Brimob Kabur
Bripda Farhan Brimob Gorontalo Kabur di Hari Pernikahan, Calon Istri Trauma dan Ibu Mempelai Pingsan
Sukmawati Rahman (24), warga Dusun Selamat, Desa Pangadaa, Kecamatan Dungaliyo, Kabupaten Gorontalo, mengalami trauma emosional
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Gryfid Talumedun
"Pada saat itu kedua calon mempelai dan keluarga masing-masing berkumpul. Masing-masing saling menanyakan apakah keduanya tidak bermasalah dan semuanya terpenuhi," tambahnya.
Meski begitu, pernikahan urung dilaksanakan karena pada hari H, Bripda Farhan justru tak hadir.
"Jadi ini hanya murni masalah mental anggota, institusi sudah bekerja dengan baik," tegas Danu.
Saat ini, Bripda Farhan terdeteksi berada di Sulawesi Tengah.
Menurut Danu, Brimob telah membentuk tim untuk menjemputnya.
"Tetap kita monitor dan kita sudah membentuk tim untuk menjemput, untuk kembali mempertanggungjawabkan," ujarnya.
Terkait dugaan pelanggaran, Danu menilai Farhan melanggar disiplin karena keluar daerah tanpa izin.
"Hanya disiplin saja, karena dia keluar tanpa izin kan ke Palu," pungkasnya.
Sukmawati Rahman (24), warga Dusun Selamat, Desa Pangadaa, Kecamatan Dungaliyo, Kabupaten Gorontalo, mengalami trauma emosional setelah batal menikah dengan Bripda Tri Farhan Mahieu, anggota Brimob yang bertugas di Gorontalo.
Pernikahan yang dijadwalkan berlangsung pada Sabtu (9/8/2025) batal karena mempelai pria tidak hadir saat prosesi ijab kabul.
Kejadian tersebut membuat keluarga mempelai wanita terpukul.
Bahkan, Fatmawati Soman, ibu Sukmawati, dilaporkan syok berat dan sempat pingsan.
Ia kemudian dilarikan ke rumah sakit pada malam hari setelah mengalami kekakuan di bagian mulut.
“Istri saya mulai syok siang hari, lalu malamnya mulutnya sudah keras. Saya takut terjadi sesuatu, jadi langsung saya bawa ke rumah sakit,” kata Hamid Rahman, ayah Sukmawati, Selasa (12/8/2025).
Fatmawati pulang dari rumah sakit pada Selasa siang sekitar pukul 13.00 Wita.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.