Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kasus Prada Lucky

Organ Ginjal dan Paru-Paru Prada Lucky Namo Diduga Telah Hancur Usai Dipukuli

Lanjut Lusi, dokter juga mengatakan organ ginjal dan paru-paru Prada Lucky sudah hancur sehingga membutuhkan tiga kantong darah. 

Editor: Frandi Piring
Handout
TNI MENINGGAL - Prada Lucky Chepril Saputra Namo merupakan anggota TNI AD yang masuk dalam Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan 834/Wakanga Mere (Yonif TP 834/WM), Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT). 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kondisi Prada Lucky Chepril Saputra Namo sebelum meninggal dunia pada 6 Agustus 2025 diungkap sang kakak, Lusi Namo.

Lusi juga membeberkan informasi terkait dugaan kekerasan yang dialami Prada Lucky.

Kesaksian itu diperoleh Lusi dari seseorang yang mengaku sebagai pacar salah satu prajurit yang mengirim pesan melalui direct message atau DM media sosial instagram.

“Pacar prajurit itu bilang bahwa pacarnya pernah mengirim foto yang hanya bisa dilihat sekali. Ia melihat wajah Lucky dan kawannya waktu itu dipukul dan sudah berdarah. Namun, saat daftar nama pacarnya tidak ada dalam beberapa catatan 20 pelaku tersebut," ujarnya Sabtu (8/8). 

Ungkap Lusi, dokter juga mengatakan organ ginjal dan paru-paru Prada Lucky sudah hancur sehingga membutuhkan tiga kantong darah. 

Dugaan kekerasan itu, kata dia, terjadi saat pergantian piket dari Senin hingga Jumat.

Aksi penganiayaan diduga terjadi dalam sel. Prada Lucky dan rekannya tidur di lantai tanpa tempat tidur.

“Richard juga kena, tapi yang saya tahu lebih parah Lucky. Saya lihat perutnya ada bekas sepatu dan dugaan saya itu diinjak,” ujar Lusi.

Lusi menjelaskan, beberapa hari sebelum koma, Lucky masih berkomunikasi lewat panggilan video dan terlihat dalam kondisi baik. Ia juga sempat bercerita pernah dipukul senior meski sedang sakit.

“Senior pikir dia pura-pura tidak mau kerja di dapur,” kata Lusi.

Informasi terkait Prada Lucky sedang dirawat diterima keluarga dari pihak rumah sakit yang dimintai tolong oleh almarhum untuk menghubungi orang tuanya di Kupang.

Lusi mengaku terkejut karena selama hidup bersama keluarga, adiknya tidak pernah mengalami sakit parah. 

“Waktu masuk rumah sakit, butuh tiga kantong darah. Selama ini hanya sakit biasa,saat dengar itu saya langsung perasaan tidak enak," ujarnya. 

Ia juga menyayangkan sikap atasannya yang disebut tidak memberikan informasi jelas kepada keluarga.

"Dansi itu orang yang paling saya benci, karena tidak kasih tahu kondisi adik saya,” tegas Lusi.

Bagi Lusi, kepergian Lucky meninggalkan duka mendalam. Sebagai kakak, ia merasa menyesal tidak bisa selalu berada di dekat adiknya. 

“Dia anaknya pergaulan luas, dekat sekali dengan mama. Kami akrab sejak kecil, bahkan dia sempat meminta saya untuk pindah di Nagekeo," kenangnya.

Saat ini keluarga berharap pihak berwenang mengusut tuntas dugaan kekerasan yang dialami Prada Lucky hingga menyebabkan kematiannya. 

Glen Fangidae, sepupu dan sahabat dekat Lucky juga mengenang almarhum Prada Lucky sebagai sosok yang terbuka dan hangat.

"Lucky itu orangnya ringan tangan, gampang bergaul, sangat terbuka. Dia cerita semua, dari hal kecil sampai yang penting," ujarnya.

Ia juga mengatakan  kebiasaan mereka duduk santai bersama setiap pagi.

"Duduk depan rumah, bikin teh, omong apa saja sebelum ke sekolah. Itu rutinitas kami selama 8 bulan saya di rumah ini," ungkap Glen.

Jenazah Prada Lucky dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Mapoli, Air Nona, Kecamatan Kota Raja, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur pada Sabtu 9 Agustus 2025.

Perjalanan Singkat Prada Lucky sebagai Anggota TNI

Prada Lucky Chepril Saputra Namo merupakan anggota Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan 834/Wakanga Mere (Yonif TP 834/WM), Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Prada Lucky diduga menjadi korban penganiayaan senior hingga dilarikan ke IGD RSUD Aeramo, Nagekeo pada Sabtu (2/8/2025).

Kondisi Prada Lucky sempat membaik dan menceritakan penganiayaan yang dialaminya kepada dokter.

Setelah empat hari menjalani perawatan intensif, nyawa Prada Lucky tak tertolong.

Dalam institusi TNI, Prada merupakan singkatan dari Prajurit Dua, pangkat permulaan dalam kategori Tamtama.

Almarhum Lucky Namo lulus seleksi calon Tamtama TNI pada Februari 2025 dan menjalani pendidikan militer selama tiga bulan.

Pada Juni 2025, Prada Lucky dilantik sebagai anggota TNI Angkatan Darat.

Masa kedinasan Prada Lucky hanya dua bulan setelah resmi menjadi anggota TNI.

Prada Lucky meninggal dunia pada Rabu (6/8/2025) siang, setelah dirawat di rumah sakit.

-

Baca juga: Kisah Prada Lucky Namo sampai Jadi TNI: 7 Kali Gagal Tes, Saat Lolos Prajurit Malah Dibunuh Senior

 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved