Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Renungan Harian Kristen

Obor Pemuda GMIM, Renungan Jumat 27 Juni 2025, 2 Timotius 3:15, Menemukan Arah Hidup

Obor Pemuda GMIM, renungan Jumat 27 Juni 2025. Pembacaan alkitab terdapat pada 2 Timotius 3:15.

Editor: Chintya Rantung
Chintya Rantung/Tribun Manado
OBOR PEMUDA GMIM - Renungan Jumat 27 Juni 2025. Pembacaan alkitab terdapat pada 2 Timotius 3:15. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Obor Pemuda GMIM, renungan Jumat 27 Juni 2025.

Pembacaan alkitab terdapat pada 2 Timotius 3:15.

Tema perenungan adalah Menemukan Arah Hidup.

Khotbah:

Di tengah maraknya informasi digital, budaya instan, dan tekanan sosial yang datang dari berbagai arah, banyak anak muda merasa bingung tentang arah hidup. Masalah lain adalah krisis identitas spiritual.

Banyak pemuda Kristen yang tumbuh dalam gereja, tetapi kehilangan makna iman di tengah arus sekularisme.

Mereka mulai mempertanyakan: “Apakah Tuhan benar-benar relevan dengan hidupku?” “Apakah iman itu milikku, atau hanya warisan dari orang tua?” Mereka mencoba mencari jati diri lewat filsafat modern, zodiak, bahkan hal- hal mistis atau motivasi-motivasi kosong.

Karena kehilangan arah, sebagian besar memilih pelarian: ke dalam hiburan tanpa batas, hubungan yang tidak sehat, atau bahkan penyalahgunaan narkoba dan pornografi.

Mereka rindu dimengerti, tapi tidak tahu harus ke mana. Mereka haus akan arah, tapi takut untuk menyerahkan hidupnya sepenuhnya kepada Kristus.

Ayat ini mengingatkan kita bahwa Kitab Suci bukan sekadar buku kuno, tetapi sumber hikmat yang menuntun pada kebenaran sejati.

Sobat obor, sosok Martin Luther King Jr, seorang pemimpin perjuangan hak sipil di Amerika Serikat. Di tengah diskriminasi yang kejam, ia tidak memilih kekerasan atau kepahitan. 

Ia memilih kasih dan pengampunan. bukan karena itu mudah, tetapi karena ia hidup dari hikmat yang ia temukan dalam Kitab Suci. Sejak muda, ia dibimbing oleh firman Tuhan.

Ajaran tentang kasih dan keadilan dalam Alkitab memberinya arah, kekuatan tentang dunia yang lebih baik. Kita pun dihadapkan pada pilihan sulit: menuruti arus dunia atau berdiri bagi kebenaran.

Sobat obor, Mungkin saat teman-teman mencari validasi lewat media sosial, atau ketika budaya kompromi makin diterima, kita tergoda untuk ikut saja.

Tapi firman Tuhan yang sejak kecil sudah bisa dikenalkan pada kita seperti Timotius, adalah penuntun yang tak berubah di dunia yang berubah. Sebagai anak muda, jangan remehkan kekuatan Alkitab.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved