Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kecelakaan Pesawat Jeju Air Menewaskan 179 Orang: Korsel Berkabung 7 Hari

Tujuh hari berkabung nasional diumumkan setelah penerbangan Jeju Air dari Bangkok mendarat darurat di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan.

Editor: Arison Tombeg
Kolase Tribun Manado
Tim penyelamat membawa jenazah seorang penumpang di lokasi kebakaran pesawat di Bandara Internasional Muan di Muan, Korea Selatan. Tujuh hari berkabung nasional diumumkan setelah penerbangan Jeju Air dari Bangkok mendarat darurat. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, Seoul - Tujuh hari berkabung nasional diumumkan setelah penerbangan Jeju Air dari Bangkok mendarat darurat di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan menewaskan 179 penumpang kecuali dua awak pesawat.

Setidaknya 179 orang tewas setelah sebuah pesawat penumpang tergelincir dan jatuh saat mencoba mendarat di Bandara Internasional Muan di Korea Selatan dalam salah satu bencana penerbangan terburuk di negara itu.

Kecelakaan itu terjadi pada hari Minggu pukul 9:03 pagi waktu setempat (00:03 GMT) saat penerbangan Jeju Air, yang membawa 175 penumpang dan enam awak dari ibu kota Thailand, Bangkok, mendarat di Bandara Internasional Muan sekitar 290 km (180 mil) barat daya Ibu Kota Seoul.

Badan Pemadam Kebakaran Nasional mengonfirmasi bahwa 179 orang – 85 wanita, 84 pria, dan 10 orang lainnya yang jenis kelaminnya tidak dapat diidentifikasi – telah tewas, dan dua orang telah diselamatkan – keduanya adalah awak pesawat. Api yang membakar pesawat telah padam, kata badan tersebut.

Badan tersebut melaporkan bahwa kecelakaan tersebut diduga disebabkan oleh "kontak dengan burung, yang mengakibatkan tidak berfungsinya roda pendaratan" saat pesawat berusaha mendarat di bandara.

Rob McBride dari Al Jazeera, melaporkan dari Seoul, mengatakan kecelakaan itu telah dinyatakan sebagai yang terburuk dalam sejarah di tanah Korea Selatan.

“Gambar-gambar yang telah dimuat di media di sini memang memperlihatkan pesawat mendarat dengan posisi perutnya, meluncur di landasan pacu, lalu diikuti oleh ledakan besar,” katanya.

“Keterangan saksi mata menyebutkan tentang serangkaian ledakan dan tentu saja gambar yang kami lihat menunjukkan kebakaran yang dahsyat,” tambah koresponden kami.

McBride mengatakan hanya 65 korban dari 179 yang sejauh ini telah diidentifikasi karena kebakaran besar di pesawat tersebut.

Pemerintah Korea Selatan telah mengumumkan tujuh hari berkabung nasional atas kecelakaan pesawat tersebut.

Pesawat itu, jet Boeing 737-800 berusia 15 tahun, dilaporkan membawa dua penumpang berkebangsaan Thailand dan sisanya diyakini warga Korea Selatan.

Perdana Menteri Thailand Paetongtarn Shinawatra telah menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga korban kecelakaan.

Kementerian Luar Negeri Thailand telah diperintahkan untuk menyelidiki apakah ada penumpang Thailand di pesawat tersebut dan untuk memberikan "bantuan segera", kata perdana menteri dalam sebuah posting di media sosial.

Satu foto yang dibagikan oleh media lokal menunjukkan kepulan asap hitam tebal keluar dari pesawat. Foto lain menunjukkan bagian ekor pesawat dilalap api di sisi landasan pacu, dengan petugas pemadam kebakaran dan kendaraan darurat di dekatnya.

Kantor berita News1 melaporkan bahwa seorang penumpang mengirim pesan singkat kepada seorang kerabat yang mengatakan bahwa ada burung yang tersangkut di sayap pesawat. Pesan terakhir orang tersebut adalah, "Haruskah saya mengucapkan kata-kata terakhir saya?"

Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved