Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sejarah

Sejarah, Makna dan Relevansi Imlek Masa Kini

Imlek adalah sebuah sistem penanggalan. Awal tahun atau hari pertamanya dikenal sebagai Tahun Baru Imlek. Berikut ulasan tentang sejarah Imlek.

|
Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: Rizali Posumah
tribunmanado.co.id/Fernando Lumowa
IMLEK DI MANADO: Klenteng Kong Zi Miao Manado, tempat beribadah umat Khonghucu tampil anggun dengan hiasan lampion dalam rangka menyambut Imlek 2576 Kongzili. Sejarah Imlek bisa ditelusuri hingga ke Tiongkok zaman kuno. 

Oleh: Xs Budi Santoso Tanuwibowo Ketua Pengurus Pusat Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (MATAKIN).

A. Pendahuluan

Membedah sejarah Imlek, sama artinya dengan membedah agama dan budaya orang Han, yang merupakan suku bangsa mayoritas di Tiongkok.

Dalam kalimat lain, sama dengan membedah Rujiao (di Indonesia dikenal sebagai agama Khonghucu), yang merupakan agama dan akar budaya orang Tionghoa (dan masyarakat Asia Timur lainnya).

Itulah sebabnya upaya menarik garis pemisah apakah Imlek merupakan agama atau budaya dan perdebatan Imlek milik Rujiao atau orang Tionghoa adalah pekerjaan yang mustahil, sia-sia dan tidak produktif. Meski tidak identik, keduanya mempunyai akar sejarah yang panjang dan sama.

B. Sejarah

Imlek adalah sebuah sistem penanggalan. Awal tahun atau hari pertamanya dikenal sebagai Tahun Baru Imlek.

Sistem penanggalan ini, diciptakan oleh Huang Di, 2698-2596 SM. Beliau dikenal sebagai bapak moyangnya orang Han atau Tionghoa dan sekaligus salah satu nabi dalam Rujiao.

Meski Huang Di yang menciptakan, namun sistem penanggalan ini baru digunakan oleh Xia Yu, pendiri Dinasti Xia, dinasti pertama dalam sejarah Tiongkok, 2205-1766 SM.

Meski Xia Yu merupakan pendiri dinasti pertama, sesungguhnya dia bukan dari ras Han, melainkan dari ras Proto Melayu.

Sementara itu, Xia Yu juga salah satu nabi yang ikut menyempurnakan Kitab Yijing, salah satu bagian dari Wujing, yang merupakan salah satu kitab suci agama Khonghucu.

Setelah Xia runtuh, muncullah Dinasti Shang, 1766-1122 SM. Penanggalan Dinasti Xia, atau kini dikenal sebagai Imlek, diganti dengan penanggalan dinasti Shang.

Awal tahun barunya digeser maju satu bulan. Tidak lagi jatuh di awal musim semi, melainkan di akhir musim dingin.

Ketika Shang runtuh dan diganti Dinasti Zhou, 1122-255 SM, penanggalan Shang pun diganti dengan penanggalan Dinasti Zhou. Awal tahun baru digeser maju lagi, tepat jatuh di puncak musim dingin.

Kong Zi, Confucius atau Khong Hu Cu hidup di masa Zhou, 551-479 SM. Suatu ketika ia menganjurkan agar pemerintah Dinasti Zhou kembali menggunakan penanggalan Xia (Lunyu XV:11).

Halaman
1234
Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved