Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pendaki Gunung Klabat Tewas

5 Fakta Yohanes Piay Warga Manado Tewas dalam Kecelakaan Pendakian di Gunung Klabat Minut

Berikut 5 Fakta Yohanes Piay Warga Manado Tewas dalam Kecelakaan Pendakian di Gunung Klabat Minut, Sulawesi Utara.

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Rizali Posumah
Tribun Manado:Christian Wayongkere/Basarnas Manado: Tim Sar Gabungan.
EVAKUASI - Pendaki Yohanes Piay meninggal setelah terpeleset dan jatuh ke jurang di Pos 2 Gunung Klabat, Airmadidi, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara, pada Jumat malam, 15 Agustus 2025. Tim SAR gabungan dari Basarnas Manado melakukan evakuasi dan menemukan korban sudah tidak bernyawa lagi pada 16 Agustus 2025. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kecelakaan pendakian kembali terjadi di Gunung Klabat, Airmadidi, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara.

Seorang pendaki pemula bernama Yohanes Piay warga Jalan Sea, Kecamatan Malalayang, Kota Manado, Sulawesi Utara menjadi korban dalam insiden ini. 

Peristiwa nahas ini terjadi pada Jumat (15/8/2025) malam.

Berikut 5 Fakta Yohanes Piay Warga Manado Tewas dalam Kecelakaan Pendakian di Gunung Klabat Minut

EVAKUASI - Tim Basarnas Manado mengevakuasi korban Yohanes Piay (18), warga Jalan Sea, Kecamatan Malalayang, Kota Manado, Sulut, pendaki yang jatuh di jurang Gunung Klabat pada Jumat (15/8/2025) pukul 19.00 Wita. Korban juga dikabarkan telah meninggal dunia. Evakuasi korban selesai pada Sabtu (16/8) pagi. Dalam proses evakuasi, Tim SAR Gabungan mendapat tantangan karena medan curam dan gelap. Namun dengan tekad dan rasa tanggung jawab, Tim SAR berhasil mengevakuasi korban.
EVAKUASI - Tim Basarnas Manado mengevakuasi korban Yohanes Piay (18), warga Jalan Sea, Kecamatan Malalayang, Kota Manado, Sulut, pendaki yang jatuh di jurang Gunung Klabat pada Jumat (15/8/2025) pukul 19.00 Wita. Korban juga dikabarkan telah meninggal dunia. Evakuasi korban selesai pada Sabtu (16/8) pagi. Dalam proses evakuasi, Tim SAR Gabungan mendapat tantangan karena medan curam dan gelap. Namun dengan tekad dan rasa tanggung jawab, Tim SAR berhasil mengevakuasi korban. (Christian Wayongkere/Tribun Manado/Tim Basarnas Manado)

Korban Terpeleset dan Jatuh ke Jurang

Berdasarkan informasi dari Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Manado, korban bersama temannya memulai pendakian pukul 19.40 Wita. 

Saat beristirahat di Pos 2, korban terpeleset dan jatuh ke jurang sedalam sekitar 20–30 meter.

Rekan korban segera melaporkan kejadian tersebut ke Basarnas Manado pada pukul 21.15 Wita.

Evakuasi Korban

Basarnas Manado bersama tim SAR gabungan langsung bergerak mengevakuasi korban dengan peralatan lengkap.

Setelah melakukan pencarian, korban ditemukan pada Sabtu dini hari, 16 Agustus 2025, pukul 01.05 Wita.

"Korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia karena tertimpa batang pohon di dasar jurang," kata Humas Basarnas Sulut, Nuraidin Gumeleng.

Pendakian Pertama

Informasi dari Basarnas Manado menyebutkan, ini merupakan pendakian pertama Yohanes Piay ke Gunung Klabat Airmadidi.

DUKA -  Foto kiri, Tim Sar saat melakukan evakuasi jenazah Yonahes Piay, korban tewas dalam insiden kecelakaan pendakian di Gunung Klabat, Airmadidi, Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara. Foto kanan, Johan Piay, ayah korban berduka atas tragedi yang merenggut nyawa anaknya. Ia menyampaikan terima kasih atas bantuan  personel SAR gabungan.
DUKA - Foto kiri, Tim Sar saat melakukan evakuasi jenazah Yonahes Piay, korban tewas dalam insiden kecelakaan pendakian di Gunung Klabat, Airmadidi, Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara. Foto kanan, Johan Piay, ayah korban berduka atas tragedi yang merenggut nyawa anaknya. Ia menyampaikan terima kasih atas bantuan personel SAR gabungan. (Dokumentasi Basarnas Manado)

Ayah Korban: Terima Kasih Tim Sar

Kesedihan begitu jelas terlihat pada wajah Johan Piay, orang tua korban, saat memberikan keterangan didampingi personil Basarnas Manado.

Ia menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh personil SAR gabungan, Polsek Airmadidi, kelompok pencinta alam, serta warga yang ikut membantu evakuasi anaknya.

"Mereka bekerja keras semalam, mengevakuasi anak saya," ucap Johan.

Harapan dan Doa untuk Tim SAR

Dalam video yang dibagikan Basarnas Manado melalui WA Grup Mitra Media Basarnas, Johan terlihat begitu sedih atas musibah yang menimpa sang anak.

Ia juga mengapresiasi perjuangan tim SAR gabungan dalam evakuasi korban.

"Tuhan selalu memberkati, menjaga dan menuntun tim SAR gabungan. Terima kasih," ucapnya lirih.

Daftar Kecelakaan Pendakian di Gunung Klabat di Tahun 2025

GUNUNG DI SULUT: Pemandangan Gunung Klabat dari Gunung Empung, Tomohon, Sulawesi Utara, Senin (30/6/2025).
GUNUNG DI SULUT: Pemandangan Gunung Klabat dari Gunung Empung, Tomohon, Sulawesi Utara, Senin (30/6/2025). (tribunmanado.co.id/Yes)

 

Di tahun 2025 ini, dari Januari hingga Agustus tercatat total ada empat kasus kecelakaan pendakian yang terjadi di Gunung Klabat

Kasus Yohannes Piaya

Yohanes Piay, tewas setelah terjatuh ke jurang sedalam sekitar 25 meter saat beristirahat di Pos 2.

Tim SAR berhasil mengevakuasi korban meskipun medan terjal dan gelap.

Cedera Kaki di Pos 5

Insiden ini terjadi pada 10 Juli 2025, Deniks Berty Antou, 22 tahun, mengalami cedera pada kedua pergelangan kaki saat berada di Pos 5.

Korban dan rekan-rekannya bertemu dengan anggota RAPI yang sedang mendaki dan melaporkan kejadian tersebut ke Basarnas Manado untuk dilakukan evakuasi.

Seorang Remaja Cedera Kaki

Josua Kodoati, 16 tahun, mengalami cedera pada kaki bagian bawah di Pos 5.

Peristiwa ini terjadi pada 30 Januari 2025. 

Tim SAR Manado segera mengerahkan satu tim untuk menuju lokasi kejadian dan mengevakuasi korban ke Rumah Sakit Walanda Maramis.

Hipotermia di Pos 5 

Larry Sundah, 25 tahun, mengalami hipotermia akibat kehujanan dan tidak mampu melanjutkan perjalanan. Insiden ini terjadi pada 25 Januari 2025. 

Rekannya turun gunung untuk melaporkan kejadian tersebut ke Basarnas Manado, yang kemudian melakukan evakuasi.

Rekomendasi Keselamatan dan Tips Bagi Pendaki Pemula

Gunakan Jalur Resmi dan Aman

Selalu pilih jalur pendakian resmi, seperti jalur utama melalui Desa Airmadidi, yang memiliki pos-pos jelas, sumber air, dan rute yang lebih aman dibanding jalur alternatif.

Pendampingan Pemandu Berpengalaman

Pendaki pemula disarankan membawa pemandu lokal atau mendaki bersama teman yang berpengalaman, agar dapat memperoleh arahan tepat dan bantuan jika terjadi keadaan darurat.

Persiapan Fisik dan Mental

Trekking Gunung Klabat memerlukan waktu sekitar 11 jam hingga puncak.

Persiapkan kondisi fisik dan mental yang baik sebelum pendakian, serta lakukan pemanasan dan istirahat yang cukup.

Perlengkapan Lengkap dan Tepat

Bawa perlengkapan standar seperti sepatu gunung yang kuat, jaket tahan air, senter atau headlamp, obat-obatan pribadi, serta makanan dan minuman cukup.

Pantau Cuaca dan Waktu Pendakian

Pilih waktu pendakian saat cuaca cerah.

Banyak pendaki memulai malam hari agar tiba di puncak saat matahari terbit, namun pastikan memiliki lampu yang cukup dan jangan memaksakan diri jika kondisi tidak memungkinkan.

Koordinasi dan Informasi

Selalu informasikan rencana pendakian kepada keluarga atau pihak berwenang.

Gunakan nomor darurat Basarnas atau kelompok pencinta alam lokal untuk jaga-jaga.

Tentang Gunung Kalabat

Gunung Klabat, yang disebut masyarakat Minahasa Utara (Tonsea) sebagai Gunung Tamporok, merupakan destinasi favorit bagi pecinta alam bebas.

Dengan ketinggian 2.100 mdpl, gunung ini menawarkan pemandangan sunrise yang menawan dari puncaknya.

Nama Klabat berasal dari bahasa Minahasa, yaitu Kalawat, satwa lokal yang dikenal sebagai babi rusa.

Di puncak gunung, terdapat sebuah danau kecil dengan mata air yang sangat jernih, menambah keunikan lokasi ini.

Gunung Klabat terletak sekitar 30 km dari Kota Manado dan dapat dicapai dengan kendaraan umum selama 30 menit menuju titik awal pendakian di Airmadidi.

Trekking menuju puncak membutuhkan waktu sekitar 11 jam, dengan banyak pendaki memilih memulai pendakian malam hari agar tiba di puncak saat subuh dan menyaksikan matahari terbit.

Karena trek yang ekstrem dan jarak tempuh yang panjang, pendaki disarankan membawa perlengkapan cukup, mengajak guide atau teman berpengalaman, serta mempersiapkan fisik dan mental untuk pengalaman mendaki yang aman dan memuaskan. (TribunManado/Crz/Riz)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Baca juga: Kafe di Manado Hening Gara-Gara Royalti Musik, Begini Kata Dosen Fakultas Hukum Unsrat

 

 

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved