Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Populer Mitra

Berita Populer Mitra: Fenomena Tanah Bergerak di Desa Lowatag Touluaan Selatan, Beberapa Rumah Rusak

Berita Populer Mitra hari ini, Jumat 9 Mei 2025. Fenomena tanah bergerak Desa Lowatag, Touluaan Selatan. Sejumlah rumah rusak.

|
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Frandi Piring
Dokumen Foto Diskominfo Mitra.
CUACA - Fenomena tanah bergerak di Desa Lowatag, Kecamatan Touluaan Selatan, Minahasa Tenggara, Sulut. Beberapa rumah rusak dan warga mengungsi. (Berita Populer Mitra hari ini, Jumat 9 Mei 2025. Fenomena tanah bergerak Desa Lowatag, Touluaan Selatan. Sejumlah rumah rusak) 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Berita Populer  Minahasa Tenggara (Mitra), Sulawesi Utara (Sulut) edisi hari ini, Jumat 9 Mei 2025.

Kabar tentang fenomena tanah bergerak di wilayah Kecamatan Touluaan Selatan, menjadi sorotan.

Curah hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur Kabupaten Mitra dalam beberapa hari terakhir memicu bencana alam di beberapa titik.

Salah satu desa yang terdampak paling parah adalah Desa Lowatag, Kecamatan Touluaan Selatan, Mitra, Sulawesi Utara.

Di Desa Lowatag, terjadi fenomena tanah bergerak hingga menyebabkan kerusakan pemukiman warga.

Camat Touluaan Selatan, Felda Tombokan mengatakan sedikitnya 20 kepala keluarga (KK) terdampak akibat bencana tersebut. 

Dari jumlah tersebut, terdapat enam unit rumah warga yang mengalami kerusakan dengan tingkat keparahan yang bervariasi.

“Pemukiman warga berada di area lereng perbukitan yang memang rawan pergerakan tanah," kata dia via telepon, Kamis 8 Mei 2025. 

"Saat curah hujan tinggi selama beberapa hari, kondisi tanah menjadi jadi berbahaya dan mengancam keselamatan warga,” ujarnya lagi. 

Atas dasar pertimbangan keselamatan, pihak kecamatan bersama pemerintah desa mengambil langkah cepat dengan mengevakuasi warga terdampak ke lokasi yang lebih aman.

“Kami sudah memindahkan mereka ke tempat yang lebih landai. Banyak dari warga merasa cemas dengan kondisi cuaca yang belum membaik,” tambahnya.

Berdasarkan pemantauan dan kajian Badan Geologi, wilayah tempat tinggal warga memang masuk dalam kawasan rawan bencana tanah bergerak.

Data satelit menunjukkan adanya potensi besar pergeseran tanah di wilayah tersebut, khususnya pada musim hujan.

Dalam situasi darurat ini, respons cepat ditunjukkan oleh jajaran Pemkab Mitra

Felda Tombokan menyampaikan apresiasi kepada Bupati Ronald Kandoli dan Wakil Bupati Fredy Tuda yang segera mengirimkan bantuan.

“Terima kasih kami sampaikan kepada Pak Bupati dan Wakil Bupati yang langsung menurunkan bantuan logistik dan tenda," ungkapnya. 

"Bantuan ini sangat dibutuhkan warga yang kini harus tinggal di lokasi pengungsian sementara,” ungkapnya. (Nie)

-

Baca juga: Berita Populer Sulawesi Utara: Petani Sulut Terbuai Nilam, Harganya Terus Alami Penurunan

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved