Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Tawuran di Banjer

Pasca Tawuran di Banjer Manado, Warga: Mereka Tidak Lagi Takut Polisi Jadi Harus Tindak Tegas

Tawuran di Banjer Manado Sulawesi Utara viral di media sosial dan membuat masyarakat geram. Pedagang bakso nyaris jadi korban panah wayer.

Penulis: Ferdi Guhuhuku | Editor: Rizali Posumah
tribunmanado.co.id/Ferdi Guhuhuku
Kondisi terkini di Kelurahan Banjer, Kecamatan Tikala Kota Manado, Sulawesi Utara, pasca tawuran pada Rabu (25/12/2024) malam. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Tawuran antara kelompok warga berulang kembali di Kelurahan Banjer, Kecamatan Tikala, Kota Manado, Sulawesi Utara, Rabu (25/12/2024) malam.

Kejadian ini viral di media sosial dan membuat masyarakat geram.

Pasalnya, para pelaku tidak peduli meksipun ada pihak kepolisian yang berusaha membubarkan aksi mereka.

Pantauan Tribunmanado,co,id, Kamis (26/12/2024) saat ini kondisi mencekam sudah reda, masyarakat sudah beraktivitas seperti biasa.

Terlihat tidak ada lagi pihak kepolisian yang berjaga di lokasi kejadian.

Meksipun sudah kondusif warga meminta pihak kepolisian, TNI dan Brimob untuk berjaga di lokasi kejadian.

Warga kuatir tawuran serupa akan kembali terjadi kalau tidak ada pihak keamanan yang berjaga.

"Tolong berjaga karena kami takut tawuran ini akan kembali pecah lagi," ujar Rian.

Kata Rian para pelaku tidak lagi takut kepada pihak kepolisian yang berusaha membubarkan tawuran.

"Jadi harus ada juga TNI dan Brimob supaya mereka takut," jelasnya.

Dia meminta pihak kemanan untuk menindak tegas para pelaku tawuran yang merasakan dan menganggu ketenangan warga.

"Mereka telah membahayakan warga jadi tolong tindak tegas dan jangan bebaskan begitu saja," pungkasnya.

Pedagang Bakso Nyaris Jadi Korban Panah Wayer, Gerobak Rusak Rugi Rp 5 Juta 

Gerobak bakso Didit rusak oleh para pemuda yang terlibat tawuran di Banjer, Manado, Sulawesi Utara.
Gerobak bakso Didit rusak oleh para pemuda yang terlibat tawuran di Banjer, Manado, Sulawesi Utara. (tribunmanado.co.id/Ferdi Guhuhuku)

Tawuran antara kelompok ini menyebabkan seorang pedagang bakso bernama Didit ikut merugi. 

Dirinya bahkan nyaris jadi korban panah wayer. 

Didit mengungkapkan bahwa saat dirinya sementara berjualan bakso tiba-tiba ada tiga pemuda menyerangnya.

"Mereka masuk di dalam rumah dan mencoba menyerang dengan panah wayer tetapi karetnya putus sehingga aksi mereka gegal.

Tetapi mereka menyerang gerobak bakso saya hingga tumpah di jalan orang-orang yang sementara makan semuanya lari," tutur Didit, Kamis (26/12/2024).

Didit mengaku karena terdesak dengan penyerangan tersebut, ia lantas berteriak meminta pertolongan kepada warga sekitar.

"Saat itu warga langsung keluar dan membantu kami," jelasnya.

Ia menjelaskan para pemuda yang melakukan penyerangan tersebut sering membeli baksosnya.

"Jadi saya kenal mereka karena sering beli bakso, makanya saya heran juga kenapa mereka melakukan itu," terangnya.

Dia menambahkan karena keluarganya terancam dan mengalami kerugian, sehingga ia membuat laporan polisi ke Polresta Manado.

"Kira rugi sekitar Rp 5 juta karena gerobak rusak jadi saya lapor polisi," pungkasnya.

Sementara itu, pantauan Tribumanado,co,id, kondisi di Banjer telah kondusif. Warga sekitar telah beraktivitas seperti biasa.

Warga meminta pihak kepolisian tetap berjaga, karena dikuatirkan ada tawuran susulan.

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Bergabung dengan WA Tribun Manado di sini >>>

Simak Berita di Google News Tribun Manado di sini >>>

Baca Berita Update TribunManado.co.id di sini >>> 

 

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved