Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sulawesi Utara

Isu Pemindahan Makam Kyai Modjo Mencuat, Warga Kampung Jawa di Minahasa Keberatan, Ini Alasannya

Isu pemindahan makam pahlawan nasional Kyai Modjo dari Desa Kembuan, Kecamatan Tondano Utara, Minahasa, ke Pulau Jawa mulai mencuat

Petrick Sasauw/Tribun Manado
MAKAM PAHLAWAN - Alfian Kyai Demag. Ia dikenal sebagai Ki Jaton Pamungkas, pengurus Kerukunan Keluarga Jaton Indonesia (KKJI) saat diwawancara Tribun Manado di Kediamannya yang berlokasi di Kampung Jawa, Tondano, Minahasa, Sulut. 

"Jadi garis besar, saya mewakili masyarakat Jaton tidak menyetujui dgn adanya relokasi makam Kyai Modjo, dengan alasan seperti apa yang saya sampaikan tadi," pungkasnya.

Sejarah Singkat Kyai Modjo

Kyai Modjo, atau dikenal juga dengan nama Kyai Muslim Muhammad Halifah adalah seorang tokoh penting dalam sejarah perlawanan terhadap penjajahan Belanda di abad ke-19. 

Ia merupakan penasihat spiritual sekaligus pemimpin religius dalam Perang Jawa (1825–1830) yang dipimpin oleh Pangeran Diponegoro.

Setelah ditangkap oleh Belanda pada tahun 1829, Kyai Modjo bersama 63 pengikutnya diasingkan ke Minahasa, Sulawesi Utara

Ia menetap di Tondano hingga akhir hayatnya pada tahun 1849. 

Di tempat pengasingan itu, komunitas Jaton terbentuk sebagai hasil percampuran budaya antara Jawa dan Minahasa.

Makam Kyai Modjo berada di Desa Kembuan, Kecamatan Tondano Utara. (Pet)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado, Threads Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved