Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Bitung Sulawesi Utara

Harga Beras di Sulawesi Utara Naik hingga Rp 3 Ribu per Kg, Penjual: Pembeli Mulai Ngeluh dan Kecewa

Kenaikan harga ini dikeluhkan oleh pedagang dan konsumen karena dinilai cukup signifikan dan terjadi hampir setiap minggu.

Penulis: Indry Panigoro | Editor: Indry Panigoro
Diki Gobel/Tribun Manado
BERAS - Pantauan Tribunmanado.com di Pasar 23 Maret Kotamobagu, Rabu (9/7/2025), harga beras di Sulawesi Utara masih tinggi. 

TRIBUNMANADO.CO.ID — Beras yang menjadi makanan pokok utama warga di Sulawesi Utara mengalami kenaikan harga.

Tak tanggung-tanggung harganya naik hingga Rp 3 ribu per kilogramnya.

Ada yang bahkan kini dijual Rp 17 ribu pe kg.

Kondisi ini tentu dikeluhkan warga.

Tak hanya pembeli, penjual pun juga mengeluhkan kondisi ini.

Tak sedikit pembeli mengaku kecewa.

Seperti yang terpantau di Pasar Girian, Kota Bitung, Sulawesi Utara, harga beras terus mengalami kenaikan sejak pertengahan Juni 2025. 

Kenaikan harga ini dikeluhkan oleh pedagang dan konsumen karena dinilai cukup signifikan dan terjadi hampir setiap minggu.

Salah satu pedagang beras di pasar tersebut, Varit, mengungkapkan bahwa harga beras awalnya berada di angka Rp14.000 per kilogram. 

Namun dalam waktu kurang dari sebulan, harga melonjak menjadi Rp 17.000 per kilogram.

“Awalnya naik seribu-seribu, tapi ada juga yang naik sampai tiga ribu rupiah per kilogram.

HARGA BERAS NAIK: Potret beras di Pasar Girian, Kota Bitung, Sulawesi Utara (Sulut), Jumat 11 Juli 2025. Harga beras terus mengalami kenaikan sejak pertengahan Juni 2025. 
HARGA BERAS NAIK: Potret beras di Pasar Girian, Kota Bitung, Sulawesi Utara (Sulut), Jumat 11 Juli 2025. Harga beras terus mengalami kenaikan sejak pertengahan Juni 2025.  (tribunmanado.co.id/Fistel Mukuan)

Sekarang paling murah Rp14.500 dan paling mahal Rp17.000,” ujarnya saat ditemui di lapaknya, Jumat 11 Juli 2025.

Dikatakannya, beras yang paling banyak dibeli warga saat ini berada di kisaran harga Rp16.000 per kilogram. 

Namun, menurut Varit, para pelanggan mulai mengeluh karena harga terus naik tanpa kepastian kapan akan stabil kembali.

“Banyak pelanggan kami kecewa. Kenapa dalam waktu dekat harga makin mahal,” tambahnya.

Kenaikan harga ini juga memengaruhi distribusi. 

Jika sebelumnya Varit katakan bisa mendatangkan 4 hingga 5 truk beras setiap minggu, kini jumlahnya turun menjadi hanya 2 truk. 

Ia menyebut beras diambil dari berbagai daerah, termasuk bagian selatan Sulawesi Utara hingga Gorontalo.

“Kami juga dengar dari penggilingan, harga akan naik lagi Rp1.000 per kilo dalam waktu dekat,” kata Varit.

Legislator DPRD Sulawesi Utara Amir Liputo Minta Pemerintah Perhatikan Harga Beras yang Meroket

Anggota DPRD Sulawesi Utara asal Kota Manado H. Amir Liputo mendesak Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara mengambil langkah serius terkait kenaikan harga beras

Saat ini, harga beras premium di pasaran Kota Manado sudah di angka Rp 17 ribuan per kilogram

"Kami mohon pak gubernur dan jajaran serta pihak terkait seperti Disperindag, Bulog untuk melakukan stabilisasi harga beras dengan operasi pasar," kata politisi PKS ini, Kamis (10/7/2025). 

Liputo bilang, beberapa hari terakhir ia menerima banyak keluhan dari warga Manado terkait harga beras

Khususnya sulitnya mendapatkan Beras SPHP yang biasa disalurkan Bulog. 

"Ini persoalan serius jika tidak ditangani bisa menimbulkan masalah baru," ujar Amir lagi. 

Dari hasil penelusurannya, beras pun langka di wilayah Bolaang Mongondow Raya, yang notabene daerah sentra penghasil komoditas pokok tersebut. 

"Saya dapat info dari Inobonto (Bolmong) bahwa susah juga di sana. Ini artinya sudah gawat," katanya. 

Liputo berharap agar pemerintah segera mengambil langkah tegas.

Bulog perlu melakukan stabilisasi harga dengan melakukan operasi pasar di pasar-pasar sentral yang menjadi tempat belanja masyarakat. 

DPRD SULUT - Anggota Komisi II DPRD Sulawesi Utara, Jeane Laluyan. Ia menyebut stok beras di Kotamobagu langka dan penyaluran SPHP dihentikan sementara.
DPRD SULUT - Anggota Komisi II DPRD Sulawesi Utara, Jeane Laluyan. Ia menyebut stok beras di Kotamobagu langka dan penyaluran SPHP dihentikan sementara. (Tribunmanado.com/Fernando Lumowa)

Kedua, melakukan sidak ke tempat-tempat penjualan beras, terutama beras Bulog.

"Agar supaya masyarakat yang ekonominya kurang mampu bisa mendapatkan beras sebagaimana harga beras disubsidi Bulog atau pemerintah," jelasnya. 

Ia juga minta aparat turun tangan jika ada indikasi permainan spekulan yang memanfaatkan kondisi kurangnya stok beras.  

Penilaiannya, ada kecenderungan bahan pokok di pasar mulai menipis.

"Karena stok terbatas, harga-harga naik," ungkapnya.

Di Kotamobagu Langka

Legislator DPRD Sulawesi Utara, Jeane Laluyan mendesak Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara bergerak untuk mengatasi kenaikan harga beras

Saat ini, harga beras premium di Sulawesi Utara sudah mendekati Rp 20 ribu per kilogram. 

"Pemerintah daerah harus cepat, turun lapangan dan gelar operasi pasar. Gerakan Pangan Murah perlu dilakukan segera untuk mencegah dampak lebih parah akibat kenaikan harga beras ini," kata politisi PDIP ini kepada Tribunmanado.com, Kamis (10/7/2025).

Kata Anggota Komisi II ini, operasi pasar dapat mengintervensi sekaligus stabilisasi harga. 

Selang sepuluh hari terakhir, Komisi II DPRD Sulut turun lapangan dan menemui masyarakat. 

"Kasihan masyarakat yang hanya kuli bangunan. Mereka saat ini minim pekerjaan karena efisiensi anggaran. Harga beras sekilo Rp 17 ribu, pendapatan hariannya  bisa saja hanya untuk beli beras," kata legislator asal Manado ini. 

Ia berharap pemerintah bisa melakukan terobosan ada bantuan sosial beras untuk masyarakat miskin di tengah gejolak saat ini. 

"Kami minta aparat juga turun tangan jangan sampai ada permainan, spekulan, dan aksi borong," katanya. 

Terkait itu, Komisi II DPRD Sulawesi Utara yang membidangi Dinas Pertanian Peternakan; Dinas Perindag serta instansi terkait seperti Bulog telah mengagendakan Rapat Dengar Pendapat (RDP). 

Pasalnya, temuan di lapangan di Kota Kotamobagu, beras langka.

Sementara konfirmasi Dinas Pangan Daerah dan Bulog pasokan beras SPHP dari pusat sementara dihentikan. 

"Laporan dari Dinas Pertanian bahwa stok beras hasil panen surplus,  itu yang akan kami klarifikasi," jelas srikandi yang dikenal vokal ini.(fis)

Baca Berita Lainnya di: Google News

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya

 

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved