Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Populer Sulawesi Utara

Berita Populer Sulawesi Utara Minggu 2 Maret 2025

Kebijakan efisiensi menurut Yulius adalah untuk diarahkan pada pembangunan yang sesuai dengan prioritas nasional. 

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Handhika Dawangi
Kolase/Tribunmanado.co.id/Ren
GUBERNUR SULUT - Gubernur Sulawesi Utara Yulius Selvanus Komaling dengan Wakil Gubernur Victor Mailangkay diabadikan beberapa waktu yang lalu. Gubernur Sulawesi Utara Yulius Selvanus Komaling Minta Masyarakat Tak Perlu Khawatir Efisiensi Anggaran. 

MANADO, TRIBUN - Semangat hari ini tribunners. Tetap update informasi terbaru, terpopuler seputar wilayah Sulawesi Utara (Sulut). 

Berikut ini berita populer, banyak dibaca hingga siang ini, Minggu (2/3/2025). 

Baca berita selengkapnya. 

Baca juga: Gubernur Sulawesi Utara Yulius Selvanus Klaim Masyarakat Tak Perlu Khawatir Efisiensi Anggaran

Gubernur Sulawesi Utara Yulius Selvanus Minta Masyarakat Tak Perlu Khawatir Efisiensi Anggaran

Terkait kebijakan efisiensi anggaran, masyarakat Sulawesi Utara diminta untuk tidak khawatir. 

Hal itu disampaikan oleh Gubernur Sulawesi Utara Yulius Selvanus Komaling (YSK). 

Gubernur Yulius mengatakan, efisiensi ini tujuannya adalah untuk kesejahteraan masyarakat. 

Kebijakan efisiensi lanjut Yulius adalah untuk diarahkan pada pembangunan yang sesuai dengan prioritas nasional. 

"Masyarakat tidak perlu khawatir dengan kondisi saat ini di mana terjadi pengurangan sana-sini," jelasnya, Sabtu (1/3/2025).

Semua kebijakan pemerintah pusat adalah untuk masyarakat. 

"Jadi apa yang sudah dikurangi oleh pusat itu juga akan kembali ke masyarakat bahkan akan ditambah. Jadi tidak perlu khawatir," tambahnya.

Gubernur Yulius Selesai Ikuti Retret

Setelah ditempa di Magelang pada 21 Februari 2025 -28 Februari 2025, kini terinformasi Gubernur Sulawesi Utara Yulius Selvanus bersama rombongan kepala daerah lainnya menuju ke Jakarta. 

YSK kemudian mengungkapkan terkait materi yang diterimanya di Magelang. 

YSK mengakui bahwa semua materi yang diterima telah dipelajari sesuai dengan program Astacita.

"Kami saat ini mempedomani Astacita bapak presiden, sehingga kita para gubernur memahami pokok-pokok keinginan dari Astacita itu sendiri," katanya.

Semua kepala daerah di Indonesia diharuskan sejalan dengan Astacita.

"Kita yang ada di provinsi dan kabupaten/kota semuanya satu visi dan misi yaitu Astacita," sambung Yulius.

Semua kepala daerah dari Sulut begitu kompak selama mengikuti retret.

"Dulu kan sempat ada beberapa hari yang tidak bergabung dari kelompok Partai PDIP, tetapi kemudian bergabung dan saat tidak ada masalah," tuturnya. (Tribunmanado.co.id/ren)

Cerita YSK Semasa Kecil Hingga Remaja

Gubernur Sulawesi Utara Yulius Selvanus Komaling (YSK) sebelumnya berbagi cerita bagaimana kehidupannya semasa kecil hingga remaja.

Yulius bercerita bahwa ayahnya adalah anggota TNI Angkatan Udara yang bernama Daud Lumbaa asli dari daerah Toraja.

Ayahnya sudah merantau sejak umur 16 meninggalkan kampung halaman lalu mendaftar angkatan udara di Makassar.

Kali pertama bertugas, ayah Yulius ditempatkan tugas di Desa Tounelet Kabupaten Minahasa Sulawesi Utara.

Selama bertugas disana, akhirnya ayahnya bertemu dengan seorang perawat cantik yang kini menjadi ibu Yulius Komaling.

"Tempat kerja mereka hanya bersebelahan, hingga akhirnya jadilah pernikahan Toraja dan Kakas," jelasnya di Tribun Podcast Kamis (18/7/2024)

Menurutnya kakak pertama, kedua dan ketiga lahir di Sulawesi Utara.

Sementara kakak keempat di Jakarta, kakak kelima di daerah Morotai.

Sementara itu Yulius Komaling lahir di Kota Semarang di sebuah Hotel Singapore.

"Kebetulan papi akan pindah tugas disana, bersama mami mereka ke Semarang dengan kondisi yang sudah hamil besar.

Kemudian saat papi saya bertugas, mami saya tinggal di hotel singapura. Tak menyangka saya akhirnya lahir disitu. Hotelnya sampai sekarang masih ada," jelasnya

Sekira satu minggu di Semarang Yulius dibawa pulang ke Morotai.

Namun karena ada masalah antara TNI satu dan lainnya maka dia diungsikan ke Kakas Minahasa selama 3 tahun.

Beberapa tahun kemudian, Yulius pindah kembali ke Semarang bersama orang tuanya

"Disana saya dibesarkan dan sekolah, dari TK, SD, sampai pertengahan SMP," jelasnya

Kemudian karena tugas orang tuanya, akhirnya mereka semua pindah ke Solo.

"Kami pindah ke sana dan melanjutkan sekolah hingga lulus SMA. Kemudian kami pindah di Cepu Jawa Timur. Disana kami hidup lama disitu hingga almarhum Papi dan Mami dimakamkan," jelasnya. (Tribunmanado.co.id/ren)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved