Profil
Sosok Irjen Krishna Murti, Dulu Dijuluki Polisi Ganteng dan Gagah Kini Dapat Jabatan Baru
Dulunya Krishna Murti sempat dijuluki polisi ganteng usai aksinya terlibat baku tembak dengan teroris pada 2016.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Masih ingatkah Anda dengan Irjen Krishna Murti?
Dulu jadi perbincangan saat insiden Bom Sarinah Thamrin 14 Januari 2016, lama tak terdengar namanya, begini kabarnya sekarang.
Irjen Krishna Murti rupanya kini sudah mendapat jabatan baru di kepolisian.
Terbaru, Krishna Murti ditugaskan sebagai Staf Ahli Bidang Manejemen (Sahlijemen) Kapolri.
Ia menggantikan Irjen Adi Deriyan Jayamarta yang dimutasi sebagai Kapolda Sulawesi Barat (Sulbar).
Mutasi tertuang dalam dua surat, yakni Nomor Kep/1186/VIII/2025 dan Nomor ST/1764/VIII/KEP./2025, yang diterbitkan 5 Agustus 2025.
Dulunya Krishna Murti sempat dijuluki polisi ganteng usai aksinya terlibat baku tembak dengan teroris pada 2016.
Saat itu, Krishna Murti yang menjabat Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya, jadi perwira terdepan saat baku tembak dengan pelaku teroris di Thamrin.
Waktu kejadian, Krishna Murti merupakan perwira yang terdepan saat baku tembak dengan pelaku teroris di Thamrin.
Sejak saat itu, lelaki berusia 45 tahun ini sontak jadi idola kaum hawa lantaran aksi heroiknya memimpin penyergapan teroris bom Sarinah.
Gaya Krishna Murti kala itu mengenakan kacamata hitam, rompi anti peluru, berkemeja hitam, dan celana warna 'khaki'.
Krishna terlihat gagah.
Dia selalu berada di depan dalam peristiwa bom Sarinah, memberi aba-aba pada anak buahnya untuk bisa menertibkan keadaan.
Krishna Murti pernah bertugas di PBB dan sering dihadapkan dengan situasi peperangan dan konflik yang mencekam di Eropa dan Timur Tengah.
Sebagai polisi yang berpengalaman lama di luar negeri, Krishna juga selalu memperhatikan fesyen.
Penampilan Krishna sehari-hari memang trendy dan fashionable.
Aksesoris yang dipakainya bermerek, seperti ikat pinggang dan sepatu Hermes.
Soal fesyen ini, Krishna pernah menyampaikan bahwa penampilan untuk seorang polisi apalagi yang tampil di depan publik, harus rapi.
"Polisi Polda Metro Jaya ini sudah sejajar dengan polisi New York, jadi harus berpenampilan rapilah minimal. Polisi-polisi di Amerika penampilannya keren-keren," kata Krishna Murti saat itu.
Profil Krishna Murti
Nama lengkapnya Irjen Pol. Dr. Krishna Murti, S.I.K., M.Si.
Ia lahir di Ambon, Maluku, pada 15 Januari 1970.
Krishna Murti alumni Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1991.
Krishna memiliki istri bernama Nany Ariany Utama dan menganut agama Islam.
Ia dan Nany dikaruniai dua orang anak yang bernama Althaf Andika Krishna yang menjadi Taruna Akademi Kepolisian (Akpol) dan Alsa Narishky.
Ayah Krishna Murti seorang pensiunan Pati TNI AD bernama Brigjen TNI (Purn) H. Bom Soerjanto.
Irjen Krishna Murti memiliki seorang adik perwira tinggi (Pati) di dalam TNI AD yakni Letjen TNI Mohammad Fadjar.
Rekam Jejak Krishna Murti
Karier Krishna Murti di kepolisian dimulai ketika lulus dari pendidikan Akpol 1991.
Sepuluh tahun kemudian, tepatnya pada 2001, Krishna Murti menjabat Kapolsek Metro Penjaringan.
Secara beruntun, pria kelahiran 15 Januari 1970 itu menjadi Kasat Reskrim Polres Jakarta Utara (2005), Wakapolres Depok (2006), dan Kapolres Pekalongan (2011).
Butuh empat tahun bagi Krishna untuk melenggang ke Polda Metro Jaya sebagai Direktur Reserse Kriminal Umum.
Saat itulah, pria kelahiran Ambon itu viral karena aksi tembak-menembak pada insiden Bom Sarinah.
Karier Krishna Murti terus melejit, mulai dari jadi Wakapolda Lampung, Kabagkembangtas Romisinter Divhubinter Polri, hingga menduduki Karomisinter Divhubinter Polri sejak Agustus 2017.
Promosi Krishna Murti jadi Karomisinter Divhubinter Polri berdasarkan Surat Telegram Kapolri nomor ST/2032/VIII/2017.
Ia pun naik pangkat dari Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) jadi Brigadir Jenderal Polisi (Brigjen Pol).
Beberapa tahun kemudian, Krishna Murti naik pangkat menjadi dari Inspektur Jenderal (Irjen Pol).
Tepatnya pada tanggal 14 Oktober 2022, saat itu Krishna Murti promosi jabatan sebagai Kepala Divisi Hubungan Internasional (Kadiv Hubinter) Polri.
Ini ditetapkan dalam Surat Telegram Kapolri nomor ST/2224/X/KEP/2022, yang ditandatangani oleh As SDM Polri Irjen Pol Wahyu Widada
Surat Telegram Kapolri nomor ST/2224/X/KEP./2022, tertanggal 14 Oktober 2022, ditandatangani AS SDM Polri Irjen Pol Wahyu Widada.
Riwayat Pendidikan:
- SMP Negeri 1 Malang (1985)
- SMA Negeri 5 Bandung (1988)
- Akpol (1991)
- PTIK (2000)
- Sespim (2008)
- Sespimti (2012)
- Lemhannas PPSA XXII (2019)
Riwayat Karier:
- Pama Polda awal Tengah pada tahun (1991)
- Kapolsek Randudongkol Polres Malang pada (1992)
- Pengasuh Taruna Akpol (1994)
- Komandan Kontingen Polri (1996)
- Kanit Serse Polwiltabes Surabaya (1997)
- Sespri Kapolda Metro Jaya (2000)
- Kapolsek Metro Penjaringan (2001)
- Koorspripim Kapolda Metro Jaya (2004)
- Kasat Reskrim Polres Jakut (2005)
- Wakapolres Depok (2006)
- Dosen Lemdikpol (2009)
- Penyidik Madya Unit II Dit II/Eksus Bareskrim Polri (2010)
- Kapolres Pekalongan (2011)
- Staf Perencanaa PBB di New York
- Dirreskrimum Polda Metro Jaya (2015)
- Wakapolda Lampung pada (2016)
- Kabagkembangtas Romisinter Divhubinter Polri.
- Karomisinter Divhubinter Polri (2017)
- Kadiv Hubinter Polri (2022)
- Sahlijemen Kapolri (Agustus 2025)
Kasus Terkenal:
- Bom Sarinah Thamrin (2016)
- Kasus Kematian Sianida Mirna Salihin (2016)
- Kasus Pengaturan Skor Ketua Umum PSSI Joko Driyono (Satgas Anti Mafia Bola) (2019)
Tanda Jasa:
- Bintang Bhayangkara Nararya
- Satyalencana Kesetiaan XXIV
- Satyalencana Kesetiaan XVI
- Satyalencana Kesetiaan VIII
- Satyalencana Dwidya Sistha
- Satyalencana Bhakti Buana
- Satyalencana Santi Dharma
- Satyalencana Santi Dharma (Ulangan I)
- UNTAES Medals (Kroasia)
- UNAMID Medals (Sudan)
- UN Headquarters Medals (PBB New York)
Peristiwa Bom Sarinah
Diberitakan sebelumnya, Krishna Murti pertama kali menjadi sorotan kala memperlihatkan aksi tembak menembak di Bom Sarinah Januari tahun 2016 lalu.
Saat kejadian, Krishna Murti merupakan perwira yang terdepan saat baku tembak dengan pelaku teroris di Thamrin.
Sejak saat itu, lelaki berusia 45 tahun ini sontak jadi idola kaum hawa lantaran aksi heroiknya memimpin penyergapan teroris bom Sarinah.
Gaya Krishna Murti kala itu mengenakan kacamata hitam, rompi anti peluru, berkemeja hitam, dan celana warna 'khaki'.
Krishna terlihat gagah.
Dia selalu berada di depan dalam peristiwa bom Sarinah, memberi aba-aba pada anak buahnya untuk bisa menertibkan keadaan.
Diketahui, Krishna Murti pernah bertugas di PBB dan sering dihadapkan dengan situasi peperangan dan konflik yang mencekam di Eropa dan Timur Tengah.
Sebagai polisi yang berpengalaman lama di luar negeri, Krishna juga selalu memperhatikan fesyen.
Penampilan Krishna sehari-hari memang trendy dan fashionable.
Aksesoris yang dipakainya bermerek, seperti ikat pinggang dan sepatu Hermes.
Soal fesyen ini, Krishna pernah menyampaikan bahwa penampilan untuk seorang polisi apalagi yang tampil di depan publik, harus rapi.
"Polisi Polda Metro Jaya ini sudah sejajar dengan polisi New York, jadi harus berpenampilan rapilah minimal. Polisi-polisi di Amerika penampilannya keren-keren," kata Krishna Murti saat itu.
Selain karena kejadian itu, Krishna Murti juga disorot saat menjadi narasumber utama dalam pemberitaan kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin atau es kopi vietnam bersianida.
Namanya sedang naik daun, pada 2016, Krishna Murti yang saat itu telah menjabat wakil kepala Polda dicopot karena tersandung kasus dugaan kekerasan terhadap seorang wanita bernama Novena Widjaya.
Isu penganiayaan mulai menyeruak ketika beredar berita disertai foto-foto melalui media sosial dan aplikasi pesan instan.
Dalam berita tersebut, Krishna dikabarkan dilaporkan kepada Propam Polri.
Krishna kemudian membantah dirinya melakukan tindakan melawan hukum dan dilaporkan.
Disorot saat Beli Sayur
Momen ketika Brigjen Pol Krishna Murti belanja sayur di pasar sempat jadi sorotan setelah diunggah akun YouTube Krishnamurti_bd91 Polri tahun 2019 silam, dilansir dari Surya.co.id.
Ketika itu, Brigjen Krishna Murti sedang belanja sayur di sebuah pasar di wilayah konflik kawasan Afrika Tengah.
"Ini rasanya belanja di daerah konflik, di mission area," ujar Krishna Murti.
Yang menjadi sorotan adalah tampak sebuah kendaraan taktis ( Rantis) PBB sedang mengawal Krishna.
Sembari tersenyum, Krishna tersenyum sambil menunjukkan Rantis tersebut.
"Belanjanya sambil dikawal tank" ucap Krishna sambil tertawa.
Tak sendiri, Krishna Murti juga ditemani beberapa rekannya yang ikut mengawal.
"Tempat belanjanya cuma kayak begini. Ini lah kehidupan pasukan PBB kita. Ada tentara yang mengawal, ada tentara batalyon yang mengawal," jelasnya.
Diteror Pinjol
Tahun 2021, Krishna Murti mendapat teror dari debt collector ilegal.
Dikutip dari TribunLampung.co.id, Senin 1 November 2021, teror debt collector ilegal yang meresahkan warga ternyata tak pandang bulu.
Jenderal polisi pun diteror dengan kata-kata kasar.
Anehnya, sang jenderal merasa tidak pernah memiliki utang kepada aplikasi tempat penagih bekerja.
Sang jenderal yang menerima teror tersebut adalah Brigjen Pol Krishna Murti.
Pengakuan ini diungkap Brigjen Pol Krishna Murti melalui akun media sosial Instagram miliknya @krishnamurti_bd91.
Awalnya, Brigjen Pol Krishna Murti sempat tidak terlalu menggubris tentang permintaan penagihan utang.
Karena memang tidak pernah sama sekali meminjam uang dari pinjol ilegal.
Namun, pelaku pinjol ilegal itu terus menghubungi dengan nada pengancaman.
Bahkan, meski sudah diblokir, pelaku terus menghubungi dengan nomor lain.
Kisah konyol pelaku pinjol ilegal ini pun membuat marah mantan Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya itu.
Kepala Biro Misi Internasional Divisi Hubungan Internasional Polri itu mengungkapkan pernah ditelepon debt collector.
Padahal, tidak punya utang kepada pinjol.
"Saya pernah tiba2 di telepon nomor tidak dikenal. Marah minta bayar uang," tulis Krishna Murti di Instagram-nya.
Karena merasa tak pernah berutang, Krishna pun memblokir nomor telepon tersebut.
Tapi, anehnya, sang penagih utang itu terus kembali menelepon dengan menggunakan nomor lain.
"Saya gak tau urusan ditagih uang oleh orang gak jelas atas utang yg dimiliki oleh orang yg tdk jelas," tambah dia.
Krishna Murti mengaku mendapat banyak aduan tentang praktik pinjol yang mencekik kehidupan masyarakat.
"Ternyata pinjol ini puki**k juga ya. Pantes banyak orang yg nangis2 dikerjain mereka," tulis Krishna Murti.
(TribunnewsSultra.com/Rheymeldi Ramadan, Tribun-Timur.com/ Sakinah Sudin, TribunLampung.co.id)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado, Trheads Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Mayjen TNI Kosasih Jabat Pangdam III Siliwangi, Ini Profil dan Jejak Kariernya |
![]() |
---|
Sosok Komjen Dedi Prasetyo, Jenderal Polisi Langganan Urus SDM Polri yang Kini Jadi Wakapolri |
![]() |
---|
Sosok Komjen Wahyu Widada, Letting Kapolri Jenderal Listyo yang Kini Dapat Jabatan Baru |
![]() |
---|
Sosok Erika Sisilia Wenas, Purna Paskibraka yang Kini Tekuni Dunia Usaha |
![]() |
---|
Sosok Muhammad Dhofin Putra Ibnu Jamil dan Ade Maya yang Lolos Akmil 2025, Dikenal Siswa Berprestasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.