Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Roda Jeju Air Bermasalah lalu Kecelakaan di Bandara Muan - Korsel: 120 Orang Tewas

Pesawat Jeju Air dari Bangkok, Thailand mengalami kecelakaan saat mendarat di Bandara Internasional Muan di Korea Selatan.

Editor: Arison Tombeg
Kolase Tribun Manado
Petugas pemadam kebakaran terlihat di sekitar pesawat yang keluar landasan pacu di Bandara Internasional Muan di Muan, Provinsi Jeolla Selatan, Korea Selatan. Pesawat Jeju Air dari Bangkok, Thailand mengalami kecelakaan. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, Seoul - Pesawat Jeju Air dari Bangkok, Thailand mengalami kecelakaan saat mendarat di Bandara Internasional Muan di Korea Selatan.

Setidaknya 120 orang tewas ketika sebuah pesawat penumpang terbakar setelah tergelincir dari landasan pacu dan jatuh di sebuah bandara di kota Muan, Korea Selatan, kata Badan Pemadam Kebakaran Nasional negara itu.

Kecelakaan itu terjadi pada hari Minggu pukul 9.03 pagi waktu setempat (00:03 GMT) saat penerbangan Jeju Air, yang membawa 175 penumpang dan enam awak dari ibu kota Thailand, Bangkok, mendarat di Bandara Internasional Muan yang terletak sekitar 289 km (179 mil) barat daya ibu kota Seoul.

Badan Pemadam Kebakaran Nasional mengonfirmasi bahwa 120 orang – 57 wanita, 54 pria, dan sembilan lainnya – telah tewas, dan dua orang telah diselamatkan – keduanya adalah awak pesawat. Api yang membakar pesawat telah padam, kata badan tersebut.

Mengutip pejabat badan pemadam kebakaran, kantor berita Korea Selatan Yonhap mengatakan bahwa harapan para korban yang selamat semakin memudar.

"Tampaknya ada semacam kerusakan pada roda pendaratan dan gambar-gambar yang telah ditayangkan di media di sini tampaknya memperlihatkan pesawat mendarat dengan posisi terbalik, meluncur di sepanjang landasan, kemudian diikuti oleh ledakan besar," kata Rob McBride dari Al Jazeera, yang melaporkan dari Seoul.

"Laporan saksi mata kemudian menyebutkan tentang serangkaian ledakan dan tentu saja gambar-gambar yang telah kita lihat memperlihatkan kebakaran yang dahsyat," katanya.

Pesawat itu, jet Boeing 737-800 berusia 15 tahun, dilaporkan membawa dua penumpang Thailand dan sisanya diyakini warga Korea Selatan.

Perdana Menteri Thailand Paetongtarn Shinawatra telah menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga korban kecelakaan.

Kementerian Luar Negeri Thailand telah diperintahkan untuk menyelidiki apakah penumpang Thailand berada di pesawat dan untuk memberikan "bantuan segera", kata perdana menteri dalam sebuah unggahan di media sosial.

Satu foto yang dibagikan oleh media lokal menunjukkan kepulan asap hitam tebal keluar dari pesawat. Foto lain menunjukkan bagian ekor jet dilalap api di sisi landasan pacu, dengan petugas pemadam kebakaran dan kendaraan darurat di dekatnya.

Kantor berita Yonhap melaporkan bahwa kecelakaan itu diyakini disebabkan oleh "kontak dengan burung, yang mengakibatkan roda pendaratan tidak berfungsi" saat pesawat berusaha mendarat di bandara.

Kantor berita News1 negara itu melaporkan bahwa seorang penumpang mengirim pesan teks kepada kerabatnya untuk mengatakan ada burung yang tersangkut di sayap pesawat. Pesan terakhir orang tersebut adalah, “Haruskah aku mengucapkan kata-kata terakhirku?”

Seorang pejabat dari departemen penerbangan Kementerian Transportasi Korea Selatan mengatakan bahwa tabrakan burung merupakan salah satu dari beberapa teori penyebab kecelakaan yang belum diverifikasi dan bahwa penyelidikan masih berlangsung.

Sementara itu, Penjabat Presiden Korea Selatan Choi Sang-mok memerintahkan "upaya maksimal untuk operasi penyelamatan" di bandara Muan.

Sumber: Tribun Manado
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved