Info Kesehatan
Ini Bahaya Virus HPV Pemicu Kanker Serviks, Bisa Dicegah Sejak Dini
Salah satu langkah paling efektif adalah dengan memahami dan mewaspadai penyebab utamanya, yakni infeksi virus Human Papillomavirus (HPV).
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kanker serviks masih menjadi salah satu ancaman kesehatan serius bagi perempuan di seluruh dunia.
Namun, kabar baiknya: penyakit ini bisa dicegah.
Salah satu langkah paling efektif adalah dengan memahami dan mewaspadai penyebab utamanya, yakni infeksi virus Human Papillomavirus (HPV).
Baca juga: Bantuan Subsidi Upah Rp 600 Ribu dari Pemerintah Cair Mulai Hari Ini Bagi Pegawai dan Honorer
Tanpa Gejala, Tapi Bisa Berujung Mematikan
Menurut Dr. Indra Adi Susianto, MSi.Med, SpOG dokter spesialis kandungan di RSIA Anugerah Semarang sekaligus dosen di Fakultas Kedokteran Unika Soegijapranata infeksi HPV sering kali tidak menimbulkan gejala di awal, sehingga kerap tidak disadari oleh penderitanya.
“HPV tipe 16 dan 18 adalah yang paling berisiko dan bertanggung jawab atas sekitar 70 persen kasus kanker serviks,” ujar Indra saat dihubungi Kompas.com pada Senin (2/6/2025). Selain itu, tipe 31, 33, 45, 52, dan 58 juga bisa menyebabkan perubahan sel pada leher rahim yang berpotensi menjadi kanker.
Infeksi yang tidak ditangani bisa menyebabkan lesi prakanker dikenal sebagai neoplasia intraepitel serviks (CIN).
Dalam beberapa kasus, lesi ini bisa hilang dengan sendirinya.
Namun, jika menetap dan berkembang, kondisi tersebut bisa berubah menjadi kanker serviks yang berbahaya.
“Masalahnya, gejala seperti perdarahan setelah hubungan seksual atau nyeri panggul biasanya baru muncul ketika kanker sudah mencapai stadium lanjut,” jelasnya.
Kesadaran Rendah, Risiko Tinggi
Sayangnya, kesadaran masyarakat terhadap bahaya HPV masih rendah. Banyak perempuan baru melakukan pemeriksaan setelah merasakan keluhan, padahal pada stadium awal kanker serviks hampir tidak menunjukkan tanda-tanda apa pun.
Inilah sebabnya edukasi tentang HPV sangat penting, terutama bagi perempuan usia produktif.
Vaksin dan Pap Smear: Kombinasi Pencegahan yang Efektif
Untuk mencegah infeksi HPV, Indra menyarankan vaksinasi dilakukan sejak dini idealnya sebelum seseorang aktif secara seksual.
Vaksin HPV dapat memberikan perlindungan terhadap berbagai tipe virus berisiko tinggi, terutama tipe 16 dan 18.
Namun ia mengingatkan bahwa vaksinasi bukan berarti seseorang bebas dari kewajiban skrining.
"Pap smear tetap perlu dilakukan secara berkala, bahkan jika sudah menerima vaksin HPV,” tegasnya.
Pap smear dapat mendeteksi perubahan sel pada leher rahim sejak dini, sehingga pengobatan bisa diberikan sebelum berkembang menjadi kanker.
Lindungi Diri, Mulai Sekarang
Infeksi HPV memang bisa datang tanpa gejala, tapi dampaknya tidak bisa diabaikan.
Vaksinasi HPV dan pemeriksaan pap smear secara berkala merupakan langkah preventif yang sangat disarankan untuk melindungi perempuan dari risiko kanker serviks.
Meningkatkan kesadaran, mengambil tindakan pencegahan, dan tidak menunggu gejala muncul adalah kunci utama dalam melawan penyakit mematikan ini.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com
-
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Baca berita lainnya di: Google News
WhatsApp Tribun Manado: Klik di Sini
Tahun 2025, RSUD ODSK Tangani 2154 Pasien Diabetes dan 3484 Pasien Hipertensi |
![]() |
---|
Penyakit Hipertensi dan Diabetes Mendominasi di Sulut, Dosen Kesehatan Ungkap Penyebab dan Solusi |
![]() |
---|
Langkah Sederhana Rawat Mata Saat Lama Menatap Layar Komputer atau HP, Cukup Mudah |
![]() |
---|
Berikut 9 Cara Mudah Atasi Gangguan Insomnia, Tak Perlu Konsumsi Obat Tidur |
![]() |
---|
Apa Itu Languishing? Kondisi Psikologis Seseorang yang Merasa Hampa Meski Punya Segalanya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.