Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

PSI

Daftar Politisi Beken Gabung Partai Super Tbk: Dari Banteng Jadi Gajah, Ada Eks Wali Kota

Tampilan baru Partai Super Tbk ini menarik banyak politisi untuk merapat. Lalu siapa saja politisi top yang pindah ke PSI ?

Editor: Ventrico Nonutu
Kompas.com/Fristin Intan Sulistyowati
PSI - Bendera Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Sejumlah politisi dari berbagai daerah di Tanah Air bergabung dengan Partai Super Tbk. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Sejumlah politisi dari berbagai daerah di Tanah Air pindah ke Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Ada yang dari PDIP, Nasdem, Golkar, Demokrat dan Perindo.

Di Solo Jawa Tengah misalnya, ada 3 kader PDIP yang hijrah ke PSI.

Dari banteng menjadi gajah.

Pun di Sulawesi Utara, 3 politisi beken resmi gabung.

Tak hanya itu, di Sulawesi Selatan juga demikian.

PSI memang kini tengah berbenah.

Lambang PSI diubah, dari mawar menjadi gajah.

PSI berlambang gajah sudah digunakan saat Kongres di Solo beberapa waktu lalu.

Nama Partai Super Tbk pun disematkan.

Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) dikabarkan terlibat.

Dia tak lagi malu-malu seperti dulu.

Tampilan baru Partai Super Tbk ini menarik banyak politisi untuk merapat.

Lalu siapa saja politisi top yang pindah ke PSI ?

Berikut selengkapnya:

1. Ginda Ferachtriawan

Ginda Ferachtriawan merupakan salah satu figur publik di Kota Solo yang dikenal aktif di dunia politik sekaligus olahraga.

Dia pernah menjabat sebagai anggota DPRD Kota Surakarta periode 2019–2024 dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), mewakili daerah pemilihan Solo 1 yang meliputi Kecamatan Pasar Kliwon dan Kecamatan Serengan.

Ginda sempat mendaftar sebagai bakal calon Wakil Wali Kota Solo melalui penjaringan terbuka PDI-P pada Pilkada 2020.

Selain berpolitik, Ginda memiliki peran penting di dunia sepak bola.

Ia menjabat sebagai Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) pertandingan Persis Solo, klub kebanggaan masyarakat Kota Bengawan. 

Di posisi tersebut, Ginda kerap terlibat langsung dalam pengelolaan dan penyelenggaraan laga Persis, baik di level Liga 1 maupun event lainnya.

2. Dyah Retno Pratiwi

Dyah Retno Pratiwi, politisi asal Solo yang sebelumnya menjabat sebagai anggota DPRD Kota Surakarta dari Fraksi PDI Perjuangan.

Ia dikenal sebagai figur yang aktif dalam isu-isu legislatif lokal dan pernah mengikuti penjaringan terbuka bakal calon wakil wali kota Solo dari PDIP untuk Pilkada 2024.

Dyah Retno Pratiwi menegaskan keputusannya untuk bergabung dengan PSI adalah bentuk penghargaan terhadap undangan dari elite PSI, termasuk Ketua Umum Kaesang Pangarep.

3. Wawanto

Wawanto, seorang tokoh politik asal Solo yang sebelumnya menjabat sebagai anggota DPRD Kota Surakartadari Fraksi PDI Perjuangan.

Ia dikenal sebagai figur vokal dalam dinamika politik lokal dan sempat menjadi sorotan publik karena konflik internal dengan elite partai.

Ketua DPW PSI Jawa Tengah, Antonius Yoga Prabowo, membenarkan kabar 3 politisi PDIP hijrah ke PSI.

Ia menyebut ketiga tokoh tersebut sudah lama berkiprah memajukan Solo dan kehadiran mereka akan memperkuat barisan PSI di kota tersebut. 

Kata Antonius, mereka kini mendapat tiga petarung yang siap memajukan PSI di Kota Solo.

"Pengalaman dan jaringan mereka akan sangat memperkuat barisan kami,” ujar Yoga, Minggu (10/8/2025).

PSI kini dipimpin oleh Kaesang Pangarep sebagai ketua umum dan Raja Juli Antoni sebagai sekretaris jendral.

4. Serly Adelyn Sompotan (SAS)

Serly Adelyn Sompotan (SAS) merupakan mantan Wakil Wali Kota Tomohon.

Foto-foto SAS berkostum PSI di momen kongres di Solo beredar di medsos.

Tampak SAS dan para pengurus PSI Sulut foto bersama Jokowi.

Di foto lainnya, SAS selfie bersama Tatong Bara.

Kepada wartawan, SAS membeber alasannya pindah ke PSI adalah ingin berkarya untuk rakyat.

"Karena setiap politisi ingin berkarya semaksimal mungkin untuk masyarakat yang dicintainya," kata dia beberapa waktu lalu.

SAS yakin ia dapat berkarya maksimal di PSI.

Ia merasakan, PSI sangat mendukung kiprahnya.

SAS sebelumnya adalah politisi partai Golkar. 

Ia menjabat Wakil Bendahara DPD 1 Partai Golkar Sulut.

Sempat mendukung calon dari PDIP di Pilkada 2020 Tomohon, SAS kembali lagi di bawah naungan partai beringin.

5. Tatong Bara

Tatong Bara adalah politisi berpengalaman di Sulut.

Ia pernah menjabat Wali Kota Kotamobagu selama dua periode.

Sebelum di PSI, Tatong mekar di PAN, lalu matang di Nasdem.

Karena kharismanya, Tatong Bara sempat dijagokan berduet dengan Yulilus Selvanus, jagoan partai Gerindra dalam Pilgub 2024.

Namun Tatong Bara akhirnya berlaga di pileg. Suaranya signifikan.

Sayang ia gagal ke senayan.

Tak tanggung tanggung, Tatong didaulat sebagai Ketua DPW PSI Sulut.

Tugas pertama Tatong adalah memimpin rombongan PSI Sulut dalam Kongres Solo beberapa waktu lalu.

"PSI Sulut dukung penuh kepemimpinan ketum Kaesang," katanya.

6. Ivan Lumentut

Masih muda, tapi Ivan Lumentut sudah kenyang pengalaman politik.

Putra mantan Wali Kota Manado Vicky Lumentut ini memulai karir politiknya di DPRD Sulut.

Ia terpilih sebagai anggota DPRD Sulut dapil Manado dengan kendaraan Partai Demokrat.

Usianya kala itu masih 26 tahun, menjadikannya anggota dewan termuda.

Ivan lantas pindah ke Nasdem dan mencoba peruntungan di Pilkada Manado.

Ia maju sebagai calon Wakil Wali Kota Manado berpasangan dengan Jimmy Rimba Rogi.

Namun pasangan Imba-Ivan hanya finish di posisi runner up.

Di PSI Sulut, kabarnya ia menjabat Sekretaris.

7. Indira Mulyasari

Indira Mulyasari merupakan mantan Wakil Ketua DPRD Makassar, Sulawesi Selatan.

Sebelumnya dia kader Partai Nasdem.

Indira Mulyasari langsung dipercaya sebagai Sekretaris DPW PSI Sulsel.

Kembalinya Indira ke ranah politik ditandai dengan kehadirannya langsung dalam Kongres PSI 2025 yang berlangsung di Solo, Jawa Tengah, pada 19–20 Juli 2025.

“Kami ditugaskan untuk menyusun dan merampungkan struktur kepengurusan PSI di Sulsel. Ini amanah yang harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab,” kata Indira saat dikonfirmasi, Senin (21/7/2025).

Indira dikenal publik Sulsel sebagai sosok perempuan yang aktif dalam berbagai bidang, baik pemerintahan maupun politik. 

Ia sebelumnya menjabat sebagai Direktur Umum (Dirum) PDAM Kota Makassar di era pemerintahan eks Wali Kota Makassar Danny Pomanto.

Di kancah politik, Indira Mulyasari pernah mencalonkan diri sebagai Wakil Wali Kota Makassar pada Pilkada 2018. 

Sebelumnya, ia menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Makassar periode 2014–2019 dari Partai Nasdem.

8. Rahmansyah

Rahmansyah merupakan mantan Wakil Ketua DPRD Gowa

Dia sebelumnya merupakan kader Partai Perindo.

Rahmansyah ditunjuk sebagai Ketua Harian PSI Sulsel. 

Menurut Rahman, Kongres PSI 2025 memberikan mandat yang jelas bagi pengurus di daerah.

"Di antaranya, menjalankan amanah Kongres PSI Solo secara menyeluruh," kata Rahman Syah. 

Selanjutnya, melakukan konsolidasi kelembagaan dan kepengurusan hingga ke tingkat kelurahan dan desa, melibatkan tokoh-tokoh berpengaruh di semua tingkatan.

Lalu, mensosialisasikan perubahan logo dan simbol partai, serta identitas baru PSI sebagai partai super terbuka bagi semua kalangan.

"Menyampaikan salam hormat dari Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep dan Presiden ke-7 RI Joko Widodo sebagai bentuk solidaritas dan kebersamaan dalam tubuh PSI," tandasnya.

Partai Super Tbk

Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep mengatakan bahwa PSI akan segera berubah menjadi "Partai Super Terbuka (Tbk)".

Tegasnya, PSI bukan merupakan partai politik yang dimiliki oleh elite maupun keluarga tertentu.

Putra bungsu Presiden ke-7 Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) itu mengatakan, PSI adalah partai milik seluruh kader-kadernya.

"Partai ini bukan punya orang elite, bukan (juga) punyanya seorang keluarga. Tapi siapapun bisa memimpin partai ini asal Bapak dan Ibu yang ada di sini ikut berpartisipasi dalam pemilihan nanti," ujar Kaesang dalam keterangannya, dikutip Rabu (16/7/2025).

Partai Super Terbuka (Tbk) sendiri merupakan konsep yang pernah digaungkan oleh Jokowi dalam sejumlah kesempatan.

Kaesang mengatakan, Pemilihan Raya PSI menjadi salah satu bukti di mana seluruh kader memiliki kesempatan untuk memilih ketua umumnya.

"Bapak dan Ibu semuanya, PSI akan bertransformasi menjadi ‘Partai Super Terbuka’, di mana ketua umumnya itu bisa dipilih langsung oleh anggota," ujar Kaesang.

Sebagian artikel telah tayang di Tribun Solo, Kompas.com, Tribun Timur dan Tribun Manado.

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved