Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Minahasa Sulawesi Utara

Tanpa Bayaran, Warga Tumaratas Minahasa Bahu-membahu Siapkan Acara Pernikahan

"Sejak pagi orang-orang sudah datang bantu. Semua sudah tahu tugasnya masing-masing," ujar Gabby, salah satu anggota keluarga yang melangsungkan acara

Tribunmanado.com/Petrick Sasauw
GOTONG ROYONG - Warga gotong royong di persiapan acara pernikahan di Desa Tumaratas, Kec Langowan Barat, Minahasa, Sulawesi Utara, Jumat (27/6/2025). Warga bergotong royong tanpa dibayar. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MINAHASA – Tradisi gotong royong masih sangat hidup di tengah masyarakat Desa Tumaratas, Kecamatan Langowan Barat, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara

Hal itu tampak jelas dalam salah satu acara pernikahan warga yang digelar belum lama ini.

Beberapa hari sebelum pesta digelar, warga sudah berkumpul di lokasi acara. 

Tanpa diminta, mereka bahu membahu mempersiapkan segala kebutuhan mulai dari pemasangan tenda, dapur, hingga pengaturan perlengkapan pesta lainnya.

"Sejak pagi orang-orang sudah datang bantu. Semua sudah tahu tugasnya masing-masing," ujar Gabby, salah satu anggota keluarga yang melangsungkan acara pernikahan, Selasa (1/67/2025).

Menurutnya, kekompakan warga di Desa Tumaratas bukan hal baru. 

Dalam setiap acara keluarga, masyarakat setempat memang sudah terbiasa terlibat langsung, tanpa pamrih. 

Foto Petrick Sasauw TRADISI - Potret Para Warga Sedang Mengolah Daging
GOTONG ROYONG - Warga gotong royong di persiapan acara pernikahan di Desa Tumaratas, Kec Langowan Barat, Minahasa, Sulawesi Utara, Jumat (27/6/2025). Warga bergotong royong tanpa dibayar.

Bahkan pembagian tugas telah diatur jauh-jauh hari oleh pihak keluarga penyelenggara acara.

"Ada yang bagian dapur, ada yang tenda, ada juga yang urus dessert sampai perkakas. Semua jalan sesuai tugas," jelas Gabby.

Menariknya, warga yang ikut membantu tidak hanya datang dengan tenaga. 

Mereka juga membawa rukup atau sumbangan secara sukarela berupa uang tunai.

Tak diminta, tapi sudah jadi tradisi.

Tak ada sistem pembayaran untuk jasa gotong royong ini. 

Semua murni dilakukan atas dasar kekeluargaan dan kebersamaan yang sudah menjadi bagian dari budaya setempat.

Baca juga: Kisah Arista Sucita Paputungan: Perjalanan ASN Perempuan Kotamobagu Mengabdi di Dunia Pendidikan

Baca juga: Cara Cepat Cairkan BSU 2025 di Kantor Pos Bagi Penerima Tanpa Rekening Himbara

"Kami tidak dibayar. Justru kami yang bawa sumbangan untuk keluarga yang hajatan," tambah salah satu warga yang terlibat dalam persiapan acara.

Tradisi seperti ini menjadi potret nyata semangat kebersamaan yang masih kuat terpelihara di tengah masyarakat pedesaan Sulawesi Utara, khususnya di Desa Tumaratas.(*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved