Paus Baru
Alasan Robert Prevost Memilih Nama Paus Leo XIV, Ternyata Ada Hubungannya dengan AI
Pemilihan nama tersebut sekaligus mencerminkan kepekaannya terhadap perkembangan teknologi yang dapat memengaruhi arah kehidupan umat.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Alasan Robert Prevost Pilih Nama Paus Leo XIV: Refleksi atas Tantangan Zaman AI.
Robert Francis Prevost resmi dinobatkan sebagai pemimpin baru Gereja Katolik dunia pada Kamis, 8 Mei 2025, dan menjadi Paus ke-267 dalam sejarah.
Dalam kepemimpinannya, ia memilih nama Paus Leo XIV, sebuah keputusan yang sarat makna dan relevansi dengan tantangan era modern.
Baca juga: Profil Robert Prevost, Paus Pertama dari AS yang Pilih Nama Leo XIV, Misionaris yang Rendah Hati
Dalam pidato perdananya di hadapan Dewan Kardinal, Paus Leo XIV mengungkapkan bahwa nama tersebut dipilih sebagai penghormatan kepada Paus Leo XIII, pemimpin Gereja Katolik yang dikenal melalui ensiklik Rerum Novarum, yang membahas masalah sosial di tengah revolusi industri pertama.
Kini, menurut Paus Leo XIV, Gereja kembali menghadapi gelombang revolusi industri namun dalam bentuk baru: kecerdasan buatan (AI).
“Di zaman sekarang, ajaran sosial Gereja sangat dibutuhkan untuk menjawab tantangan dari revolusi industri lainnya, termasuk perkembangan AI yang membawa dampak pada martabat manusia, keadilan, dan dunia kerja,” tegasnya.
Pemilihan nama tersebut sekaligus mencerminkan kepekaannya terhadap perkembangan teknologi yang dapat memengaruhi arah kehidupan umat.
Vatikan sendiri sebelumnya telah merilis dokumen refleksi tentang AI, yang menyoroti pentingnya etika, transparansi, dan bahaya misinformasi dalam penggunaan teknologi tersebut.
Lebih jauh, Paus Leo XIV juga menegaskan komitmennya untuk meneruskan semangat Paus Fransiskus dalam pelayanan sosial, pembelaan terhadap kaum tertindas, dan gaya hidup sederhana.
“Peran paus bukan soal kuasa, tapi panggilan untuk melayani dengan rendah hati,” katanya.
Dalam homili perdananya, Paus asal Amerika Serikat ini juga mengajak Gereja untuk aktif memulihkan iman umat yang tergerus oleh krisis sosial dan nilai hidup.
Dalam pidatonya, Paus Leo XIV juga menegaskan komitmennya untuk melanjutkan warisan pendahulunya, Paus Fransiskus, terutama dalam bidang pelayanan sosial, pembelaan terhadap yang tertindas, dan kehidupan yang sederhana.
Ia mengingatkan bahwa seorang paus adalah pelayan Tuhan yang rendah hati.
"Marilah kita ambil warisan yang berharga ini dan teruskan perjalanan, terinspirasi oleh harapan yang lahir dari iman," kata Paus Leo XIV dalam pidato yang dirilis resmi oleh Vatikan.
Dalam homili perdananya pada Jumat, 9 Mei 2025, Paus asal Amerika Serikat ini juga menyerukan agar Gereja lebih aktif dalam memulihkan iman umat.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.