Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Tambang Emas Tatelu

Tambang Tatelu Minut Makan Korban Jiwa, 3 Penambang Tewas Terjebak dan Tenggelam Dalam Lubang Galian

Salah satu rekan korban menceritakan detik-detik air masuk ke dalam lubang tambang. Awalnya dalam lubang tambang tersebut ada 6 orang.

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Indry Panigoro
Kolase/Tribun Manado/Ventrico Nonutu
Lokasi Tambang di Tatelu, Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara. Foto Siang Ini Minggu (8/12/2024). 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Duka mendalam dirasakan keluarga korban penambang di Desa Tatelu, Kecamatan Dimembe, Kabupaten Minahasa Utara (Minut), Provinsi Sulawesi Utara (Sulut). 

Pasalnya ada tiga penambang tewas terjebak dan tenggelam dalam lubang galian.

Para korban baru bisa berhasil diangkat setelah dua hari pasca insiden air masuk ke lubang galian pertambangan.

Detik-detik penambang terjebak air di Tatelu, Minut Sulut pun terungkap.

Diberitakan sebelumnya kalau ada tiga orang terjebak lokasi tambang tersebut sejak Jumat (6/12/2024). 

Dan pada Minggu (8/12/2024), para penambang tersebut berhasil dievakuasi dalam keadaan meninggal dunia. 

Awal Mula Air Masuk Lubang Tambang

Salah satu rekan korban menceritakan detik-detik air masuk ke dalam lubang tambang.

Awalnya dalam lubang tambang tersebut ada 6 orang.

Dimana posisinya 3 orang berada jauh di dalam. 

Sementara tiga lainnya berada lebih dekat dari lubang masuk keluar tambang.

Saat sedang menambang tiba-tiba air muncul dari dalam tambang. 

Suasana di Lokasi Tambang Tatelu, Minahasa Utara, Minggu (8/12/2024) siang.
Suasana di Lokasi Tambang Tatelu, Minahasa Utara, Minggu (8/12/2024) siang. (Kolase/Tribun Manado/Glendi Manengal)

Sontak para penambang yang berada didalam memberi informasi ke rekan lainnya, ada air di dalam tambang. 

"Informasi, ada air di dalam tambang adalah tiga penambang (korban) didalam. 

Tapi (mereka) sudah tidak sempat menyelamatkan diri karena jauh dari jalur keluar," ujar seorang penambang, rekan korban. 

Dari 6 orang yang awalnya berada dalam lubang tambang, 3 orang berhasil menyelamatlan diri.

Sementara 3 orang lainnya terjebak karena air sudah banyak di dalam lubang tambang. 

Penyebab muncul air di dalam tambang, menurut rekan korban diduga dari lubang lain.

"kemungkinan air tembusan, masuk dari lubang yang lain," kata rekan korban.

Kedalaman Lubang

Dari informasi yang diperoleh lokasi tambang tersebut sudah ada sejak setahun yang lalu.

"Kedalamanya kira-kira sekitar 30 meter," kata seorang penambang yang tak mau disebut namanya.

Nuriadin Gumeleng, Humas Basarnas Manado saat dihubungi mengatakan dua korban dari Bolaang Mongondow dan satu dari Lembeh Kota Bitung.

1. Taufiq Popalo (26), warga Desa Tanoyan Selatan Dusun II, Lolayan, Bolaang mongondow, Sulawesi Utara.

2. Edwin Kawengian (38), warga Desa Atoga Timur Dusun III, Motongkad, Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara.

3. Ofke Watulingas (44), warga Desa Papusungan Lingkungan IV, Lembeh Selatan, Kota Bitung.

Palu Patah

Seorang rekan korban menceritakan hal yang terjadi sebelum kejadian tersebut.

Rekan korban mengatakan palu yang digunakan salah satu penambang patah.

"Palu yang dipakai oleh seorang penambang patah," kata penambang tersebut Minggu (12/11/2024). 

Lanjut penambang itu, dia kemudian mengajak rekannya untuk keluar dari lubang. 

Saat belum keluar semua, tak lama berselang lama, muncul air dari dalam lubang.

"Tiga orang (dari 6 penambang) berhasil keluar dari lubang. 

Namun ada yang hampir ikut terjebak dan harus mendapat pertolongan di luar lubang," kata penambang itu.

Penambang tertimbun di tambang Desa Tatelu, Dimembe, Minut, Sulawesi Utara, pada Jumat 6 Desember 2024.
Penambang tertimbun di tambang Desa Tatelu, Dimembe, Minut, Sulawesi Utara, pada Jumat 6 Desember 2024. (Basarnas)

Keluarga Korban Datang ke Lokasi Kejadian

Saat proses evakuasi masih sementara berlangsung, keluarga korban datang ke lokasi. 

Diketahui, salah satu penambang yang menjadi korban adalah warga dari Lowian, Minahasa Selatan.

Korban bernama Edwin Kawengian (38).

Di lokasi kejadian suasana duka makin terasa saat keluarga dan kerabat Edwin Kawengian menangis. 

Keluarga sempat ditenangkan karena syok dan hampir terjatuh.

Warga sekitar pun terlihat mulai berkumpul dilokasi, menyaksikan proses evakuasi korban dari lubang tambang yang diketahui masih ada dua orang.

Tambang di Tatelu Minut Makan Korban, Komisi III DPR RI Desak Polda Sulut Tegas

Tiga penambang ditemukan tewas setelah terjebak dalam lubang tambang di lokasi Tatelu, Minahasa Utara, Sulawesi Utara.

Ketiganya teridentifikasi sebagai Edwin Kawengian asal Minahasa Selatan, Taufiq Popalo asal Bolaang Mongondow, dan Ofke Watulingas asal Bitung.

Di waktu yang hampir bersamaan, beredar video insiden baku tembak yang diduga terjadi di area tambang ilegal Ratatotok, Minahasa Tenggara.

Video tersebut memperlihatkan konfrontasi antara sekelompok penambang dan oknum yang diduga merupakan aparat keamanan yang membekingi aktivitas tambang ilegal tersebut.

Menanggapi situasi ini, Anggota Komisi III DPR RI, Martin Daniel Tumbelaka, memberikan pernyataan tegas. 

Tumbelaka mendesak pihak kepolisian untuk segera menutup seluruh tambang ilegal di wilayah Sulawesi Utara.

"Kami dari Komisi III berharap aparat penegak hukum bertindak tegas menertibkan tambang ilegal di Sulut," tegas Tumbelaka, saat dihubungi Senin 3 Desember 2024.

Tumbelaka menyebut, jangan sampai terkesan seperti pemadam kebakaran, baru bertindak setelah ada kejadian. 

Dikatakannya, aparat harus lebih proaktif.

Politisi Gerindra yang akrab disapa MDT ini, menekankan bahwa pemberantasan tambang ilegal merupakan salah satu prioritas yang dituangkan dalam Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, terutama dalam rangka mencegah kebocoran sumber daya alam yang berharga.

MDT meminta Kapolda dan jajaran harus tegas.

Menurutnya, tidak ada lagi istilah back-up, semua tambang ilegal harus segera ditutup. 

"Ini adalah bagian dari komitmen kami untuk mendukung program Presiden Prabowo Subianto," katanya.

Dirinya menyebut, Komisi III akan terus memantau dan mengawasi implementasinya.

Lebih lanjut Tumbelaka katakan sebagai bentuk keseriusan, Komisi III DPR RI telah membentuk Panitia Kerja (Panja) Khusus untuk mengawal isu terkait sumber daya alam, termasuk tambang ilegal.

Baginya, peristiwa ini menjadi sorotan nasional dan menambah tekanan publik agar aparat penegak hukum bertindak lebih tegas terhadap praktik tambang ilegal yang tidak hanya merugikan negara, tetapi juga mengancam keselamatan masyarakat.

Seperti diketahui, galian di tambang Tatelu ini memakan tiga korban jiwa.

TKP kini dipasang garis polisi.

Di mana, peristiwa berujung maut terjadi pada Jumat 6 Desember 2024.

Pada Minggu 8 Desember 2024 seorang korban ditemukan meninggal dunia.

Kemudian hari ini Senin 9 Desember, dua korban berhasil dievakuasi juga telah meninggal dunia.

Ketiga korban bukan warga Minahasa Utara.

Ketiganya warga Kota Bitung, Minahasa Selatan dan Bolaang Mongondow.

Tiga orang meninggal karena air dari dalam. Sehingga para korban terjebak di dalam lubang.

(Tim TribunManado.co.id)

Baca Berita Lainnya di: Google News

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya

 

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved