Harga Beras di Bitung
Beras Naik Drastis di Bitung Sulawesi Utara, Pedagang Hanya Bisa Datangkan 2 Truk per Minggu
Salah satu pedagang beras, Varit, menyebutkan bahwa harga awalnya masih berada di kisaran Rp14.000 per kilogram.
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Rizali Posumah
TRIBUNMANADO.CO.ID - Lonjakan harga beras terjadi merata di seluruh Indonesia.
Di Kota Bitung, Sulawesi Utara, kondisi ini memicu keluhan dari para pedagang maupun konsumen.
Pasalnya, harga beras terus naik sejak pertengahan Juni 2025.
Salah satu pedagang beras di Pasar Girian, Varit, menyebutkan bahwa harga awalnya masih berada di kisaran Rp14.000 per kilogram.
Namun, dalam kurun waktu kurang dari sebulan, harga tersebut naik tajam hingga mencapai Rp17.000 per kilogram.
“Awalnya naik seribu-seribu, tapi ada juga yang naik sampai tiga ribu rupiah per kilo. Sekarang paling murah Rp14.500 dan paling mahal Rp17.000,” ujarnya saat ditemui di lapaknya, Jumat (11/7/2025).
Varit juga menyampaikan bahwa jenis beras yang paling banyak dibeli masyarakat saat ini dijual dengan harga sekitar Rp16.000 per kilogram.
Namun, pembeli mulai mengeluh karena lonjakan harga yang tidak kunjung mereda.
“Banyak pelanggan kami kecewa. Kenapa dalam waktu dekat harga makin mahal,” tambahnya.
Tak hanya berdampak pada konsumen, kenaikan harga ini juga turut memengaruhi distribusi.
Varit menuturkan bahwa jika sebelumnya dirinya bisa mendatangkan 4 sampai 5 truk beras setiap minggunya, kini jumlah itu menyusut drastis menjadi hanya dua truk.
Beras yang dijual diambil dari berbagai wilayah, mulai dari bagian selatan Sulawesi Utara hingga Gorontalo.
Namun, kabar dari para penggilingan membuat situasi makin mengkhawatirkan.
“Kami juga dengar dari penggilingan, harga akan naik lagi Rp1.000 per kilo dalam waktu dekat,” kata Varit.
Kondisi ini membuat para pedagang dan konsumen sama-sama cemas, mengingat belum ada kepastian kapan harga beras akan kembali normal.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.