Bitung Sulawesi Utara
Polisi Beri Keterangan Terkait Perkembangan Kasus Kematian Yosefa Lumataw di Bitung Sulawesi Utara
Polres Bitung masih menunggu hasil, terkait kasus dugaan pembunuhan seorang wanita yang meninggal dalam kondisi tergantung di Kota Bitung
Penulis: Fistel Mukuan | Editor: Chintya Rantung
TRIBUNMANADO.CO.ID - Polres Bitung masih menunggu hasil, terkait kasus dugaan pembunuhan seorang wanita yang meninggal dalam kondisi tergantung di Kota Bitung pada bulan Juni lalu.
Terkait perkembangan kasus tersebut Kasat Reskrim Polres Bitung AKP Ahmad Anugrah Ari Pratama, katakan belum ada perkembangan.
"Belum, masih menungga hasil laboratorium Forensik (labfor)," ucap Kasat Reskrim Polres Bitung AKP Ahmad Anugrah Ari Pratama, saat dihubungi melalui pesan whatshapp, Senin 11 Agustus 2025 sore.
Dirinya belum memastikan kapan hasil labfornya.
Keluarga Yosefa Lumataw, perempuan yang ditemukan meninggal dunia dalam kondisi tergantung di sebuah rumah kontrakan di Kompleks Mangga Dua, Kota Bitung, terus menuntut kejelasan dan keadilan atas kasus yang dinilai penuh kejanggalan.
Sandra Dededaka, ibu korban, saat dihubungi melalui sambungan WhatsApp pada Senin (11/8/2025), mengungkapkan kekecewaannya atas lambatnya proses penyelidikan oleh pihak kepolisian.
Menurutnya hingga kini, belum ada kepastian hukum atau gelar perkara yang dilakukan secara terbuka oleh polisi.
"Kami harapkan agar ada gelar perkara secara terbuka dan transparan.
Saya minta polisi usut tuntas dan adil kasus ini, karena banyak kejanggalan," tegas Sandra.
Menurut Sandra, hasil visum luar menunjukkan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh Yosefa, termasuk bekas cakaran kuku.
Hal ini memperkuat dugaan Sandra bahwa Yosefa bukan meninggal karena bunuh diri, melainkan menjadi korban penganiayaan.
"Posisi tergantung, tapi ada luka-luka kekerasan. Itu yang harus diselidiki polisi," tambahnya.
Lebih lanjut, keluarga mengakui memegang bukti percakapan WhatsApp Yosefa dan pemilik rumah kontrakan, yang terjadi sebelum dan saat kejadian.
Kayanya, erdapat keanehan karena pesan terakhir yang diterima Yosefa masih terbaca meski menurut perkiraan polisi, ia sudah meninggal delapan jam sebelum ditemukan.
"Saya heran, perkiraan sudah meninggal sebelum pesan itu dibaca, tapi ada pesan dibaca Ini janggal," ucap Sandra penuh curiga.
Dikatakan Sandra melalui kuasa hukumnya, telah melayangkan surat permohonan kepada kepolisian Polres Bitung agar segera menggelar perkara secara resmi dan transparan.
Dikatakannya hingga kini, belum ada perkembangan signifikan dalam kasus ini. Keluarga Yosefa berharap agar proses hukum berjalan dengan adil dan transparan.
"Kami tidak akan diam sampai keadilan untuk Yosefa terungkap," tutup Sandra.
Sebelumnya, Yosefa Lumataw ditemukan meninggal dunia dalam kondisi tergantung di kamar kontrakan berwarna hijau di Lingkungan II, Kelurahan Girian Weru Dua, Kecamatan Girian, Kota Bitung, pada Senin (16/6/2025). Awalnya, kasus ini diduga sebagai tindakan bunuh diri.
Namun, sehari setelah penemuan jenazah, muncul dugaan pembunuhan yang viral di media sosial.
Seorang pengguna Facebook bernama Judith Langie mengklaim bahwa Yosefa dibunuh dan menyebut polisi telah menangkap empat orang yang diduga pelaku.
Pada Rabu (18/6/2025), garis polisi masih terpasang di lokasi kejadian, dan rumah tersebut tampak kosong.(fis)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Ibu Yosefa Lumataw Desak Polres Bitung Usut Kematian Anaknya, Nilai Banyak Kejanggalan |
![]() |
---|
Panitia Pemilihan Putra Putri Bitung dan Ikatan Nyong Noni Sulut Audiensi dengan Hengky Honandar |
![]() |
---|
TPA Winenet Bitung Terkendala BBM dan Alat Berat Rusak, Volume Sampah 113 Ton per Hari |
![]() |
---|
Ellen Sondakh Hadiri Pencanangan BIAS 2025 dan Penilaian Posyandu se Sulut di Girian Bitung |
![]() |
---|
Kasus Penyalahgunaan BBM Subsidi di Bitung, Barang Bukti Belasan Ribu Liter Solar Sudah Dilelang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.