Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Hadapi Tiongkok: Filipina Meratifikasi Pakta Pertahanan Baru dengan Jepang

Filipina dan Jepang telah memperdalam hubungan militer di tengah kekhawatiran bersama atas meningkatnya ketegasan China.

Editor: Arison Tombeg
Kolase Tribun Manado
Kerja sama militer Filipina - Jepang. Filipina dan Jepang telah memperdalam hubungan militer di tengah kekhawatiran bersama atas meningkatnya ketegasan China 

TRIBUNMANADO.CO.ID, Manila - Filipina dan Jepang telah memperdalam hubungan militer di tengah kekhawatiran bersama atas meningkatnya ketegasan China di kawasan tersebut.

Filipina telah meratifikasi pakta pertahanan baru dengan Jepang yang akan memungkinkan militer masing-masing negara untuk ditempatkan di wilayah masing-masing di tengah meningkatnya ketegangan regional dengan China.

Senat Filipina mengumumkan ratifikasi tersebut dalam sebuah pernyataan pada hari Senin, yang mengatakan bahwa hal ini akan “meningkatkan interoperabilitas” antara pasukan Jepang dan Filipina.

“Ratifikasi perjanjian ini semakin menegaskan kemitraan strategis antara kedua negara dan tujuan bersama mereka untuk meningkatkan kontribusi terhadap perdamaian, keamanan, dan stabilitas regional dan internasional,” kata Senat.

Duta Besar Jepang untuk Manila, Kazuya Endo, hadir saat pengesahan perjanjian tersebut.

Dikutip Al Jazeera, Endo menyambut baik penyelesaian kesepakatan tersebut dalam sebuah pernyataan dan di media sosial, dengan mengatakan bahwa ia berharap kesepakatan tersebut akan “memfasilitasi pelaksanaan kegiatan kerja sama antara pasukan kedua negara, lebih jauh lagi meningkatkan kerja sama keamanan dan pertahanan, dan dengan tegas mendukung perdamaian dan stabilitas di kawasan Indo-Pasifik”.

Perjanjian antara kedua negara ditandatangani pada bulan Juli atas keprihatinan bersama tentang meningkatnya ketegasan China di kawasan tersebut dan konfrontasi antara kapal angkatan laut Filipina dan China di wilayah yang disengketakan di Laut Cina Selatan.

China mengklaim sebagian besar Laut Cina Selatan, titik fokus utama pelayaran global, tetapi klaim ini disengketakan oleh Brunei, Malaysia, Filipina, Taiwan, dan Vietnam.

Dikenal sebagai perjanjian akses timbal balik (RAA) , anggota parlemen Jepang kini juga harus meratifikasi perjanjian tersebut agar dapat dilaksanakan sepenuhnya.

Berdasarkan pengaturan tersebut, pergerakan pasukan dan peralatan antara kedua negara akan diperlancar guna memfasilitasi pelatihan tempur dan tanggap bencana.

Pengesahan RAA oleh Filipina menandakan hubungan militer yang semakin dalam antara kedua negara, sebuah pembalikan keadaan sejak Jepang menginvasi negara tersebut selama Perang Dunia II.

Filipina dan Jepang menjadi tuan rumah pangkalan dan personel militer Amerika Serikat, sementara Jepang memiliki kesepakatan RAA serupa dengan Australia dan Britania Raya, dan sedang bernegosiasi untuk kesepakatan lainnya dengan Prancis.

Kedutaan Besar Tiongkok di Manila belum memberikan komentar publik tentang perkembangan ini. (Tribun)

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved