Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pengangguran di Indonesia

Akhirnya Terungkap Penyebab 842.378 Lulusan Perguruan Tinggi Masih Nganggur, Dibeber Akademisi Unnes

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024, sebanyak 842.378 lulusan perguruan tinggi masih menganggur.

Editor: Alpen Martinus
Meta AI
PENGANGGURAN: Ilustrasi pengangguran. Ternyata ini penyebab utama pengangguran di Indonesia 

Alhasil, banyak sarjana yang lulus dengan nilai akademis memadai, namun tak cukup relevan untuk langsung diserap industri.

Lebih jauh, Gunawan mengkritisi sumber otoritas yang berbeda antara kedua belah pihak. Kampus mengacu pada jurnal ilmiah dan indeks akademik, sementara industri mengacu pada tuntutan pasar.

"Keberhasilan industri diukur melalui kemampuannya menyelesaikan masalah konkret di masyarakat secara komersial. Perguruan tinggi cenderung memperluas pengetahuan dan memberikan kontribusi pada literatur ilmiah," paparnya.

Solusi: Bangun Jembatan, Jangan Sekadar Pelabuhan

Gunawan mengusulkan tiga strategi besar untuk mengakhiri keterputusan ini: harmonisasi kebijakan, platform kolaborasi digital, dan penyelesaian ego sektoral.

“Harmonisasi kebijakan menjadi strategi pertama karena Indonesia adalah negara hukum. Di sisi lain, kita menyadari bahwa banyak peraturan di Indonesia yang tumpang tindih dan bahkan kontraproduktif," katanya.

Ia menekankan pentingnya penyelarasan UU Pendidikan Tinggi dengan UU Perindustrian, termasuk memberi insentif pajak untuk perusahaan yang mengembangkan program Praktisi Mengajar.

"Dalam konteks ini Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi harus diselaraskan dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian."

"Perlu mendorong agar praktik 'Praktisi Mengajar' dijadikan sebagai mandat bagi semua industri sebagai bagian dari Corporate Social Responsibility (CSR),” jelasnya lagi.

Gunawan menilai kebijakan super deduction tax yang diberikan kepada perusahaan untuk kegiatan R&D juga perlu diperluas ke program Praktisi Mengajar.

"Program yang bagus tersebut tidak jalan dengan baik. Karena, masalah R and D bukan sekadar alat atau bangunan yang megah namun ini sangat berhubungan dengan inovasi, creativity dan hal-hal yang sangat ilmiah dan berhubungan dengan kemampuan SDM."

Kampus Tambang Permata, Tapi Tak Digali

Indonesia memiliki lebih dari 3.500 perguruan tinggi, menjadikannya negara kedua terbanyak di dunia. Namun tanpa sinergi dengan industri, potensi tersebut bisa jadi sia-sia.

"Perguruan tinggi di Indonesia ibarat tambang permata yang tidak akan pernah habis dieksplorasi. Namun eksplorasi hanya mungkin dilakukan secara optimal jika ada kemitraan dengan industri,” ungkapnya.

Pengalaman Gunawan sebagai direktur dan komisaris di beberapa perusahaan memperlihatkan bahwa banyak perusahaan besar memiliki program Management Trainee (MT) untuk menjembatani kesenjangan itu.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved