Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Renungan Harian Kristen

Renungan Harian Kristen Kisah Para Rasul 18:27, Solidaritas dan Soliditas dalam Penginjilan

Itulah yang dirasakan oleh Apolos dan dilakukan oleh Priskila dan Akwila dalam pelayanan mereka kepada jemaat mula-mula di Efesus dan sekitarnya. 

Penulis: Alpen Martinus | Editor: Alpen Martinus
Mahasiswa Magang Unima/Juita Onibala
ALKITAB: Ilustrasi Alkitab. Renungan Harian Kristen Kisah Para Rasul 18:27 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Renungan harian Kristen kali ini berjudul solidaritas dan soliditas dalam penginjilan.

Bacaan Alkitab diambil dalam Kisah Para Rasul 18:27

Penginjilan tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri.

Baca juga: Renungan Harian Kristen Yohanes 4, Air Hidup

Butuh Tim dalam pelayanan Pekabaran Injil.

Karena penginjilan butuh kerjasama tim.

Itulah yang dirasakan oleh Apolos dan dilakukan oleh Priskila dan Akwila dalam pelayanan mereka kepada jemaat mula-mula di Efesus dan sekitarnya. 

Bahkan mereka saling melengkapi dalam pewartaan Injil.

Meski Apolos yang menjadi pemeran utama dalam pemberitaan Injil itu, namun dia tidak bisa bekerja sendiri.

Dia sangat butuh topangan orang lain.

Usai mengajar dan memberitakan Injil di rumah ibadat orang Yahudi di Efesus, Apolos sempat pergi ke rumah Priskila dan Akwila.

Di sana dia menerima wejangan, dari kedua suami isteri itu tentang materi pengajaran yang dia sampaikan.

Setelah diperlengkapi oleh mereka, Apolos menyatakan keinginannya untuk menyeberang ke Akhaya sebuah provinsi di Yunani.

Mendengar keinginan Apolos itu, jemaat yang baru saja dia layani di Efesus menunjukkan kepedulian dan kasih kepadanya.

Mereka langsung mengirim surat kepada saudara-saudara mereka di sana yang adalah murid-murid atau pengikut Kristus untuk menyambut, membantu dan melayani dia di Akhaya.

Sebab dia ke sana menyebarkan Injil, mengajar dan menguatkan umat.

Sehingga semua jaringan kelompok dan orang perorang dalam penginjilan mereka berdayakan untuk memaksimalkan pelayanannya di sana.

Sungguh suatu kekompakkan tim yang luar biasa kuat dan semangatnya.

Mereka semua sangat solid mendukung pekabaran Injil.

Solidaritas sebagai sesama anak Tuhan sangat kuat mengikat di kalangan mereka.

Solidaritas mereka telah membangun soliditas jaringan penginjilan yang dahsyat, karena Tuhan menyertai dan memberkati ketulusan hati mereka melayani Dia.

Maka mereka semuanya bersemangat dan sangat antusias dalam melayani, sekalipun ada yang perannya tergolong ringan.

Tapi itu justru mendorong dan menyemangati yang lain, termasuk Apolos yang akan melanjutkan pelayanannya di Akhaya.

Maka oleh kerjasama mereka yang luar biasa itu, ketika Apolos tiba di Akhaya, dia disambut baik bahkan dengan antusias oleh jemaat yang adalah murid Yesus di sana.

Dia melayani dengan baik.

Oleh potensi dan karunia yang dia miliki itu, Apolos memberi dampak yang sangat positif dan konstruktif (membangun) jemaat di Akhaya.

 Dia sangat disenangi oleh mereka. Sehingga, kehadiran Apolos di Akhaya menjadi sangat berguna dalam membangun iman jemaat.

Orang-orang percaya di sana semakin antusias karena diberi semangat dalam mengikut Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat dunia, Sang Sumber kehidupan dan keselamatan.

Demikian solidnya penginjilan di kalangan jemaat Kristen mula-mula.

Mereka sehati sepikir untuk melayani Tuhan dan saling membangun iman.

Mereka menjadi mitra doa, dana dan terlibat bersama mendampingi, atau ikut serta bersama Apolos.

Semua mereka lakukan untuk hormat dan kemuliaan nama Tuhan.

Karena mereka tahu bahwa hanya dengan Kristus mereka beroleh hidup yang kekal serta segala sesuatu. 

Karena itu, mereka sepakat, sehati sepikir.

Mereka solid membangun solidaritas dalam penginjilan.

Mereka terus berusaha memenangkan banyak jiwa datang kepada Kristus.

Mereka juga rela mengorbankan materi, pikiran, perasaan, waktu tenaga dan banyak hal untuk memberitakan Injil Kristus.

Dalam segala hal, mereka mengutamakan Kristus dan hidup saling membangun, penuh kasih sebagaimana yang diajarkan Kristus bagi semua umat-Nya.

Demikian firman Tuhan hari ini.

Karena Apolos ingin menyeberang ke Akhaya, saudara-saudara di Efesus mengirim surat kepada murid-murid di situ, supaya mereka menyambut dia.

Setibanya di Akhaya maka ia, oleh kasih karunia Allah, menjadi seorang yang sangat berguna bagi orang-orang yang percaya. (ay (27)

Sahabat Kristus, beritakanlah Injil dalam semangat bersama.

Perlu soliditas kita dalam memberitakan Injil kepada semua orang.

Apa yang diteladankan oleh Priskila dan Akwila bersama jemaat mula-mula baik di Efesus maupun di Akhaya haruslah kita teladani dan lakukan.

Beritakan Injil bersama, baik atau tidak baik keadaannya.

Tuhan pasti melihat hati kita yang tulus bekerja dan melayani Dia.

Tuhan Yesus pasti menyertai dan memberkati kita dalam segala hal. Amin

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved