Hari Ke-1.077 Perang Rusia-Ukraina: Militer Kyiv Bertanggung Jawab atas Tewasnya Tentara Moskow

 TRIBUNMANADO.CO.ID, Kyiv - Militer Ukraina mengeklaim bertanggung jawab atas tewasnya sejumlah besar tentara Rusia dalam serangan terhadap pos komando militer Rusia di Kursk. 

Sementara serangan Rusia dilaporkan menewaskan lima orang di Kota Izyum, Ukraina.

Berikut ini adalah perkembangan penting pada hari ke-1.077 invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina pada hari Rabu, 5 Februari dikutip Al Jazeera:

Pertempuran

• Lima orang, termasuk seorang remaja, tewas dan sedikitnya 55 orang terluka akibat serangan Rusia di Kota Izyum di wilayah Kharkiv, Ukraina.
• Dua orang tewas akibat penembakan Rusia di Ukraina selatan. Jaksa di wilayah Dnipropetrovsk mengatakan satu orang tewas di Dnipro dan satu lagi di kota Kherson.
• Enam orang, termasuk lima anak-anak, terluka akibat serangan pesawat tak berawak Ukraina terhadap bus sekolah di distrik Vasylivka di wilayah Zaporizhia yang dikuasai Rusia. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova juga menuduh organisasi bantuan internasional ingin menutupi kasus tersebut.
• Militer Kyiv mengatakan pihaknya menembak jatuh 37 dari 65 pesawat tanpa awak Rusia yang diluncurkan ke Ukraina semalam. Serangan tersebut mengakibatkan kerusakan pada bisnis, depo kereta api, dan rumah-rumah.
• Militer Ukraina juga mengklaim bertanggung jawab atas tewasnya sejumlah besar tentara Rusia dalam serangan terhadap pos komando militer Rusia di Kursk. “Fasilitas tersebut mengalami kerusakan yang signifikan,” pernyataan militer tersebut merinci.
• Kepala Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi memperingatkan kemungkinan kecelakaan nuklir di Ukraina akibat serangan langsung terhadap pembangkit listrik atau gangguan pasokan listrik.
  Upaya Kemanusiaan
• Pusat Koordinasi Penanganan Tahanan Perang di Kyiv melaporkan lonjakan rekor dalam permintaan ke hotline “Saya ingin mencari” dari keluarga mereka yang bertugas di militer Moskow. Pusat itu mengatakan pihaknya menerima 8.548 permintaan bulan lalu.

Politik dan Diplomasi

• Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan perang Rusia-Ukraina “tidak akan pernah terjadi” jika dia berkuasa. Trump menambahkan bahwa AS sedang menangani Rusia dan Ukraina dengan “sangat sukses”.
  Seorang juru bicara Rusia mengatakan tawaran Trump kepada Ukraina yang menyarankan Kyiv untuk memasok tanah jarang sebagai imbalan atas bantuan, menunjukkan bahwa AS tidak lagi bersedia memberikan bantuan gratis kepada Kyiv.
• Jenderal tertinggi Jerman, Carsten Breuer, memperingatkan bahwa Rusia dapat menguji kesiapan pertahanan NATO dan menyerang negara Eropa dalam empat tahun ke depan. "Ini sangat serius," katanya, seraya menambahkan bahwa sebagai seorang militer, "ketika para analis mengatakan empat hingga tujuh tahun, maka saya berasumsi empat tahun."
• Peskov menggambarkan upaya Uni Eropa untuk meningkatkan anggaran pertahanan sebagai sesuatu yang merusak situasi ekonomi Eropa dan sesuatu yang akan “mempengaruhi setiap warga Eropa”.
• Presiden Ukraina Volodymir Zelensky mengatakan kepada wartawan bahwa timnya sedang menghubungi pejabat tinggi Ukraina di Washington Keith Kellogg dan Penasihat Keamanan Nasional Michael Waltz untuk menentukan tanggal kunjungan delegasi AS ke Kyiv. Ia juga mengatakan Ukraina terbuka terhadap investasi oleh perusahaan AS untuk memasok tanah jarang ke AS dengan imbalan bantuan.
• Zelensky juga menuntut senjata nuklir sebagai alternatif terhadap penerimaan Ukraina sebagai negara anggota NATO.
• Ia mengatakan jumlah warga Ukraina yang tewas dalam perang itu adalah 45.100 orang, sedangkan yang terluka mencapai 390.000 orang. Menurut perkiraannya, 350.000 orang Rusia tewas selama periode tersebut sementara 600.000 hingga 700.000 orang terluka, dan ada “banyak” orang hilang dalam pertempuran.
• Zelensky mengatakan dia bersedia duduk bersama Presiden Rusia Vladimir Putin jika itu adalah satu-satunya cara untuk “membawa perdamaian ke Ukraina dan tidak kehilangan rakyat.” Namun, ia mengatakan Eropa perlu hadir di meja perundingan.
• Uni Eropa mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka telah meletakkan dasar hukum untuk pengadilan khusus, yang jika beroperasi akan memiliki wewenang untuk meminta pertanggungjawaban para pemimpin politik dan militer Rusia. (Tribun)