Uji Coba Starlink: Bisakah Pakistan Berbaikan dengan Elon Musk?
Musk menanggapi dengan mengatakan bahwa SpaceX, perusahaannya di balik Starlink, sedang menunggu persetujuan pemerintah Pakistan.
Pemerintah Pakistan telah berjuang untuk menarik investasi asing karena bergulat dengan krisis ekonomi yang berkepanjangan. Pada tahun 2023, negara tersebut nyaris gagal bayar dan saat ini sedang menjalankan program pinjaman ke-25 dengan Dana Moneter Internasional (IMF), senilai $7 miliar.
Dampak pada Hubungan AS-Pakistan
Anwer, politisi PML-N, menepis gagasan bahwa pendekatan Pakistan terhadap Starlink akan memengaruhi hubungan dengan AS.
“Gambaran yang lebih besar adalah bahwa negara-negara besar melakukan intervensi ketika itu menguntungkan kepentingan mereka. Kita melihat ini selama invasi Soviet ke Afghanistan pada tahun 1979 dan sekali lagi setelah 9/11 ketika AS melibatkan Pakistan,” katanya. “Masalah ekonomi terpisah dari kepentingan nasional.”
Qandil Abbas, seorang profesor hubungan internasional di Universitas Quaid-e-Azam di Islamabad, memiliki pandangan yang sama.
“Musk tidak memegang jabatan resmi di pemerintahan selain sebagai penasihat Trump. Meskipun ia penting dalam hubungan bisnis, Pakistan harus fokus pada diplomasi antarnegara,” katanya kepada Al Jazeera.
Abbas berpendapat bahwa tidak ada jaminan Musk akan tetap berada di lingkaran dalam Trump, terutama karena kontroversi seputar perannya dalam pemerintahan meningkat dan beberapa langkahnya menghadapi penolakan yang semakin meningkat.
“Dengan mengingat hal ini, Pakistan harus terlibat dengan Musk hanya dalam hal bisnis, bukan politik,” katanya. (Tribun)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.