Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Konflik Israel vs Iran

Langkah Cepat Iran: Menlu Araghchi Bertolak ke Rusia Temui Vladimir Putin Usai Serangan AS

Araghchi menyebut serangan tersebut sebagai pelanggaran serius yang telah melewati “garis merah besar” dan mengancam stabilitas global.

Kolase Tribun Manado/Istimewa
KONFLIK - Kolase foto Menlu Araghchi dan Presiden Rusia Vladimir Putin. Langkah Cepat Iran: Menlu Araghchi Bertolak ke Rusia Temui Vladimir Putin Usai Serangan AS 

TRIBUNMANADO.CO.ID -Ketegangan di kawasan Timur Tengah kembali memuncak. 

Di tengah ancaman konflik besar, Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, mengumumkan kunjungan mendesak ke Moskwa untuk bertemu langsung dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, pada Minggu (22/6/2025).

Langkah cepat ini diambil menyusul serangan udara Amerika Serikat dan Israel yang menyasar fasilitas nuklir Iran.

Baca juga: Parlemen Iran Setuju Tutup Selat Hormuz: Jalur Vital Minyak Dunia Terancam, Ekonomi Siap Terguncang

Araghchi menyebut serangan tersebut sebagai pelanggaran serius yang telah melewati “garis merah besar” dan mengancam stabilitas global.

Diplomasi darurat ini dipandang sebagai upaya Iran menggandeng sekutu kuatnya di tengah situasi yang semakin memanas.

“Mereka melewati garis merah yang sangat besar dengan menyerang fasilitas nuklir Iran,” ujar Araghchi di sela-sela pertemuan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang digelar di Istanbul, Turkiye, kutip dari AFP.

Beberapa jam sebelumnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa jet tempur Amerika telah meluncurkan serangan ke tiga lokasi nuklir di Iran.

Serangan ini terjadi sembilan hari setelah Israel melancarkan kampanye pengeboman terhadap fasilitas nuklir Iran.

“Yang paling berbahaya terjadi tadi malam,” kata Araghchi, seraya menyatakan bahwa ia belum memiliki data lengkap terkait dampak serangan tersebut, termasuk pada fasilitas pengayaan uranium bawah tanah di Fordo.

“Saya masih belum memiliki informasi pasti tentang tingkat kerusakan, tetapi saya rasa itu tidak penting. Serangan tadi malam adalah kejahatan serius,” lanjutnya.

Iran mengecam keras tindakan AS serang Iran tersebut dan menyebutnya sebagai pelanggaran serius terhadap hukum internasional. Araghchi menegaskan bahwa Iran akan mempertahankan diri dengan segala cara.

“Melalui tindakan ini, Amerika Serikat telah memberikan pukulan telak bagi perdamaian dan keamanan internasional,” katanya.

“Iran akan membela diri dengan segala cara yang diperlukan terhadap agresi militer Amerika,” jelas dia.

Araghchi menyampaikan, dirinya akan bertolak ke Moskwa pada Minggu sore dan dijadwalkan menggelar pertemuan dengan Presiden Putin pada Senin (23/6/2025) pagi.

“Saya akan ke Moskwa sore ini untuk mengadakan konsultasi serius dengan presiden Rusia besok,” ujarnya.

Setelah serangan udara tersebut, Presiden Trump mengatakan bahwa Iran kini harus setuju untuk mengakhiri perang. Namun, Araghchi menolak keras tekanan untuk kembali ke meja perundingan.

Menurut Araghchi, tuntutan apa pun untuk kembali ke perundingan sudah tidak relevan lagi.

“Dunia tidak boleh lupa bahwa Amerika Serikat-lah yang, di tengah-tengah proses diplomasi, mengkhianati perundingan dengan mendukung rezim Israel yang melakukan genosida dan melancarkan perang agresi ilegal terhadap bangsa Iran,” ungkap dia.

“Kami berdiplomasi, tetapi kami diserang. Mereka telah membuktikan bahwa mereka bukan pihak yang menjunjung diplomasi. Mereka hanya mengerti bahasa ancaman dan kekerasan,” tambahnya.

Sementara itu, Turkiye yang menjadi tuan rumah pertemuan OKI akhir pekan lalu, juga menyampaikan keprihatinan atas eskalasi konflik tersebut. Ankara memperingatkan bahwa situasi bisa berkembang menjadi konflik global.

“Perkembangan yang sedang berlangsung dapat menyebabkan konflik regional meningkat ke tingkat global. Kami tidak ingin skenario bencana ini terjadi,” demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Turkiye.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

-

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Baca berita lainnya di: Google News

WhatsApp Tribun Manado: Klik di Sini

 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved