Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Dana Desa di Sulut

Dana Desa Kampung Humbia 2025 di Kepulauan Sitaro Selisih Rp 250 Juta dari 2024, Ini Penyebabnya

"Ketahanan pangan itu digunakan untuk membantu para petani, nelayan, dan tukang kayu," tambah Silas.

Tribunmanado.com/Eduard Joanly Tahulending
DANA DESA - Depot isi air ulang Kampung Humbia di Kecamatan Tagulandang Selatan, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, yang pembangunannya berasal dari dana desa 2024, Senin (10/3/2025). Tahun ini Kampung Humbia mendapat dana desa Rp 673.481.000. 

TRIBUNMANADO.COM, SITARO - Kampung Humbia di Kecamatan Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara mendapat dana desa sebesar Rp 673.481.000. 

Jumlah tersebut masih lebih sedikit dibanding tahun 2024 yang mencapai Rp 928.255.000.

Tahun lalu, Kampung Humbia masih mendapat dana insentif.

"Kami melaksanakan kegiatan itu berdasarkan RKP dan menyesuaikan anggaran yang ada. Kalaupun ada kegiatan-kegiatan yang sudah ada di RKP kemudian tidak sempat terlaksana berarti anggarannya itu tidak cukup," ucap Kapitalau Kampung Humbia Silas Kakalang, Senin (10/3/2025).

Tahun lalu, dana desa 20 persen digunakan untuk ketahan pangan, lalu 10-15 persen untuk bantuan langsung tunai.

"Ketahanan pangan itu digunakan untuk membantu para petani, nelayan, dan tukang kayu," tambah Silas.

Kantor kampung dan depot Air/Senin (10/3/2025)/TribunManado Eduard J Tahulending
DANA DESA - Kantor Kampung Humbia di Kecamatan Tagulandang Selatan, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara. Tahun ini Kampung Humbia mendapat dana desa Rp 673.481.000.

Bantuan yang diberikan kepada petani berupa mesin pemotong rumput; nelayan berupa mesin ketinting dan cool box; tukayu berupa sekop, somel, router, bor, dan mesin gerinda.

Selain bantuan, dana juga digunakan untuk pembangunan fisik yaitu bagian dalam GOR Humbia yang sudah dalam tahap akhir.

Selain itu, dana desa juga digunakan membangun depot air untuk masyarakat.

Depot air tersebut nanti akan diserahkan ke BUMDes untuk dikelola. 

Jika sudah beroperasi, masyarakat yang hendak mengisi air tidak akan dikenakan biaya alias gratis selama dua minggu pertama.

Baca juga: Ricuh di Tambang Emas Ratatotok Mitra Sulawesi Utara, 1 Camp Ikut Dibakar Warga 

Baca juga: Kecelakaan Maut, Seorang Wanita Tewas, Diduga Tertabrak Mobil BMW dan Fortuner yang Balapan

"Selebihnya dibayar dengan harga Rp 5 ribu per isi ulang air," tuturnya.

Ia berharap masyarakat bisa memanfaatkan fasilitas yang dibangun menggunakan dana desa ini.(*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved