Pil KB Pria Memasuki Tahap Uji Coba pada Manusia: Begini Keuntungannya
Pil kontrasepsi pria non-hormonal pertama memasuki uji klinis Fase 2; dengan hasil yang menjanjikan pada hewan, pil ini menawarkan pilihan.
“Kontrasepsi pria yang aman dan efektif akan memberikan pilihan tambahan bagi pasangan yang ingin mencegah kehamilan,” kata Prof. Georg. “Kontrasepsi ini akan memungkinkan pembagian tanggung jawab keluarga berencana yang lebih adil dan memberikan otonomi reproduksi yang lebih besar bagi pria.”
Respons publik terhadap gagasan pil kontrasepsi pria tampak menggembirakan. Survei tahun 2023 yang melibatkan lebih dari 2.000 pria menemukan bahwa lebih dari tiga perempat bersedia menggunakan metode kontrasepsi baru.
Dr Nadja Mannowetz, kepala ilmuwan dan pendiri YourChoice Therapeutics, menekankan potensi perubahan sosial: “Wanita telah menanggung beban kontrasepsi terlalu lama. Data menunjukkan bahwa pria ingin berbagi tanggung jawab dan terbuka untuk mencoba pilihan baru—dan wanita memercayai mereka untuk melakukannya.”
Prof. Sholt juga melihat pil KB berpotensi mengubah dinamika hubungan. “Dalam hubungan yang baik, di mana ada rasa percaya di antara pasangan, wajar bagi pria untuk memikul tanggung jawab seperti halnya wanita,” katanya.
“Ada wanita yang tidak dapat menggunakan kontrasepsi hormonal karena alasan medis atau yang menderita efek samping yang signifikan. Hal ini memberi pasangan pilihan untuk memilih siapa yang bertanggung jawab—atau untuk mengganti tanggung jawab tersebut dari waktu ke waktu. Ini juga merupakan pilihan yang bagus bagi pria lajang yang ingin terlibat dalam aktivitas seksual secara teratur tanpa khawatir.”
YCT-529 bukan satu-satunya pilihan kontrasepsi nonhormonal yang sedang dipelajari. Pada tahun 2024, sebuah penelitian di Baylor College of Medicine menguji senyawa lain, CDD-2807, yang berhasil mencegah reproduksi pada tikus jantan setelah disuntik. Namun, metode ini belum memasuki uji klinis.
Metode kontrasepsi pria terakhir yang disetujui adalah pada tahun 1980-an, ketika teknik vasektomi minimal invasif diperkenalkan. Namun, metode ini hampir tidak dapat dipulihkan dan memerlukan pembedahan yang rumit untuk memulihkan kesuburan.
“Di Israel, misalnya, vasektomi belum sepopuler di Amerika Serikat,” kata Prof. Sholt. “Itulah sebabnya minat terhadap pil semakin meningkat—terutama pilihan nonhormonal.”
Meskipun persetujuan luas untuk YCT-529 masih jauh dari kata cukup, temuannya sejauh ini telah memicu minat yang signifikan dalam komunitas ilmiah dan kesehatan masyarakat. Tujuan utamanya adalah untuk memperluas pilihan kontrasepsi dan mendorong pembagian tanggung jawab yang lebih adil antara pria dan wanita. (Tribun)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.