Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Orang Hanyut di Kotamobagu

Pencarian Korban Hanyut di Kotamobagu Memasuki Hari Keenam, Tim Relawan Terus Berupaya

Memasuki hari keenam pencarian terhadap Ferry Alfried Rumagit (60), tokoh masyarakat Kotamobagu yang dilaporkan hanyut

Tribun Manado/Diki Gobel
CARI ORANG HANYUT: Relawan ERT JRBM yang ikut membantu melakukan pencarian terhadap korban hanyut di Kota Kotamobagu Bersama Tim Gabungan Lainnya, Selasa (4/2/2025). Sudah hari keenam pencarian. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Memasuki hari keenam pencarian terhadap Ferry Alfried Rumagit (60), tokoh masyarakat Kotamobagu yang dilaporkan hanyut sampai ke aliran sungai menuju sungai Lobong, Kecamatan Passi, Kabupaten Bolaang Mongondow, tim pencari terus berupaya meskipun menghadapi berbagai kendala di lapangan.

Sejumlah tim gabungan, termasuk Emergency Response Team (ERT) PT J Resources Bolaang Mongondow (JRBM), terus berjibaku dengan arus sungai yang deras dan kondisi air yang keruh.

Tim ERT JRBM yang telah berpengalaman dalam operasi penyelamatan di berbagai daerah seperti Palu, Aceh, dan Lombok, turut menurunkan relawan pencari guna mempercepat proses evakuasi.

Baca juga: Hari Kelima Pencarian Ferry Rumagit, Tim Rescue BPBD Bolmong Sulut Mulai Sisir Muara Kaiya Inobonto

"Kesulitan utama pencarian terletak pada titik sungai yang cukup berbahaya karena arus yang deras dan kondisi air yang keruh," kata Koordinator Tim ERT PT. JRBM, Edi Sucipto Paputungan, Selasa (4/2/2025).

Hujan yang turun pada malam hari semakin memperburuk kondisi di lapangan.

Dengan visibilitas yang menurun drastis, tim pencari harus lebih berhati-hati dalam menyisir area yang dicurigai menjadi lokasi korban.

Meski demikian, semangat tim pencari tak surut. Mereka terus menyusuri tepian sungai hingga ke Jembatan Kaiya Inobonto dengan harapan dapat menemukan korban.

Di sisi lain, Kepala BPBD Bolmong, Sugih Arto Banteng, menegaskan bahwa pencarian akan terus berlangsung hingga hari ketujuh, sesuai dengan prosedur standar.

"Jika masih belum ditemukan, keluarga masih diperkenankan untuk melanjutkan pencarian dalam skala kecil," ujarnya.

Sementara itu, Kepala BPBD Kota Kotamobagu, Asrianti, menjelaskan bahwa pihaknya tetap memberikan dukungan jika keluarga korban ingin melanjutkan pencarian secara mandiri setelah masa pencarian resmi berakhir.

"Kami mengikuti SOP pencarian korban hanyut yang biasanya berlangsung hingga tujuh hari. Setelah itu, jika keluarga masih ingin mencari, kami tetap memberikan dukungan, meskipun dalam skala yang lebih kecil," tuturnya.

Di tengah tantangan alam dan keterbatasan waktu, semangat solidaritas terus menyala. Berbagai elemen masyarakat, termasuk relawan dan tim pencari, terus berusaha agar pencarian korban hanyut ini segera membuahkan hasil.

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved