Berita Populer Sulawesi Utara, Hein Arina Dijenguk Jemaat, 3 Pendeta Jalan Kaki dari Mitra ke Manado

TRIBUNMANADO.CO.ID - Berita Populer Sulawesi Utara (Sulut) hari ini, Selasa 29 April 2025.

Kabar tentang kunjungan jemaat GMIM ke Polda Sulut untuk menjenguk Pendeta Hein Arina, menjadi sorotan saat ini.

Sorotan tiga Pendeta yang berjalan kaki dari Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) ke Kota Manado juga menarik perhatian publik.

Pada Selasa (29/4/2025) siang, puluhan jamaat dikabarkan menjenguk Ketua Sinode GMIM Pendeta Hein Arina di ruangan tahanan Polda Sulut.

Pendeta hingga pelsus juga terpantau menjenguk Pendeta Hein Arina.

Pantauan TribunManado.co.id di lokasi, mereka menunggu antrian untuk masuk di dalam ruangan sel tahanan.

"Kita harus antri karena tidak diizinkan untuk masuk semuanya," ujar Indri, salah satu jemaat.

Indri menyebut, meskipun pendeta Hein telah menjadi tersangka dugaan korupsi kasus dana hibah Pemprov Sulut kepada Sinode GMIM, namum ia masih manjadi ketua Sinode.

"Jadi kita sebagai jemaat harus tetap menghormati sebagai pimpinan gereja, jadi kita datang untuk jenguk," jelasnya.

Ia berharap pendeta Hein Arina bisa melewati setiap ujian ini sampai selesai.

"Semoga juga ketua tetap sehat dan bisa melewati ujian ini sampai di persidangan nanti," jelas Indri.

Kondisi Pendeta Hein Arina saat ini baik-baik saja.

Lili, salah satu Pelsus menyebut, kondisi Pendeta Hein Arina sehat walafiat.

"Puji Tuhan, pak ketua sinode sehat," kata dia. Menurut dia, Pendeta Hein Arina saat itu memakai kaos.

Pertemuan dengan Arina dipisahkan jeruji penjara.

Pendeta Billy Yohanes mengatakan, Hein Arina berpesan pada mereka untuk melanjutkan pelayanan.

"Apa yang dialami saat ini jangan membuat kita goyah," katanya.

Pendeta Billy menyebut, Pendeta Hein Arina berpesan bahwa dirinya akan menghadapi semua pergumulan bersama Tuhan.

Selain itu, Pendeta Foker Korompis, Ketua Wilayah Ratahan Timur GMIM bersama dua pendeta Ketua Wilayah lainnya, berjalan kaki dari Mitra ke Manado, tepatnya di Polda Sulut untuk menjenguk Pendeta Hein Arina.

"Kami benar benar jalan kaki, tujuannya menunjukkan rasa empati kepada pendeta Hein Arina," kata dia Selasa (29/4/2024).

Pendeta Foker bercerita, mereka jalan kaki mulai start pada Senin (28/4/2025) malam, kemarin.

"Mereka mulai sejak pukul 9 malam, tapi saya sekira pukul 12 malam," kata dia.

Ungkap Pendeta Foker, mereka jalan santai saja.

Untuk memperkuat tubuh, kata dia, mereka makan nasi dan telur.

"Kami jalan santai saja, ini juga kan hitung hitung olahraga," kata dia.

Ia bercerita, mereka dua kali ganti baju. Di Tomohon, mereka istirahat sebentar.

Lanjut Pendeta Foker mengatakan, saat tiba di Warembungan, mereka disambut oleh para pendeta lainnya.

Makanan dan minuman diberikan. "Ada yang kasih minuman vitamin C," kata dia.

Pendeta Billy pun menyebut, ketiga pendeta yang berjalan kaki dari Mitra tiba di Polda Sulut pada Selasa (29/4/2025) pagi dan langsung menuju ke sel tahanan Polda Sulut untuk menjenguk Arina.

"Mereka sangat kelelahan," kata dia.

Ungkap Pendeta Billy, ketiga pendeta tersebut adalah ketua wilayah.

Mereka jalan kaki dari Tombatu Mitra ke Manado untuk menunjukkan rasa empati kepada Pendeta Hein Arina.

"Ini bentuk rasa empati kepada Ketua Sinode GMIM yang sedang bergumul," kata dia. (TribunManado.co.id/Fer/Art)

-

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.