Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Minahasa Sulawesi Utara

Ini 3 Tawaran Kepala BNPB RI Kepada Warga Terdampak Banjir Luapan Danau Tondano Minahasa Sulut

Banjir akibat luapan Danau Tondano Minahasa Sulut merupakan salah satu dari 1.665 bencana yang tercatat di Indonesia per 12 Juni 2025.

Penulis: Mejer Lumantow | Editor: Ventrico Nonutu
Tribun Manado/Mejer Lumantow
BANJIR - Kepala BNPB RI Letjen TNI Suharyanto saat meninjau langsung lokasi bencana banjir luapan Danau Tondano di Kelurahan Roong, Kecamatan Tondano Barat, Kabupaten Minahasa, Kamis 12 Juni 2025. Pemerintah pusat melalui BNPB menawarkan tiga opsi utama bagi warga terdampak banjir luapan Danau Tondano. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Dr. Suharyanto, S.Sos, MM mengunjungi Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara.

Kunjungan Letjen TNI Suharyanto disambut langsung Bupati Minahasa Robby Dondokambey dan Wakil Bupati Vamda Sarundajang bersama jajaran Pemkab Minahasa, Kamis (12/6/2025).

Dalam kunjungan ini Letjen TNI Suharyanto ikut meninjau langsung lokasi bencana banjir di Kelurahan Roong, Kecamatan Tondano Barat, Kabupaten Minahasa.

Dalam kesempatan tersebut, Suharyanto mengungkapkan kunjungannya atas perintah Presiden Prabowo Subianto.

Ia menyoroti bahwa banjir akibat luapan Danau Tondano ini merupakan salah satu dari 1.665 bencana yang tercatat di Indonesia per 12 Juni 2025.

"Dalam lima tahun terakhir tidak pernah terjadi kejadian seperti ini, tetapi kemudian kami pantau setiap hari ternyata sampai 2 bulan lebih banjirnya,” ujar Suharyanto.

Dia mengatakan, pemerintah pusat, melalui BNPB, menawarkan tiga opsi utama bagi warga terdampak banjir untuk penyelesaian permanen.

Pindah mandiri, korban dapat pindah ke lokasi mandiri yang tanahnya telah disiapkan, kemudian BNPB akan membangun rumah hunian di lokasi tersebut.

Kemudian, relokasi terpusat, korban banjir akan direlokasi secara terpusat ke desa atau kelurahan sekitar, dengan pembangunan rumah di lokasi baru.

Serta, peninggian rumah, bagi warga yang tidak ingin direlokasi karena alasan tanah kelahiran, rumah mereka akan ditinggikan.

Untuk kerusakan berat, pemerintah akan memberikan bantuan anggaran sebesar Rp 60 juta.

"Nantinya, dana ini bisa digabung dengan bantuan lain dari pemerintah daerah, BUMD, swasta, dan tabungan keluarga," jelas Kepala BNPB RI.

Namun, Suharyanto menegaskan bahwa kebutuhan dasar warga terdampak harus terus dipenuhi selama air belum surut.

"Pemerintah Kabupaten Minahasa diminta untuk segera melakukan pendataan agar pembangunan rumah dapat dilakukan bertahap hingga tuntas," tukas Suharyanto.

Sementara, Bupati Minahasa Robby Dondokambey menyampaikan apresiasi atas perhatian pemerintah pusat.

"Bantuan yang diberikan dari Pemerintah Pusat dalam hal ini BNPB RI merupakan wujud kepedulian, terlepas dari besar kecilnya nilai bantuan," tandas Bupati Robby Dondokambey.

(TribunManado.co.id/Mjr)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved