan Farhan sontak membuat pihak keluarga yang hadir kaget. Mereka langsung memeriksa ponsel Farhan untuk memastikan kebenaran pernyataannya.

Saat dicek di Google Maps, lokasi yang Farhan sebutkan sesuai dengan lokasi di mana ia sering berpindah-pindah. 

"Saat kami cek di HP-nya, memang titik peta Farhan itu berpindah-pindah," tegasnya.

Keluarga Sukmawati masih bingung dengan "fenomena" ini dan hanya bisa menyerahkan semuanya kepada Allah SWT. 

"Kita sebagai manusia biasa tidak bisa menjangkau kebenarannya. Kami serahkan semua kepada Allah SWT, sebaik-baiknya pengadilan," tuturnya.

Alasan Keluarga Bripda Farhan Tak Hadir

Fakta lain, bukan hanya Bripda Farhan saja yang tak datang, bahkan tak ada satupun keluarga Bripda Farhan datang ke rumah mempelai wanita. 

Alasan keluarga Farhan tidak hadir dalam pernikahan adalah karena mereka sedang panik mencari Farhan yang menghilang.

"Pihak keluarga juga mengatakan alasan tidak hadir karena saat itu mereka sedang panik," ucap Zainuddin.

Dalam pertemuan itu, keluarga Farhan meminta maaf atas ketidakhadiran mereka saat prosesi ijab kabul. Menurut Zainuddin, pihak keluarga Sukmawati telah memaafkan mereka, namun proses hukum tetap berjalan.

"Pihak keluarga Farhan sudah datang, sebagai manusia kami tetap memaafkan, namun proses hukum masih berjalan di Polda Gorontalo," ungkapnya melalui sambungan telepon.

Ia menambahkan, kedua belah pihak sudah membuat surat pernyataan, tetapi keputusan final diserahkan kepada Sukmawati.

"Sudah membuat surat pernyataan, tapi semua keputusan ada di Sukmawati. Kami keluarga hanya mendampingi dalam proses hukum," terangnya.

Zainuddin juga mengatakan bahwa dalam pertemuan tersebut, Farhan menegaskan siap menerima konsekuensi, termasuk pernikahan dengan Sukmawati.

"Farhan juga sudah mengakui siap mempertanggungjawabkan segala kesalahan dan siap menerima konsekuensi dari institusi," kata Zainuddin.

Sampai saat ini, keputusan untuk menikah lagi belum bisa disimpulkan karena Sukmawati masih terpukul. 
"Kalau menikah lagi kami belum bisa menyimpulkan, karena sampai sekarang Sukmawati masih down. Kami menunggu ia pulih dulu dan mendengar keputusannya," tegas Zainuddin.

Hingga saat ini, keputusan Sukmawati masih sama. Ia tidak lagi ingin melanjutkan pernikahan tersebut. "Keputusannya masih sama, Sukmawati sudah tidak bisa melanjutkan lagi ke jenjang pernikahan," pungkasnya.

Kedua keluarga bertemu

Pertemuan mediasi yang difasilitasi oleh pihak Brimob ini berlangsung di rumah Sukmawati di Desa Pangadaa, Kabupaten Gorontalo, pada Kamis malam (14/8/2025).

Dalam pertemuan tersebut, keluarga Farhan menyampaikan permintaan maaf atas ketidakhadiran Farhan saat prosesi ijab kabul pada Sabtu pagi (9/8/2025). 

Namun, menurut Zainuddin Husain, sepupu Sukmawati, pihak keluarga Sukmawati telah memaafkan, tetapi proses hukum akan tetap berjalan.

"Sebagai manusia, kami memaafkan pihak keluarga Farhan yang sudah datang. Namun, proses hukumnya masih berlanjut di Polda Gorontalo," ungkap Zainuddin saat dihubungi TribunGorontalo.com, Selasa (19/8/2025).

Ia menambahkan, dalam pertemuan itu kedua belah pihak sudah membuat surat pernyataan, tetapi keputusan final diserahkan sepenuhnya kepada Sukmawati.

"Semua keputusan ada pada Sukmawati. Kami keluarga hanya mendampingi dalam proses hukum," jelasnya.

Zainuddin juga menyebutkan bahwa dalam pertemuan tersebut, Bripda Farhan menyatakan kesiapannya untuk bertanggung jawab dan menerima konsekuensi, termasuk kembali menikah dengan Sukmawati. 

"Farhan sudah mengakui dan siap mempertanggungjawabkan semua kesalahannya serta menerima konsekuensi dari institusi," kata Zainuddin.

Meskipun demikian, keluarga masih menunggu keputusan Sukmawati yang hingga saat ini masih dalam kondisi tertekan. 

"Kami belum bisa menyimpulkan apakah akan menikah lagi, karena sampai sekarang Sukmawati masih down. Kami menunggu ia pulih dan mendengar keputusannya," tegasnya. 

Hingga saat ini, keputusan Sukmawati masih sama, yaitu tidak melanjutkan pernikahan. 

"Keputusannya masih sama, Sukmawati tidak ingin melanjutkan ke jenjang pernikahan lagi," tambahnya.

Kronologi Hilangnya Bripda Farhan di Hari Pernikahan

Rencana pernikahan Sukmawati (24) dengan seorang anggota polisi pada Sabtu (9/8/2025) mendadak berubah menjadi duka.

 Fatmawati Soman, ibunda Sukmawati, bahkan sempat pingsan dan dilarikan ke rumah sakit karena syok berat.

Menurut Sukmawati, malam sebelum akad nikah, ia dan Farhan masih berkomunikasi.

 "Malam itu sempat ada komunikasi, bahkan siang masih ada. Dia chat mau datang ambil baju adat yang akan dipakai," ujarnya kepada TribunGorontalo.com, Selasa (12/8/2025).

Tak lama setelah itu, saudara perempuan Farhan menelepon Sukmawati untuk menanyakan keberadaan Farhan. Sukmawati pun langsung menghubungi Farhan. 

"Saya chat, 'Kamu di mana? Keluargamu khawatir bertanya lokasimu'," katanya. Farhan membalas bahwa ia berada di rumah.

Namun, saat Sukmawati mengonfirmasi ke kakak Farhan, jawaban yang didapat justru berbeda. 

"Kakaknya bilang, 'Di rumah mana yang dimaksud?' Saya kembali bertanya pada Farhan dan bilang jangan berbohong," jelas Sukmawati. 

Namun, Farhan tetap bersikeras berada di rumah. Balasan terakhir dari Farhan diterima pada pukul 23.21 WITA.

Sehari setelah acara, pada Minggu (10/8/2025), Sukmawati kembali menghubungi Farhan. 

"Saya chat lagi, 'Kamu tidak mau pulang? Terus bagaimana dengan hubungan kita ini?'," kenangnya. Farhan hanya membalas singkat, "Why."

Sukmawati juga sempat menanyakan maksud kedatangan keluarga Farhan yang datang setelah acara pernikahan batal. 

Namun, balasan yang diterima justru memilukan. "Dia balas 'tidak tahu'. Lalu saya bilang, 'Sudah selesai kita berdua'. Dia lalu membalas, 'Kenapa orang lain yang harus mencampuri urusan ini, kenapa tidak hanya kita keluarga saja?'. Di situ saya tidak lagi balas," tukasnya.

Sukmawati menegaskan, ia dan Farhan tidak memiliki masalah sama sekali sebelum kejadian. 

"Tidak ada masalah sama sekali. Kami baik-baik saja," katanya. 

Ia menceritakan bahwa hubungan mereka sudah berjalan sejak Februari 2025, dan keduanya sudah melewati prosesi pernikahan dinas.

Pada hari kejadian, suasana di rumah Sukmawati masih menyisakan dekorasi pernikahan, namun perlengkapan seperti baju dan kursi mulai diangkut. 

Tiga anggota Brimob sempat datang bertamu untuk mengundang Hamid, ayah Sukmawati, ke markas, namun Hamid menolak karena masih ingin menenangkan diri.

Dalam perbincangan itu, anggota Brimob menjelaskan bahwa kedatangan mereka adalah bentuk tanggung jawab institusi. 

Mereka juga menginformasikan bahwa Farhan sedang berada di Palu dan masih dalam pencarian. Para anggota Brimob tersebut berjanji akan menyelesaikan masalah ini dengan baik.

(TribunGorontalo.com/Jefry Potabuga)

Sumber: Tribun Gorontalo

Artikel ini telah tayang di Tribungorontalo.com 

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado, Trheads Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved