Sosok Tokoh
Sosok AKBP Muhammad Aldy Sulaiman, Kapolres Gowa yang Dijuluki Si Kucing 9 Nyawa, Alumni Akpol 2006
Pria kelahiran Medan, Sumatera Utara, tahun 1985 ini merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) angkatan 2006.
"Sebenarnya waktu itu saya bisa meloloskan diri dari kepungan massa, tapi prinsip hidup saya adalah biarlah saya yang paling berisiko. Jadi, saya perintahkan seluruh anggota untuk menyelamatkan diri karena yang saya pikirkan adalah keselamatan anak dan istri anggota saya," jelasnya.
Aldy Sulaiman berhasil keluar dari kepungan massa meski mengalami luka lebam di sekujur tubuh, termasuk pukulan pipa besi di kepala.
Pada 2008, ia kembali mengalami perlawanan dari keluarga pelaku kriminal dan menderita luka bacokan yang masih meninggalkan bekas di lengan kirinya.
"Tahun 2007 saya kena bacok saat menangkap pelaku kriminal. Parangnya saya tangkis pakai tangan kiri, kalau tidak mungkin kepala saya yang kena bacok," tuturnya.
Tak pakai senjata api
Ia menjelaskan bahwa semua kejadian tersebut sebenarnya bisa dihindari jika ia menggunakan senjata api.
Namun, Aldy memilih untuk tidak melakukannya demi menghindari korban di kalangan warga sipil.
"Sebenarnya kami bisa bertindak tegas karena masing-masing anggota memegang senjata api, tapi itu kami tidak lakukan, yang kami hadapi adalah warga sipil yang butuh diayomi," tambahnya.
Selain menghadapi pelaku kriminal, Aldy juga beberapa kali nyaris kehilangan nyawa karena kondisi alam.
Ia pernah tenggelam dan terbawa arus deras saat mengungkap kasus ilegal logging di Bengkulu.
"Pelaku ilegal logging ini menghanyutkan kayu gelondongan melalui sungai ke muara, dan saat kami mengejar kapalnya, kapal kami terbalik dan tenggelam di tengah laut," ceritanya.
Tertembak di Bengkulu
Setelah beberapa tahun bertugas di Polda Bengkulu, pada tahun 2010, Aldy pindah ke Polda Jawa Timur dan kembali menjabat di bagian Reskrim.
Di sana, ia nyaris kehilangan nyawa akibat tertembak oleh pelaku perampokan pada tahun 2016.
"Saya tahu pelaku ini memegang senjata api dan kenapa saya yang pertama masuk dobrak pintu karena saya tahu risikonya dan tidak mau anggota saya yang alami," ujarnya.
Tragedi tersebut mengubah hidupnya, mendekatkannya kepada Tuhan.
"Saat itu saya nyaris kehilangan nyawa, peluru bersarang di tengah hidung saya, dan seluruh tim medis memprediksi saya tidak tertolong.
Sosok Irjen Pol Suyudi Ario Seto, Kepala BNN yang Baru Dilantik Prabowo, Alumni Akpol 1994 |
![]() |
---|
Sosok Glenny Kairupan, Putra Kawanua yang Dapat Jenderal Kehormatan Bintang Tiga dari Prabowo |
![]() |
---|
Sosok Olly Dondokambey: Raja Lobi PDIP yang Jadi Andalan Megawati |
![]() |
---|
Sosok Tina Talisa: dari Presenter TV, Stafsus Gibran hingga Jabat Komisaris Pertamina Patra Niaga |
![]() |
---|
Sosok Maria Franciska Wihardja, Istri Tom Lembong yang Setia Dampingi Suami di Tengah Kasus Hukum |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.