Oleh-oleh Khas Sitaro Halua Kenari Menjadi Rebutan Wisatawan

SIAU, TRIBUN - Sejak enam tahun lalu, Yulin Lukas menjual oleh-oleh produk asli Kabupaten Kepulauan Kepulauan Siau Tagulandang Biaro atau disingkat Sitaro, salah satu kabupaten di wilayah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut). 

Ondong Siau adalah ibukota Sitaro. Sitaro memiliki luas total 275,96 km2. Jarak Siau ke Manado, Ibukota Provinsi Sulawesi Utara adalah 146 Kilometer, dengan waktu tempuh 4 jam naik kapal dari pelabuhan. 

Yulin menjual oleh-oleh bernama Halua Kenari. Makanan khas ini terbuat dari kacang kenari dan gula merah. Dua bahan ini dimasak bersama-sama hingga kering. Selanjutnya dibuat berbentuk dengan cetakan. 

Baca juga: Berita Populer Sulawesi Utara Minggu 5 Januari 2025, Enam Kasus Korupsi dan 11 Perkara PHP

Kehadiran usaha Yulin ini membuat pendatang atau wisatawan menjadi mudah untuk mencari oleh-oleh untuk dibawa pulang. 

“Saya buka usaha menjual Halua Kenari ini sudah sejak 6 tahun lalu.

Memang banyak diminati oleh pendatang dari berbagai daerah di Sulut maupun wisatawan (dari berbagai negara) yang berkunjung ke Sitaro,” ujar Yulin.

Yulin berjualan Halua Kenari dengan sistem pesanan. Jadi penghasilan atau untung dia peroleh tidak menentu, tergantung dari pesanan. 

“Ada beberapa toko di Siau yang saya masukkan Halua Kenari, seperti Toko Putra dan juga warung-warung lain.

Bukan hanya di toko di Siau tetapi juga di Kota Manado ada seperti tempat penjualan oleh-oleh. 

Di toko-toko di Manado saya masukkan dengan stok 30 pak setiap pengiriman. 

Harga untuk Halua Kenari ada beberapa macam varian yang isi 3 harga Rp10 ribu  untuk yang isi 4 harga Rp12 ribu,” ujar Yulin.

(Tribunmanado.co.id/Edu)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.