Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Polimdo

Politeknik Negeri Manado Gelar Workshop dan Diseminasi Teknologi Daur Ulang Sampah Plastik

Acara ini bertujuan untuk memperkenalkan teknologi daur ulang sampah plastik kepada masyarakat dan memberikan solusi inovatif dalam pengelolaan sampah

Penulis: Ferdi Guhuhuku | Editor: Rizali Posumah
Humas Polimdo
Politeknik Negeri Manado gelar workshop dan diseminasi teknologi daur ulang sampah plastik. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Politeknik Negeri Manado (Polimdo) menggelar workshop dan diseminasi bertema "Teknologi Pengolahan Sampah dan Inovasi Daur Ulang Sampah Plastik."

Kegiatan ini menghadirkan para ahli dari berbagai bidang, diantaranya Dr. Winda Sanni Slat dan Dr. Steven Johny Runtuwene, yang merupakan akademisi sekaligus tim peneliti dari Polimdo, Marlon Kamagi, ahli ekosistem pengolahan sampah, dan Tony Kurtis Timpua, ahli kesehatan lingkungan. 

Acara ini bertujuan untuk memperkenalkan teknologi daur ulang sampah plastik kepada masyarakat dan memberikan solusi inovatif dalam pengelolaan sampah yang keberlanjutan.

Direktur Polimdo dalam sambutan pembukaan workshop yang disampaikan oleh Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian (P3M) Polimdo Dr. Jeanelly Rangkang, M.EngSc mengatakan bahwa Program Daur Ulang Sampah Plastik ini merupakan penelitian program Dana Padanan (Matching Fund) Pendidikan Tinggi Vokasi tahun 2024. 

Kegiatan ini telah menghasilkan inovasi teknologi daur ulang sampah plastik yang bisa diterapkan penggunaannya dimasyarakat. 

"Kami berharap program ini dapat memberikan dampak positif, baik dalam mengurangi limbah plastik maupun dalam menciptakan peluang usaha baru bagi masyarakat," ujar Jeanelly, Jumat (20/12/2024).

Akademisi Dr. Winda Sanni Slat sebagai narasumber dalam pemaparannya menjelaskan bahwa sampah plastik dapat diolah menjadi produk yang bernilai guna melalui beberapa tahapan.

"Proses daur ulang dimulai dengan membersihkan dan memilah sampah plastik berdasarkan jenisnya.

Setelah itu, sampah dicacah menggunakan mesin pencacah plastik. Selanjutnya, hasil pencacahan diproses menggunakan mesin sheet press, sehingga menghasilkan lembaran plastik daur ulang yang dapat dimanfaatkan untuk pembuatan berbagai produk seperti kursi, meja, dan furnitur lainnya," tutur Winda.

Sementara itu, Dr. Steven Johny Runtuwene, dalam sesi diskusi, menyoroti pentingnya kolaborasi antara institusi pendidikan, pemerintah, dan sektor swasta untuk menciptakan ekosistem pengelolaan sampah yang berkelanjutan. 

"Pengembangan teknologi daur ulang tidak hanya menjadi solusi lingkungan tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat lokal," katanya.

Dikesempatan yang sama, Marlon Kamagi memberikan wawasan mendalam mengenai pengelolaan sampah dari hulu ke hilir.

Ia menekankan pentingnya edukasi masyarakat dalam memilah dan mengelola sampah, serta peran aktif komunitas dalam mendukung sistem pengelolaan sampah yang efisien. 

"Kita harus memastikan bahwa proses ini melibatkan semua pihak, dari rumah tangga hingga tingkat industri," jelasnya.

Ditambahkan Tony Kurtis Timpua bahwa dampak positif dari pengelolaan sampah sangat baik terhadap kesehatan lingkungan dan masyarakat.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved