Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Brimob

Akhirnya Terungkap Penyebab Bripda Farhan Menghilang saat Akad Nikah, Ternyata karena Alami Ini

Akhirnya terungkap soal anggota Brimob di Gorontalo menghilang jelang acara pernikahannya.

Editor: Glendi Manengal
Kolase YouTube KOMPASTV
BRIMOB MENGHILANG - Detik-detik korban pingsan saat prosesi akad nikahnya gagal terselenggara karena sang mempelai pria tiba-tiba menghilang dan tidak datang pada Sabtu (9/8/2025). Calon pengantin pria diketahui merupakan seorang anggota Brimob Polda Gorontalo. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Akhirnya terungkap soal anggota Brimob di Gorontalo menghilang jelang akad nikah.

Menghilangnya calon pengantin pria sempat viral di media sosial.

Terkait hal tersebut kini terungkap penyebab Brimob Tri Farhan Mahieu menghilang.

Ya, polisi bernama Bripda Tri Farhan Mahieu itu tidak memperlihatkan batang hidungnya ketika acara akad nikah di Dusun Selamat, Desa Pangadaa, Kecamatan Dungaliyo, Kabupaten Gorontalo, pada Sabtu (9/8/2025) lalu.

Baca juga: Berita Populer Sulut: Nelayan Bitung Hanyut di Perairan Filipina, Syarat Keringanan Pajak Kendaraan

Bripda Farhan seharusnya menikahi gadis bernama Sukmawati Rahman (24).

Ketidakhadiran calon suami membuat Sukmawati syok, bahkan jatuh pingsan.

Keluarga Sukmawati yang tak terima dipermalukan pun pada akhirnya melaporkan Bripda Farhan ke Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Gorontalo, pada Senin (11/8/2025).

Komandan Satuan Brigade Mobil (Dansat Brimob) Polda Gorontalo, Kombes Pol Danu Waspodo mengungkap penyebab anak buahnya menghilang di acara pernikahannya.

Ia menyebut, Bripda Farhan kabur ke Palu karena mengalami masalah mental.

"Ini murni masalah mental anggota. Dia pergi ke Palu tanpa izin," urainya, dikutip dari TribunGorontalo.com, Rabu (12/8/2025).

Danu dalam kesempatannya juga menegaskan, proses pengurusan nikah Bripda Farhan dan Sukmawati berjalan dengan baik tanpa kendala.

Keduanya sudah melengkapi berkas pernikahan yang telah ditentukan.

Sidang Badan Pembantu Penasehat Perkawinan, Perceraian, dan Rujuk (BP4R) juga berjalan lancar tanpa kendala.

Selain calon mempelai, keluarga dari kedua belah pihak juga dipertemukan.

"Saat itu, kedua calon mempelai dan keluarga masing-masing berkumpul."

"Mereka saling menanyakan apakah ada masalah, dan semuanya terpenuhi," tambahnya.

Danu kembali menegaskan, permasalahan yang dialami Bripda Farhan murni datang dari pribadinya.

Kesatuan sudah memberikan pendampingan nikah dengan baik.

"Institusi sudah bekerja dengan baik," tegas Danu.

Terkait langkah ke depan, Brimob Polda Gorontalo akan menjemput Bripda Farhan.

"Kami terus memonitor, dan tim sudah dibentuk untuk menjemputnya agar kembali mempertanggungjawabkan perbuatannya," tutupnya.

Sosok Bripda Tri Farhan

Berdasarkan penelusuran Tribunnews.com, Bripda Tri Farhan merupakan anggota Polda Gorontalo.

Dirinya bertugas di anggota Satuan Brigade Mobil (Brimob)
 
Dikutip dari korbrimob.polri.go.id, Brimob adalah satuan elit Polri bertugas menanggulangi ancaman Kamtibmas yang berintensitas tinggi, seperti gerakan radikal bersenjata, aksi terorisme dan pengamanan unjuk rasa yang anarkis.

Tri Farhan sendiri kini memiliki pangkat Brigadir Polisi Dua atau Bripda.

Pangkat merupakan pangkat terendah dalam golongan Bintara Kepolisian Republik Indonesia.

Sementara tanda kepangkatan yang dipakai adalah satu buah segitiga berwarna perak di pundaknya.

Penjelasan pihak keluarga

Zainuddin Husain, perwakilan keluarga Sukmawati memberikan penjelasannya.

Ia membeberkan, sebetulnya tidak ada masalah antara calon pria dengan calon wanita.

Sehingga pihaknya tidak mengetahui alasan di balik Bripda Tri Farhan tidak hadir saat acara akad nikah, pada Sabtu (9/8/2025) lalu.

Hal yang juga mengejutkan, tidak ada seorang pun keluarga mempelai calon pria di lokasi acara.

Zainuddin mengungkap komunikasi terakhir Sukmawati dengan calon suaminya terjadi pada malam sebelum akad nikah.

Keduanya berbincang lewat daring pada malam bakupas, tradisi adat Minahasa yang dilakukan sebelum pernikahan.

"Sebelum akad itu masih ada komunikasi tepatnya malam istilahnya malam bakupas ya."

"Besoknya akad nikah itu masih ada komunikasi dengan ini adik (Sukmawati). Hanya saja pada saat harinya akad di jam 09.00 pagi dia sudah tidak ada gitu. Dia tidak datang," katanya, dikutip dari kanal YouTube KompasTV, Selasa (12/8/2025).

Calon Pengantin Wanita Syok Dilarikan ke Rumah Sakit

Sosok Sukmawati Rahman (24) calon istri anggota Brimob ditinggal kabur jelang akad nikah akhirnya lapor polisi.

Ia disebut mengalami syok berat setelah akad nikahnya gagal terlaksana karena calon mempelai pria dan keluarganya tidak datang.

Bukan hanya Sukmawati, ayahnya Hamid Rahman juga merasa dihina karena calon mantunya, Bripda Farhan absen di hari pernikahan.

Istrinya pun dilarikan ke rumah sakit karena syok hingga pingsan. 

Seharusnya pernikahan anaknya dan anggota Brimob itu digelar pada Sabtu pagi (9/8/2025) di Desa Pangadaa, Kecamatan Dungaliyo, Kabupaten Gorontalo.

Namun mempelai pria dan keluarganya tak kunjung datang. 

Menyadari pernikahan tersebut batal, istri Hamid, Fatmawati Soman mengalami syok berat.

Ia sempat dilarikan ke rumah sakit setelah calon mempelai pria tak kunjung hadir di hari akad nikah.

Acara yang direncanakan berlangsung pada Sabtu pagi (9/8/2025) di Dusun Selamat itu mendadak kacau.

Para tamu sudah berdatangan, namun calon pengantin pria asal Batudaa Pantai tak muncul.

Kondisi ini membuat keluarga mempelai wanita terpukul.

Menurut Hamid Rahman, ayah Sukmawati, istrinya langsung pingsan begitu menyadari calon menantu dan keluarganya tidak datang.

Hal ini ia ceritakan kepada anggota Brimob yang berkunjung pada Selasa (12/8/2025).

"Siang itu istri saya mulai syok, lalu malamnya mulutnya sudah kaku. Karena takut terjadi apa-apa, saya langsung membawanya ke rumah sakit," ungkap Hamid.

Sekitar pukul 13.00 Wita, Fatmawati baru saja pulang dari rumah sakit. 

Ia terlihat digotong oleh keluarganya keluar dari mobil menuju ke dalam rumah.

Selain ibunya, Sukmawati juga syok dan hingga kini lebih banyak diam.

Hamid menyampaikan kekecewaannya terhadap calon menantu dan keluarganya. Bahkan, ia sudah melaporkan masalah ini kepada pihak berwajib.

"Kami merasa sangat dihina, tidak hanya pagi, tapi malam saat resepsi juga. Di undangan kan tertera dua acara," ujarnya.

Ia sangat menyesalkan tidak adanya pihak keluarga laki-laki yang datang untuk memberikan kabar, bahkan setelah calon suaminya melarikan diri. 

"Yang saya sesalkan, tidak ada satu pun dari pihak keluarga yang datang memberitahu kami," jelas Hamid.

Hari yang seharusnya penuh kebahagiaan justru berubah menjadi aib bagi keluarganya. Hamid mengaku keluarganya menunggu kabar hingga malam hari, tetapi tidak ada kabar apa pun. 

"Bayangkan, dari pagi sampai siang kami menunggu. Kalau pun dia datang malam hari, saat itu juga akan saya nikahkan," terangnya.

Ia menambahkan bahwa anaknya kini tidak ingin menikah lagi, meskipun pihak laki-laki kembali. 

"Sampai sekarang anak saya sudah tidak mau. Kami sudah memberi kesempatan sampai semalam itu. Biarlah hukum yang bicara," kata Hamid di hadapan anggota Brimob Polda Gorontalo.

Menurut Hamid, tidak ada masalah besar antara anak dan calon menantunya. Hal itu dibuktikan dengan komunikasi mereka yang masih terjalin hingga malam sebelum akad nikah.

"Malam sebelum pernikahan mereka masih saling komunikasi. Kami tidak tahu masalahnya apa sampai dia menghilang begitu saja," tegasnya.

Saat ini, Hamid mengaku fokus menjaga mental istri dan putrinya. 

"Ada dua orang yang harus saya jaga. Saya takut mereka berbuat yang tidak-tidak. Sampai sekarang mereka masih syok. Anak saya tadi saat menatap saya, pandangannya sayu," tuturnya.

Berdasarkan pantauan Tribun Gorontalo, sisa-sisa dekorasi pernikahan masih terlihat di rumah mempelai wanita. Perlengkapan seperti baju pengantin dan kursi-kursi mulai diangkut ke mobil pikap.

Saat awak media bertamu, keluarga inti mempelai wanita sedang berada di luar rumah. 

Beberapa menit kemudian, mereka tiba dan masuk ke dalam rumah. Isak tangis masih terdengar.

Tidak lama setelah itu, tiga anggota Brimob datang untuk mengundang Hamid ke markas. Hamid menolak karena masih ingin menenangkan diri terlebih dahulu.

Selama hampir satu jam pembicaraan, diketahui maksud kedatangan anggota Brimob adalah sebagai bentuk tanggung jawab kesatuan. 

Mereka juga mengatakan bahwa anggotanya sedang melakukan pencarian terhadap calon mempelai pria.

Dari informasi yang diterima TribunGorontalo.com, Bripda Farhan tengah berada di Palu dan masih dalam penelusuran.

Anggota Brimob  berjanji akan menyelesaikan permasalahan ini secara baik-baik.

Artikel telah tayang di TribunGorontalo

-

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Baca berita lainnya di: Google News

WhatsApp Tribun Manado: Klik di Sini

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved