Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kasus Pembunuhan

Istri Tewas di Tangan Suaminya Sendiri padahal Baru 10 Hari Melahirkan, Terungkap Motif Pelaku

Pembunuhan itu terjadi di Dusun Nangasia, Desa Marada, Kecamatan Hu’u, Kabupaten Dompu, NTB, pada Sabtu (7/5/2025).

Editor: Glendi Manengal
Tribunlombok/Istimewa
PEMBUNUHAN - YA (30) saat diamankan di Polres Dompu, NTB, Sabtu (7/6/2025). Ia ditangkap setelah membunuh istrinya. terungkap ternyata istrinya baru 10 hari melahirkan. 

Namun, skenario tersebut runtuh ketika Wadison akhirnya mengaku kepada abangnya sendiri, Herman Pasaribu, bahwa dirinya adalah pelaku pembunuhan

Kuasa hukum keluarga korban, Lambas Toni Pasaribu, membenarkan bahwa pengakuan tersebut langsung ditindaklanjuti dengan penyerahan diri ke polisi.

"Ia mengaku secara langsung. Motifnya karena sudah menjalin hubungan lain dan tidak ingin lagi bersama istrinya," kata Lambas.

Akibat perbuatannya, Wadison dijerat Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana, dengan ancaman hukuman mati atau penjara seumur hidup.

Sempat Diinterogasi Keluarga

Sebelumnya, pihak keluarga mencurigai adanya kejanggalan dalam insiden pembunuhan tersebut. 

Kepada keluarga, Wadison akhirnya mengakui bahwa ia sendiri yang menghabisi nyawa istrinya.

Wadison dengan tega mencekik istrinya hingga tewas setelah sempat terjadi percekcokan.

Hal itu diungkap oleh kakak pelaku, Toni Lembas Pasaribu, yang telah menyerahkan Wadison ke Polresta Serang Kota pada Selasa (3/6/2025) sekitar pukul 20.00 WIB. 

Toni menjelaskan bahwa Wadison akhirnya mengakui telah merancang skenario seakan-akan Petry merupakan korban perampokan. 

"Dia menciptakan alibi bahwa habis kena rampok," kata Toni kepada wartawan melalui sambungan telepon, dilansir dari Kompas.com.

Setelah melakukan pembunuhan, Wadison mencoba melakukan aksi bunuh diri dengan menutup kepala menggunakan kantong plastik dan karung.

Keluarga besar pun menyatakan kekecewaan terhadap tindakan Wadison Pasaribu. 

"Kami keluarga tentu kecewa, karena dia terlihat keraguan sejak awal diperiksa, keterangannya pelantat pelintut," ujar Toni.

Usai menghabisi nyawa korban, Wadison merekayasa perbuatannya seolah menjadi korban perampokan.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved