Pengucapan Minahasa
Nasi Jaha dan Ikang Tikus Warnai Perayaan Pengucapan dan Kuncikan di Desa Manembo Minahasa
Nasi Jaha dan Olahan Daging "Ikang" Tikus warnai perayaan Pengucapan dan Kuncikan di Desa Manembo, Minahasa, Sulut pada Minggu (26/1/2025).
Penulis: Petrick Imanuel Sasauw | Editor: Frandi Piring
TRIBUNMANADO.CO.ID - Desa Manembo, Kecamatan Langowan Selatan, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, menggelar perayaan Pengucapan dan Kuncikan, Minggu (26/1/2025).
Momen ini sudah menjadi tradisi turun-temurun yang sarat makna, sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan atas berkat sepanjang tahunnya.
Warga menyambut momen ini dengan menyediakan berbagai hidangan khas Minahasa untuk menjamu para tamu.
Hidangan seperti olahan daging, ikan, hingga aneka kue tradisional tersaji di hampir setiap meja makan.
Namun, nasi jaha (nasi jahe) tetap menjadi makanan yang paling diburu oleh para tamu.
"Makanan ini yang torang cari-cari kalo pengucapan," ujar Veronika, salah satu warga.
Nasi jaha, terbuat dari beras ketan dan santan, dimasak dalam bambu sehingga memiliki aroma khas yang menggugah selera.
Selain Nasi Jaha, beberapa rumah juga menyajikan kuliner unik yang jarang ditemui di hari biasa.
Beberapa di antaranya adalah olahan daging 'ikang' tikus, kodok atau katak, hingga babi hutan, yang menjadi daya tarik tersendiri.
"Makanan ini juga paling dicari kalau momen seperti ini," tambahnya.
Tradisi ini tidak hanya menjadi momen syukur, tetapi juga ajang untuk mempererat tali silaturahmi antar keluarga maupun kerabat.
Bagi warga Desa Manembo, pengucapan dan kuncikan adalah wujud kebersamaan yang tetap dilestarikan hingga kini.

Baca juga: 4 Berita Populer Manado: Aturan Kendaraan Masuk Pelabuhan Manado, hingga Sejumlah PKL Ditertibkan
(TribunManado.co.id/Pet)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.