Lipsus Badut di Manado
Ingin Bantu Orang Tua, Alasan Anak Membadut Hingga Malam Hari di Manado
Pekerja anak di malam hari marak di kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut).
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Erlina Langi
TRIBUNMANADO.COM - Pekerja anak di malam hari marak di kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut).
Dengan memakai pakaian badut, anak-anak ini berkeliling kota Manado mencari nafkah.
Amatan Tribunmanado.com, beberapa hari yang lalu di Flamboyan, Sario, beberapa anak terlihat menjual jasa badut.
Mereka bergoyang mengikuti lagu dari alat musik yang digantung di leher.
Seorang anak terlihat mencopot topeng badut dan wajah lucu langsung lenyap diganti wajah letih.
Alasan mereka membadut hingga malam hari beragam.
Ada yang ingin bantu orang tua.
Ada yang ingin tambahan uang jajan.
"Ingin tambah uang jajan," kata seorang diantaranya.
Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Manado merespon cepat hal itu.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Manado Lenda Pelealu mengatakan, pihaknya membentuk tim khusus untuk mengatasi pekerja anak di malam hari.
"Tim turun untuk menertibkan anak anak yang masih bekerja di atas jam delapan malam," katanya Rabu (25/6/2025).
Sebut dia, tim bekerja dengan persuasif.
Anak yang ditemui serta pihak terkait diberi arahan untuk tidak bekerja di malam hari.
"Kami juga hubungi Ketua Lingkungan dimana anak - anak berdomisili," katanya.
Ia menuturkan, pihaknya bertekad untuk melindungi anak anak di Manado. (Art)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.