Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Jumat Agung 2025

Ibadah Jumat Agung Jemaat GPDI El-Gibbor Taas, PA Filipi 2:8, Yesus Taat Sampai Mati di Kayu Salib

Ibadah Jumat Agung Jemaat GPDI El-Gibbor Taas, Kelurahan Taas, Kecamatan Tikala, Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut), pada Jumat (18/4/2025).

Penulis: Frandi Piring | Editor: Dewangga Ardhiananta
Tribunmanado.co.id/Frandi Piring
IBADAH - Khadim Gembala, Pendeta Magdalena Pessak, S.Th, saat memimpin ibadah Jumat Agung Jemaat GPDI El-Gibbor Taas, Tikala, Manado, Sulut pada Jumat (18/4/2025). Pembacaan firman Tuhan dalam kitab Filipi 2:8. Sampaikan makna Khotbah Firman Tuhan, bagaimana kita umat-Nya haruslah taat akan ajaran Allah seperti Yesus yang rela mati di kayu salib demi menebus dosa manusia. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Ibadah Jumat Agung Jemaat GPDI El-Gibbor Taas, Kelurahan Taas, Kecamatan Tikala, Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut), pada Jumat (18/4/2025), berlangsung khidmat. 

Umat Kristiani saat ini memperingati hari Jumat Agung.

Momen hari di mana umat Kristiani menghayati semua pengorbanan dan penderitaan Tuhan Yesus Kristus di kayu salib Bukit Golgota dalam menebus dosa umat manusia.

Tak terlebih, Jemaat GPDI El-Gibbor Taas.

Jemaat, bapak-ibu, saudara-saudari dan anak sekolah minggu hadir dalam persekutuan untuk memuji Tuhan.

Ibadah dipimpin oleh ibu Gembala, Pdt Magdalena Pessak, S.Th.

Ibadah diawali dengan puji-pujian dipadu dengan tarian rebana pemuda-pemudi. 

Berlanjut ucapan doa pembukaan persekutuan.

Kemudian masuk dalam pembacaan firman, yang diambil dalam kitab Filipi 2:8.

“Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib” demikian isi firman Tuhan dalam kitab Filipi 2 ayat 8.

Dalam khotbah, Gembala Magdalena menyampaikan makna firman, bagaimana kita memberi dengan tulus. 

Seperti kasih sayang dan cinta Tuhan Yesus yang tak terukur, Ia berikan kepada kita umat-Nya.

Sampai di akhir hidup-Nya, Tuhan Yesus taat akan kehendak Allah hingga pengorbanan-Nya di kayu salib, mati menebus dosa manusia.

Dengan sepenuh hati Yesus Kristus memberikan hidup-Nya untuk membayar dosa kesalahan manusia. 

Menyelamatkan umat manusia dari ladang dosa dan maut.

“Memberilah dengan hati (seperti Tuhan Yesus kepada umat-Nya,” ucap Gembala.

Persembahan kepada Allah dan muliakan Allah dengan tulus, taat akan firman-Nya, seperti isi firman yang dibaca dalam persekutuan suci ini. 

“Muliakanlah Alllah” ucap Gembala lagi.

Sebaliknya, Tuhan sangatlah mengasihi umat-Nya. 

Berkat Tuhan mengalir sesuai doa kita kepada-Nya.

Peribadatan kali ini juga diisi dengan perjamuan kudus Jumat Agung.

Suasana ibadah:

1.

IBADAH - Suasana ibadah Jumat Agung GPDI El-Gibbor Taas, Tikala, Manado, Jumat (18/4/2025). Momen saat perjamuan kudus Jumat Agung.
IBADAH - Suasana ibadah Jumat Agung GPDI El-Gibbor Taas, Tikala, Manado, Jumat (18/4/2025). Momen saat perjamuan kudus Jumat Agung. (Tribunmanado.co.id/Frandi Piring)

2.

IBADAH - Suasana ibadah Jumat Agung GPDI El-Gibbor Taas, Tikala, Manado, Jumat (18/4/2025). Peribadatan dipimpin Pendeta Magdalena Pessak, S.Th.
IBADAH - Suasana ibadah Jumat Agung GPDI El-Gibbor Taas, Tikala, Manado, Jumat (18/4/2025). Peribadatan dipimpin Pendeta Magdalena Pessak, S.Th. (Tribunmanado.co.id/Frandi Piring)

3.

IBADAH - Suasana ibadah Jumat Agung GPDI El-Gibbor Taas, Tikala, Manado, Jumat (18/4/2025). Peribadatan dipimpin Pendeta Magdalena Pessak, S.Th. Jemaat yang duduk di bagian samping gereja.
IBADAH - Suasana ibadah Jumat Agung GPDI El-Gibbor Taas, Tikala, Manado, Jumat (18/4/2025). Peribadatan dipimpin Pendeta Magdalena Pessak, S.Th. Jemaat yang duduk di bagian samping gereja. (Tribunmanado.co.id/Frandi Piring)

Gembala bersama pengurus gereja mengawali perjamuan kudus dengan doa. 

Doa permohonan kelancaran perjamuan kudus dipanjatkan Hamba Tuhan bersama jemaat.

Pujian “Salib-Nya” dinyanyikan jemaat setelah doa. 

“Salib-Nya, Salib-Nya, betapa mulia.

Dosa pun disucikan oleh darah Yesus,” puji jemaat.

Kemudian, Gembala mendoakan roti dan anggur sebagai tanda tubuh dan darah Yesus yang sudah Ia korban menyelamatkan umat-Nya. 

“Kita makan di dalam nama Yesus Kristus, haleluyah, terima kasih Yesus, kami percaya ada berkat tuan bagi Kami” ucap Gembala.
 
Ambillah cawan anggur sebagai tanda darah Yesus yang memenangkan kita dari maut. 

“Kita minum dalam nama Yesus, haleluyah,” ucapnya lagi.

“Terima Kasih Yesus,” tutup Gembala bersama jemaat yang ikut perjamuan. 

Selepas rangkaian perjamuan, seorang Hamba Tuhan menjadi penutur doa syukur persembahan dalam persekutuan suci ini.

Jemaat memberikan persembahan.

Pujian “Yesus Kekasih Jiwaku” dinyanyikan jemaat mengiringi pemberian korban persembahan.

“Sungguh kupercaya pada-Mu karena kasih-Mu padaku, Kau tebus dosaku” nyanyi jemaat dengan hati yang tulus.

Gembala pun menutup peribadatan dengan doa.

“Terima kasih dengan kehadiran-Mu dalam persekutuan ini.

Kami percaya, kami terima keselamatan dari pengorbanan-Mu” ucap Gembala dalam doa.

“Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, Allah sumber berkat,” ucap Gembala mengucap syukur.

Di akhir kata, Gembala Magdalenae bermohon dengan mengajak jemaat menerima berkat dari Tuhan.

“Semua jemaat, terima berkat dari Bapa di sorga, mulai saat ini sampai Maranatha. Haleluyah,” pinta Gembala.

“Amen,” tutup Gembala bersama para jemaat.

Ibadah selesai dengan khidmat.

Jemaat saling berjabatan satu sama lain. 

Selamat menghayati hari Jumat Agung.

Tuhan Yesus senantiasa memberkati kita semua.

IBADAH - Suasana ibadah Jumat Agung GPDI El-Gibbor Taas, Tikala, Manado, Jumat (18/4/2025). Jemaat saling berjabat tangan seusai ibadah.
IBADAH - Suasana ibadah Jumat Agung GPDI El-Gibbor Taas, Tikala, Manado, Jumat (18/4/2025). Jemaat saling berjabat tangan seusai ibadah. (Tribunmanado.co.id/Frandi Piring)

(TribunManado.co.id/Fra)

Baca Berita Tribun Manado di Google News

WhatsApp TribunManado.co.id : KLIK

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved