Kotamobagu Sulawesi Utara
Nasib Petani Padi di Kotamobagu Sulut: Lahan Sawah Berkurang dan Pupuk Mahal, Berharap Diperhatikan
Banyak petani yang beralih menanam tanaman lain seperti nilam, yang dinilai lebih menguntungkan dibanding bertani padi.
Penulis: Diki Cahya Mulya Gobel | Editor: Ventrico Nonutu
Menurutnya, jika petani padi semakin sulit bertahan, maka ketahanan pangan daerah juga bisa terancam.
Ia menginginkan adanya kebijakan yang mendukung pertanian padi agar lahan yang tersisa tetap bisa dimanfaatkan secara maksimal.
“Kalau tidak ada petani, dari mana kita bisa makan? Jadi, kami sangat berharap pemerintah bisa lebih memperhatikan petani padi,” katanya.
Suara Erudi mewakili banyak petani lainnya yang masih setia menjaga lahan pertanian di tengah pesatnya perkembangan Kota Kotamobagu.
Harapannya kini tertuju pada kebijakan yang lebih berpihak kepada petani, agar lahan sawah yang tersisa bisa tetap lestari dan menjadi penopang ketahanan pangan daerah.
(TribunManado.co.id/Diki)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Isu Dugaan Pungli Penyerahan Kontrak P3K di Kotamobagu - Boltim, Panitia: Hanya Iuran Kesepakatan |
![]() |
---|
Ada Dugaan Pungli di Penyerahan Kontrak Kerja P3K Sulut, Ini Penjelasan Cabdin Pendidikan Wilayah 10 |
![]() |
---|
Gaji dan Tunjangan DPRD Kotamobagu Rp 25 Juta, Terkecil di BMR Sulawesi Utara |
![]() |
---|
Rendy Virgiawan Mangkat Terpilih Jadi Ketua KONI Kotamobagu Periode 2025–2029 |
![]() |
---|
Pemprov Sulawesi Utara dan Kodam XIII/Merdeka Gelar Baksos Kesehatan di Kotamobagu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.