Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pemprov Sulut

Jawaban Gubernur Sulut Yulius Selvanus Soal Kimong, Sudah Memotong Irigasi Untuk Persawahan

Kata YSK, pada Tahun 2014 Kimong sudah masuk dalam Rancangan Tata Ruang Wilayah (RTRW)

Penulis: Rhendi Umar | Editor: Alpen Martinus
Tribun Manado/Rhendi Umar
GUBERNUR: Gubernur Sulawesi Utara Yulius Selvanus Komaling (YSK) saat menyampaikan sambutan di Forum konsultasasi publik RPJMD Sulut, 23 Maret 2025. Ia angkat bicara dengan Kawasan Industri Mongondow (Kimong). 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Gubernur Sulawesi Utara Yulius Selvanus Komaling (YSK) angkat bicara dengan Kawasan Industri Mongondow (Kimong). 

Kata YSK, dia merasa bingung soal posisi Kimong yang ada di tengah-tengah 800 hektar lahan persawahan produktif dan diatasnya ada Bendungan Lolak.

"Saya bingung siapa yang buat ini, karena sebenarnya kedepan saya mau fokus ke swasembada pangan, swasembada beras sehingga lahan sawah produktif," jelasnya.

Baca juga: Gubernur Sulawesi Utara Yulius Selvanus Komaling Evaluasi Lanjutan Pembangunan Jalan Ring Road 3 

Kata YSK, pada Tahun 2014 Kimong sudah masuk dalam Rancangan Tata Ruang Wilayah (RTRW).

"Kita tahu bersama Kimong itu adalah daerah pertanian, 10 tahun tidak ada perubahan, akhirnya itu masih wilayah persawahan, sehingga ada waduk di sana, ada irigasi disana dan sudah memotong irigasi untuk persawahan," jelasnya

Dia menegaskan bahwa akan melaksanaka Instruksi Presiden soal swasembada pangan. 

"Swasembada beras itu kita harus kembalikan peruntukannya yaitu daerah persawahan," jelasnya

Sebelumnya, Gubernur melihat lahan pertanian di Bolmong saat ini sudah mulai berkurang.

"Jadi kita akan tinjau berangkat dari kondisi waduk dan sumber air yang disalurkan ke irigasi, karena ini akan menjadi pembanding terkait sawah-sawah yang sudah alih fungsi," jelasnya

Kata YSK, kedepan dia akan mengkaji apakah sawah-sawah yang sudah alih fungsi apakah bisa dikembalikan lagi seperti semestinya di pertanian. 

"Kita sangat butuh Swasembada pangan yang besar di Sulut, bahkan kita butuh banyak air. Kita lihat irigasi dan lahan, kita perlu lihat lagi kemudian mengambil keputusan," jelasnya

Dia pun yakin masyarakat Bolmong mayoritas berjiwa tani dan akan mendukung program swasembada pangan yang ada saat ini. 

"Saya yakin mereka akan mendukung lalu berpikir dan berbuat untuk bagaimana ketahanan pangan ini bisa dirawat dengan baik," jelasnya (Ren)

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved