Perkemahan Ceria Sekolah Minggu GMIM Pinaesaan GPI Berlangsung Meriah di Lapangan Dahlia

MANADO, TRIBUNMANADO.CO.ID – Suasana penuh sukacita dan semangat iman mewarnai kegiatan Perkemahan Ceria/Pekan Anak dan Guru Sekolah Minggu GMIM Pinaesaan Griya Paniki Indah (GPI), yang digelar sejak 3-5 Juli 2025 di Lapangan Dahlia, Perumahan GPI, Manado.

Mengusung tema “Ada Tempat Bagi Yesus”, perkemahan ini diperuntukkan bagi anak-anak kelas tanggung (kelas 4-6 sekolah dasar). 

Tujuannya adalah untuk melatih kemandirian, membangun kebersamaan dan menanamkan nilai hidup bersama Tuhan sejak dini.

Kegiatan diawali dengan ibadah pembukaan pada Kamis (3/7/2025) pukul 09.00 Wita. Ibadah dibawakan Pdt Feky Kansil.

Anak-anak, guru sekolah minggu, dan para orang tua tampak sangat antusias, dengan penuh semangat mengantar anak-anak ke tempat perkemahan.

Sebanyak 10 tenda disiapkan, terdiri dari tenda khusus putri dan putra. 

Masing-masing seksi dalam kegiatan memiliki tim kerja yang solid dan aktif mendukung kelancaran seluruh rangkaian kegiatan.

Ketua Tim Kerja Yenie Tiow mengungkapkan, rasa syukurnya atas suksesnya acara ini. 

“Saya sangat berterima kasih atas dukungan doa dan bantuan dari seluruh Jemaat GMIM Griya Paniki Indah. Semua elemen saling bergandengan tangan, satu hati, satu pikiran, satu tujuan, yaitu hidup dalam kasih Tuhan,” ujarnya.

Dalam perkemahan ini, anak-anak tidak hanya mengikuti materi rohani dan cerita Alkitab, namun juga disuguhkan games edukatif dan nyanyian rohani yang melatih kerja tim serta kecerdasan sosial mereka.

Setiap sesi kegiatan selalu dimulai dengan ibadah yang dipimpin oleh para hamba Tuhan seperti Pdt Maria Liud, Pdt Vony Mangare, dan Pdt Olga Kawung.

Setiap pagi, anak-anak diajak bangun sejak pukul 05.00 Wita untuk saat teduh, dilanjutkan dengan kegiatan terjadwal dari Tim Kerja KPA. 

Malam puncak perkemahan dimeriahkan dengan api unggun, di mana anak-anak membentuk lingkaran, berpegangan tangan, bernyanyi dan memuji Tuhan, dipimpin langsung oleh Pdt Maria Liud STh.

Puncak acara ditutup dengan ibadah penutup, di mana seluruh anak dan guru sekolah minggu didoakan bersama oleh para pendeta yang hadir. 

Dalam pesan penutupnya, Ketua Tim Kerja mengajak para guru sekolah minggu untuk menjadi pelayan yang terampil dan istimewa, karena semua sama di mata Tuhan.