Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Perauh Terbalik di Danau Tondano

Detik-detik Tangisan Oma Deice Palit Pecah Menanti Cucu Hilang Tenggelam di Tondano: Tuhan Tolong

Tangis keluarga pecah, terutama sang oma, Deice Palit (69), yang terus menangis dan berdoa di lokasi kejadian sambil menanti cucunya ditemukan.

|
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Indry Panigoro
Kolase Tribunmanado/Tribunmanado.co.id/Petrick Sasauw
MENANGIS - Deice Palit (jaket hitam) di area Danau Tondano Oma dari Cardo Dotulong (21), korban hilang akibat perahu terbalik di Danau Tondano. Oma Deice menangis saat ikut memantau tim penyelamat mencari Cardo Dotulong yang dikabarkan hilang karena tenggelam. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Tangis keluarga Cardo Dotulong pecah di lokasi kejadian Cardo tenggelam, Selasa (22/7/2025).

Cardo adalah pemuda berusia 21 tahun yang akibat perahu terbalik di Danau Tondano, Minahasa, Sulawesi Utara (Sulut), Senin 21 Juli 2025.

Cardo Dotulong adalah warga Desa Wulurmaatus, Kecamatan Modoinding, Kabupaten Minahasa Selatan, Sulut.

Cardo dilaporkan hilang pada Senin sekitar pukul 17.00 Wita setelah perahu yang ditumpangi bersama enam temannya terbalik akibat melebihi kapasitas.

Enam rekannya berhasil selamat dalam insiden tersebut, namun hingga kini Cardo masih belum ditemukan

Suasana haru mewarnai pencarian Cardo di hari kedua.

Tangis keluarga pecah, terutama sang oma, Deice Palit (69), yang terus menangis dan berdoa di lokasi kejadian sambil menanti cucunya ditemukan.

MENANGIS - Deice Palit (jaket hitam) di area Danau Tondano Oma dari Cardo Dotulong (21), korban hilang akibat perahu terbalik di Danau Tondano. Oma Deice menangis saat ikut memantau tim penyelamat mencari Cardo Dotulong yang dikabarkan hilang karena tenggelam.
MENANGIS - Deice Palit (jaket hitam) di area Danau Tondano Oma dari Cardo Dotulong (21), korban hilang akibat perahu terbalik di Danau Tondano. Oma Deice menangis saat ikut memantau tim penyelamat mencari Cardo Dotulong yang dikabarkan hilang karena tenggelam. (Kolase Tribunmanado/Tribunmanado.co.id/Petrick Sasauw)

Deice mengaku sudah dua hari berada di lokasi pencarian. Tak makan maupun minum sedikitpun.

Ia mengenang bagaimana pertama kali mendengar kabar cucunya hilang. 

Saat itu, ia sedang bekerja di kebun, di Desa Wulurmaatus, Kecamatan Modoinding, Minahasa Selatan.

“Saya masih tanam-tanam di kebun, tiba-tiba keluarga datang, bilang Cardo tenggelam di Danau Tondano. Saya sangat syok, awalnya tidak percaya,” ujarnya dengan suara lirih.

Tanpa pikir panjang, hanya dengan baju di badan, ia langsung naik mobil bersama keluarga menuju lokasi pencarian. 

Sejak saat itu, Deice tak beranjak jauh dari tepi danau, menanti dengan doa dan air mata.

“Dia anak baik, ramah. Terakhir datang ke rumah sebelum ke Minahasa, dia minta ikan buat makan. 

Saya bilang mo ikut, tapi dia bilang jangan, jadi saya tinggal di rumah,” kenangnya sembari menyeka air mata.

Oma Deice Palit (jaket hitam) di area Danau Tondano
MENANGIS - Oma Deice Palit (jaket hitam) di area Danau Tondano. Oma dari Cardo Dotulong (21), korban hilang akibat perahu terbalik di Danau Tondano. Oma Deice menangis saat ikut memantau tim penyelamat mencari Cardo Dotulong yang dikabarkan hilang karena tenggelam.
Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved