Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Telepati: Persepsi Ekstrasensori atau Stereotip Populasi? Begini Penjelasannya

Para peneliti dari Society for Psychical Research di Inggris mulai tertarik pada persepsi ekstrasensori (ESP), khususnya telepati.

Editor: Arison Tombeg
Kolase TM/shutterstock
PENJELASAN - Foto ilustrasi telepati. Para peneliti dari Society for Psychical Research di Inggris mulai tertarik pada persepsi ekstrasensori (ESP), khususnya telepati. 

Selain itu, banyak penelitian melibatkan partisipan yang tidak memiliki hubungan emosional satu sama lain, melakukan tugas-tugas yang tidak terlalu berarti secara pribadi. 

Akan tetapi, beberapa penelitian menunjukkan bahwa pengalaman bersama yang luar biasa, seperti komunikasi telepati yang dirasakan, sering kali sangat pribadi dan bermuatan emosional, dan lebih mungkin terjadi pada individu yang dekat secara emosional.

Orang-orang dengan ikatan emosional yang kuat, seperti saudara kembar identik, lebih mungkin melaporkan pengalaman seperti itu, sehingga muncul pertanyaan tentang peran faktor psikologis dan emosional dalam persepsi fenomena ESP.

Meskipun terdapat skeptisisme seputar ESP, penelitian yang berpikiran terbuka tetap berharga—terutama dengan penggunaan metodologi inovatif dan kondisi eksperimen yang dikontrol secara ketat. (Tribun)

Sumber: Tribun Manado
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved