Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Mantan Presiden Filipina Ditangkap

Akhirnya Terungkap Alasan Mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte Ditangkap, Hadapi Dakwaan Serius

Mantan Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, ditangkap pada 11 Maret 2025 di Bandara Internasional Manila, setelah kembali dari Hong Kong. 

Wikimedia Commons via nationalinterest.org-Arsip
DUTERTE DITANGKAP: Presiden Filipina, Rodrigo Duterte. Akhirnya Terungkap Alasan Mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte Ditangkap, Hadapi Dakwaan Serius 

Filipina meluncurkan penyelidikan formal pada September 2021, tetapi kemudian menangguhkannya dua bulan kemudian setelah Manila mengatakan sedang memeriksa ulang beberapa ratus kasus operasi narkoba yang menyebabkan kematian di tangan polisi, pembunuh bayaran, dan warga sipil.

Kasus tersebut dilanjutkan pada Juli 2023 setelah panel yang terdiri dari lima hakim menolak keberatan Filipina bahwa pengadilan tersebut tidak memiliki yurisdiksi.

Sejak saat itu, pemerintah Presiden Ferdinand Marcos telah berkali-kali mengatakan tidak akan bekerja sama dalam penyelidikan tersebut.

Namun, Wakil Menteri Komunikasi Kepresidenan Claire Castro pada Minggu mengatakan, jika Interpol meminta bantuan yang diperlukan dari pemerintah, mereka wajib mengikutinya.

Duterte masih sangat populer di antara banyak orang di Filipina yang mendukung solusi cepatnya untuk mengatasi kejahatan, dan ia tetap menjadi kekuatan politik yang kuat.

Ia mencalonkan diri untuk merebut kembali jabatannya sebagai wali kota Davao yang menjadi basisnya dalam pemilihan Mei.

Dakwaan telah diajukan secara lokal dalam beberapa kasus yang terkait dengan operasi narkoba yang menyebabkan kematian, hanya sembilan polisi yang dihukum karena membunuh tersangka narkoba.

Sebagai seorang pembunuh yang mengaku sendiri, Duterte memerintahkan petugas untuk menembak mati tersangka narkotika jika nyawa mereka dalam bahaya.

Serta bersikeras bahwa tindakan keras tersebut menyelamatkan keluarga dan mencegah Filipina berubah menjadi "negara politik narkotika".

Pada pembukaan penyelidikan Senat Filipina terhadap perang narkoba pada Oktober, Duterte tidak meminta maaf, karena tidak ada alasan atas tindakannya.

"Saya melakukan apa yang harus saya lakukan, dan percaya atau tidak, saya melakukannya demi negara saya," tegas Duterte.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

-

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Baca berita lainnya di: Google News

WhatsApp Tribun Manado: Klik di Sini

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved